Satu per satu manusia serigala datang ke rumah Evans. Mereka masuk ke dalam rumah kayu itu dengan wajah serius. Bill menunggu di ruang tamu bersama pemilik rumah.
"Apa yang terjadi?" Tanya Andy tidak sabar ketika semua manusia serigala telah berkumpul.
"Sandra mati," sahut Evans.
"Siapa Sandra?" Diktan menimpali.
"Dia adalah gadis yang datang ke pesta kita bersama Qian beberapa malam lalu."
"Lalu apa hubungannya dengan kita? Apa kita membunuhnya?"
"Tidak, dia bunuh diri," balas Bill yang tampaknya sudah tahu lebih lengkap ketimbang Evans.
Sesaat setelah Evans bercerita, Bill langsung mencari informasi apa yang terjadi di klan Hitam. Walau sangat minim, tapi setidaknya ada beberap hal penting yang dia tahu.
"Lalu?" Lanjut Archer.
"Dia bunuh diri karena Leri dan Qian." Evans berdiri dari tempatnya. Menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dari sudut pandang Leri. "Ketika di kastil Hitam, Leri melihat jika gadis itu memangsa seorang manusia. Dia akhirnya meminta Nathan untuk membuat Sandra jauh dari Qian karena Qian tidak tahu siapa gadis itu sebenarnya namun Sandra sudah terlanjur terhubung," ucap Evans menjelaskan.
"Sandra adalah cucu dari Antoni, manusia serigala keturunan murni," imbuh Bill.
"Jadi kita tidak sekadar menghadapi para serigala dari klan Hitam?" Lanjut Toby yang diiyakan oleh Bill.
"Mereka pasti sudah membuat rencana untuk melawan kita, karena Leri berada di pengawasan kita." Diktan memberikan tanggapannya. Mereka setuju dengan apa yang dikatakan Diktan, para manusia serigala dari klan Hitam tidak mungkin datang dengan begitu saja.
"Apa itu berarti mereka akan membunuh Leri dan Qian?"
Evans menatap Toby. "Mereka tidak akan membunuh Leri, karena Leri sudah terikat dengan Nathan, tapi mungkin mereka sudah merencanakan suatu hal yang lebih buruk."
"Minggu depan adalah periode bulan merah, mungkin mereka berencana mengubah Leri menjadi serigala." Bill kembali berbicara.
"Menjadikan serigala?"
Seketika mereka merasa ngeri. Mereka tahu jika menjadi manusia serigala karena gigitan tidak lebih baik dari kematian.
"Tapi kematian Sandra tidak sepenuhnya salah Leri dan Qian tidak tahu siapa Sandra sebenarnya."
"Mereka tidak akan peduli dengan itu," sahut Bill kembali membuat orang diam.
Mereka larut dalam diam. Sibuk dengan pikiran mereka dan segala kemungkinan-kemungkinan. Jika dulu mereka bisa berhasil keluar dari wilayah klan Hitam adalah keberuntungan namun kali ini berbeda. Klan Wara yang akan datang dan menyerang mereka. Mau tidak mau mereka harus menghadapinya.
"Apakah itu berarti jika harus bersiap untuk perang melawan mereka?" Toby bertanya. Dia bukannya takut dengan apa yang akan terjadi. Tapi setidaknya mereka butuh sebuah persiapan untuk menghadapi serangan klan Hitam.
Rekannya yang lain tidak menjawab, namun mereka setuju dengan Toby. Mereka harus bersiap untuk situasi terburuk yang akan terjadi dalam waktu dekat.
"Tapi ada satu hal lagi yang perlu kalian ingat, Antoni adalah manusia serigala murni, jika salah satu diantara kita membunuhnya maka dia akan menjadi yang terkutuk." Bill memberitahu aturan kuno dari nenek moyang mereka. Tidak banyak yang tahu soal itu, karena tinggal Antoni manusia serigala keturunan murni yang ada.
"Lalu bagaimana kita melawannya jika tidak membunuhnya?" Diktan mengajukan pertanyaan.
"Berarti kita boleh terbunuh tapi dia tidak," sahut Caleb.
Andy mencoba tetap bijak meski situasi mereka cukup sulit. Alasan lain mengapa Caleb tidak begitu menyukainya. "Apa akibat dari kutukan itu?"
Bill kembali melanjutkan perkataannya. Ada satu hal penting yang belum diketahui para anggota klan Wara. "Kutukan itu kalian akan hidup kekal menggantikannya dan kalian tidak akan bisa memiliki klan, karena siapapun yang membunuhnya jiwa manusia mereka akan mengikis dan mungkin kalian akan menjadi serigala sepenuhnya."
Mereka menatap Bill dengan penuh perhatian. Dari sorot mata Bill jelas terlihat jika pria itu sungguh-sungguh dengan ucapannya. Meski sebagian mereka menganggap jika menjadi manusia serigala adalah keren, seperti Toby misalnya yang memiliki pikiran demikian. Tapi tidak ada diantara mereka yang mau menjadi serigala sepenuhnya. Mereka memiliki keluarga dan orang-orang yang dicintai.
Sejak pertemuan di rumah Evans. Para serigala dari klan Wara sepakat untuk mengatur sebuah rencana. Mereka akan menghadapi Antoni dan pasukannya apapun konsekuensinya. Mereka tidak memiliki keahlian dalam berperang ataupun dapat menyusun strategi dalam menghadapi pasukan Antoni karena pada dasarnya, mereka adalah serigala penjaga wilayah.
***
Di suatu malam, Leri melingkarkan tangannya di tangan kanan Evans. Dia tidak bisa bohong jika dia sedikit takut sejak Evans mengatakan jika kematian Sandra adalah hal yang buruk.
"Kamu tidak keluar dengan teman-temanmu?" Tanya Evans yang segera dibalas dengan gelengan kepala dari Leri. "Kau tidak perlu khawatir, aku akan menjagamu dan Qian."
"Itu yang aku takutkan, aku takut kamu akan terluka karenaku, sama dengan apa yang terjadi dengan Harry, jika saja Harry tidak datang saat itu mungkin dia tidak perlu mati."
Harry memang sudah meninggal, tapi di benak Evans tidak pernah menyalahkan Leri sama sekali. Bahkan sedikit pun. Dia yang telah mengambil keputusan, maka Evans akan menanggung semua risiko dari keputusan yang dia ambil.
"Aku sudah berjanji bahwa aku tidak akan pernah kehilangan orang yang aku cintai untuk kedua kalinya."
"Karena aku, kamu menjadi ikut dalam bahaya dan mungkin yang lainnya."
"Karena kamu juga aku jadi lebih kuat dalam menghadapi semua ini, aku mencintaimu dan akan selalu mencintaimu."
Leri tahu apa yang dikatakan Evans sangatlah tulus. Tapi dia juga bersungguh-sungguh tidak ingin membuat Evans terluka maupun bersedih untuk kedua kalinya. Di sisi lain, dia tidak memiliki kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri bahkan adiknya. Dia adalah mahluk lemah yang mungkin saja sangat lemah.
Leri memeluk Evans dan dibalas oleh laki-laki itu. Leri bisa mencium aroma tubuh Evans. Kali ini aromanya tercium lebih kuat dari sebelumnya. Hampir menyaingi aroma tubuh Nathan. Padahal sebelumnya, Leri hanya mencium aroma tubuh seekor serigala secara samar-samar dan sedikit lebih kuat jika Evans baru saja menjadi sosok serigala.
"Lalu bagaimana dengan para manusia serigala lainnya? Apakah mereka juga akan terlibat?" Tanya Leri khawatir jika dia tidak hanya membahayakan nyawa satu orang namun beberapa orang lainnya.
"Ya." Evans mengangguk. "Tapi tenanglah kami sudah punya rencana."
Rencana untuk bertahan bukan untuk menyeimbangi peperangan. Apapun yang dikatakan Evans, Leri tidak bisa tenang sama sekali. Dia tetap merasa khawatir dan juga takut. Dia bahkan tidak bisa mengatakan ketakutannya pada orang lain termasuk pada mamanya dan juga Qian yang saat ini terlibat dalam masalah. Qian seharusnya tak pernah datang ke Espion, pikir Leri. Atau malah dia dan mamanya yang seharusnya tidak pernah datang. Ada perasaan sesal juga dalam diri Leri. Tapi semua sudah terlanjur dan dia harus menghadapinya. Mungkin juga bersiap untuk semua hal terburuk.
Dia tidak bisa bohong bahwa dia tengah ketakutan. Apapun yang terjadi, dia tidak ingin ada korban lagi. Memang bukan karakter Leri untuk berkorban tapi dia juga tidak ingin orang lain berkorban untuknya. Apalagi Evans, pria itu sudah terlalu banyak berkorban menurutnya.
"Sudah malam, masuk lah ke dalam rumah, akan dingin jika kamu tetap di sini," ujar Evans sementara mereka masih di dalam mobil pick up merah milik Evans.
"Apa kamu akan berburu malam ini?" Leri sudah melepaskan dirinya dari pelukan Evans.
"Iya, aku akan ke hutan setelah memastikan kmau masuk ke dalam rumah," ujar Evans sambil merapikan rambut Leri yang sedikit berantakan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow
Hombres LoboSekumpulan mahluk mistis yang dianggap tidak ada ternyata memantau kehidupan manusia dari jauh. Sebagian dari mereka menjadi pelindung manusia, sebagian lainnya memburu manusia layaknya mangsa. Seorang gadis bernama Lerina menjadi saksi perburuan s...