Tidak ada tekanan lagi pada Evans agar dia menjadi pemimpin klan. Masalah mereka telah terselesaikan pada suatu malam. Hanya diantara mereka. Dengan inisiatif sendiri, Evans mengumpulkan para teman manusia serigalanya, di rumahnya. Di kediaman keluarga Pranata. Andy, Diktan, Hans, Archer, Caleb, Toby bahkan Billy datang secara bergantian. Memasuki pekarangan rumah keluarga Pranata dengan cara mereka masing-masing.
Evans menunggu di balik pintu, mempersilahkan satu per satu mereka masuk. Billy yang memang sejak awal tinggal bersama Evans dijadikan sebagai perantara mereka. Pria itu sempat kagum dengan gagasan Evans mengundang para rekannya. Tidak ingin membuat permasalahan antar manusia serigala terus berlarut-larut. Espion membutuhkan perlindungan segera. Ditambah lagi para manusia serigala dari klan Hitam sudah mulai berani memasuki wilayah Espion secara terang-terangan.
Billy sudah duduk di kursi tamu, menunggu semua orang berkumpul. Andy maupun yang lain tidak tahu jika mereka tengah dikumpulkan bersama. Yang mereka tahu, mereka diminta datang ke rumah Evans secara pribadi. Caleb dan Archer duduk saling berhadapan dengan Andy. Mereka sempat bertanya-tanya alasan mereka dikumpulkan. Padahal mereka sendiri tahu jika mereka sedang saling berselisih.
"Ada apa ini?" Tanya Diktan menyaksikan kehadiran Caleb dan Archer.
"Aku ingin semuanya selesai malam ini." Evans menyakinkan mereka.
"Keinginan kami sederhana Evans, aku ingin kau menjadi pemimpin kami, karena memang kamu keturunan Pranata," sahut Caleb.
"Evans tetap akan menjadi pemimpin kalian, tapi tidak dalam waktu dekat, dia masih harus belajar banyak, dan ketika kalian menunggu Evans, Andy akan menjadi pemimpin yang tepat." Billy menengahi.
"Tapi Andy telah membuat perjanjian tanpa sepengetahuan kita."
"Apa yang membuat kalian yakin jika aku akan lebih baik dari Andy ketika kondisiku seperti ini untuk berdamai dengan klan Hitam?" Tantang Evans.
Caleb tidak menyahut, dia mengerti posisi Evans. Tampaknya, dia juga tidak bisa memaksa Evans untuk segera menjadi pemimpin mereka. Kondisi pun berangsur menjadi lebih baik. Mereka tinggal menunggu waktu, bagaimana kepemimpinan klan Wara selanjutnya.
Memilih pemimpin klan bukanlah persoalan suka atau tidak. Jika bicara suka atau tidaknya, Caleb dan Archer tentu saja menyukai Andy. Tapi sekali lagi bukan persoalan suka atau tidaknya. Menjadi pemimpin klan berarti adalah memilih seseorang yang memiliki kekuatan murni. Bukan sembarang orang, komunikasi yang mudah serta dapat menyatukan pikiran tiap anggotanya. Caleb dan Archer saling bertatapan, seakan sedang membuat kesepakatan dalam diam diantara mereka.
"Baiklah," ujar Archer, "tapi kami akan menunggu hingga Evans siap."
Kesepakatan telah benar-benar dibuat. Para manusia serigala kemudian memutuskan untuk menjalani kegiatan malam mereka, yang mereka sebut dengan berburu. Billy hanya dapat menyaksikan pada manusia serigala mulai berlari keluar rumah keluarga Pranata. Menjadi sosok serigala setelah berlari cukup jauh.
Billy terdiam beberapa saat sebelum memutuskan untuk kembali masuk ke dalam. Masih menatap hutan melalui bayang-bayang. Dia kemudian masuk dan membereskan beberapa gelas bekas para manusia serigala muda minum. Tapi itu tidak lama. Suara pintu mulai diketuk. Billy segera membuka pintu, mencari tahu siapa yang mengetuk pintu. Ketika pintu dibuka berdiri seorang wanita cantik dengan tinggi semampai, Mitha.
"Hai," sapa Mitha.
"Oh hai, ada apa? Ku kira kita akan bertemu besok."
"Kurasa besok aku tidak bisa, jadi ku pikir menggantinya dengan makan malam sekarang."
"Kau mau keluar sekarang?" Tanya Billy.
"Tidak, aku membawakan kue manis untuk kita makan malam." Mitha menunjukkan sekotak pada Billy.
Bill tersenyum, sudah dua minggu sejak Billy mulai berusaha mendekati Mitha. Tidak ada salahnya memang. Mereka sama-sama sendiri sejak bercerai dengan pasangan masing-masing. Awalnya, Mitha menolak ketika Billy mulai terlalu bersikap baik padanya. Mulai dari mengajak makan berdua hingga membantu hampir kebanyakn tugas rumah Mitha. Masalahnya, Mitha tidak yakin jika Leri mau menerima Billy. Meski Billy adalah pria yang menurutnya baik atau iya, Mitha juga menyukai Billy. Tapi tetap saja, Mitha merasa jika Leri akan sedikit sulit menerima Billy.
Mitha mulai mencoba bersama dengan Bill sejak Leri juga mulai dekat dengan Evans. Jika Leri bisa menerima Evans yang awalnya Leri merasa diganggu, tidak menutup kemungkinan jika Leri bisa menerima Bill meksi kemungkinannya sangat kecil.
"Masuklah," Bill mempersilahkan. Kebetulan Evans juga sedang di luar, jadi Mitha tidak perlu merasa canggung berdua dengan Bill di rumah Evans.
Mereka saling duduk berhadapan di ruang makan. Membuka kotak kue manis bersama. "Kau sengaja membelinya untukku?" Tanya Bill.
Mitha tertawa, sayangnya Billy harus sedikit kecewa karena Mitha tidak hanya membelikan kue manis untuk Billy. "Aku juga membelikannya untuk Leri dan Qian."
"Oh," ujar Billy sedikit kecewa. Tapi tetap saja, sepotong kue manis masuk ke mulut Billy, membuat Mitha semakin tidak bisa membendung tawanya. Mitha mencoba menarik kembali tangan Bill yang digunakan untuk memasukkan potongan kue yang kedua.
"Apa kau besok ada acara?"
"Qian mengajak makan malam di luar."
"Owh."
Hanya Bill yang menikmati kue manis yang dibawa oleh Mitha. Mitha sendiri hanya duduk di depannya sambil sesekali tersenyum. Rasa manis dari kue bertambah ketika ada Mitha tersenyum di hadapan Evans.
"Dimana Evans?" Tanya Mitha menyadari jika Evans tidak terlihat di rumahnya.
"Pergi bersama teman-temannya."
"Setiap kali aku kesini, aku selalu merasa aneh, tidak ada lagi Hary. Aku tidak percaya jika Hary benar-benar sudah pergi." Mitha menatap sekeliling, masih terlihat beberapa foto Hary di dinding dan beberapa tempat lain.
"Iya, aku juga kadang tidak percaya jika Hary sudah meninggal, tapi aku tetap bersyukur setidaknya Evans mau menerima kenyataan itu."
"Kehilangan kedua orang tua memang bukan hal yang mudah."
"Aku sangat berterima kasih pada Leri, dia selalu menemani Evans ketika Evabs tenvah terpuruk atas kematian Hary."
"Aku juga tidak menyangka jika Leri akan melakukan itu. Setelah semua yang dia lakukan."
Bill kemudian memegang tangan Mitha seakan mencoba menyakinkan sesuatu. "Leri adalah gadis yang baik," ungkap Bill.
"Mungkin," Mitha menghela nafas. Billy tidak pernah tahu bagaimana Leri pernah membuatnya pusing. Dari mulai meninggalkan lembar jawabannya dalam keadaan kosong sewaktu ujian hingga lebih memilih mendengarkan musik ketimbang harus mendengar penjelasan dari para guru. Banyak hal buruk yang pernah dilakukan oleh Leri. Mitha senang, sejak pindah ke Espion, setidaknya dia tidak perlu repot dipanggil oleh guru Leri ke sekolah. Leri juga sudah memiliki banyak teman dibandingkan dengan sebelumnya.
Mitha sangat menyukai teman-teman baru Leri terutama Geya. Geya adalah gadis mandiri yang sangat baik. Dia juga ramah dan penuh perhatian. Sikap yang patut ditiru oleh Leri. Tapi Mitha sama sekali tidak mau berharap Leri akan berubah menjadi anak yang baik. Dia hanya ingin setidaknya Leri tidak akan membuat masalah lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/136274438-288-k340858.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow
WerewolfSekumpulan mahluk mistis yang dianggap tidak ada ternyata memantau kehidupan manusia dari jauh. Sebagian dari mereka menjadi pelindung manusia, sebagian lainnya memburu manusia layaknya mangsa. Seorang gadis bernama Lerina menjadi saksi perburuan s...