Daera berjalan memasuki sebuah rumah sakit dekat kampusnya. Ia memegang ponselnya di telinganya yang terhubung oleh eommanya.
"Ne, eomma."
"Sudah aku katakan jangan banyak beraktivitas. Tubuhmu masih belum cukup sehat."
"Maaf,"
"...."
"Ehmm.. eomma boleh aku matikan teleponnya? Aku harus berjumpa dengan Hyemi sebentar lagi."
"Tunggu sebentar. Eomma ingin bertanya denganmu."
"Tentang apa?"
"Apa semalam terjadi apa-apa?"
"Apa maksud eomma? Tak ada yang terjadi semalam. Hanya aku yang belum berbicara sepatah katapun pada Changbin oppa sejak semalam."
"Huffhh, kalian ini.."
"Memangnya kenapa?"
"Tak apa, sudahlah abaikan. Kau harus bertemu dengan Hyemi, 'kan? Cepatlah, nanti dia menunggu, eomma tutup, ya?"
"Baiklah. Aku sayang eomma!"
Daera menutup telepon itu. Ia sudah mengirim pesan pada Hyemi untuk mengosongkan jadwalnya dan segera bertemu dengannya.
Seseorang memanggilnya.
"Lee Daera!"
Daera menengok, itu Kim Hyemi. Teman SMAnya sampai sekarang. Gadis 23 tahun yang sekarang berprofesi sebagai dokter sekaligus pewaris rumah sakit yang sekarang Daera injak.
Hyemi merupakan salah satu dari 4 temannya yang ikut menjenguk setelah operasi kecil itu diadakan.
"Eonni!" Tangan Daera terangkat keatas dan menyapa Hyemi.
Hyemi menghampiri Daera, "Ada apa? Obatmu habis lagi?"
"Ya, betul sekali. Tapi, eonni, semalam aku mengingat sesuatu."
"Apa itu?"
"Jangan disini. Boleh ke ruanganmu saja?"
"Memangnya kenapa? Ahh.. aku baru ingat. Kau dan Changbin bagaimana? Apa saja yang lakukan dengannya semalam?" Hyemi melihat Daera yang bersiap mengatakan sesuatu, "Oke, baiklah jangan disini. Aku mengerti, ayo ke ruanganku."
Daera mengangkat alisnya tak mengerti. Hyemi menarik tangannya memasuki ruangannya yang berada tak jauh dengannya.
Hyemi membuka ruangannya mempersilahkan Daera masuk dan menutupnya kembali. Entah mengapa baginya ini seru.
Daera duduk setelah melihat Hyemi sudah duduk dihadapannya.
"Jadi, bagaimana?"
"Bagaimana apanya? Tak ada yang terjadi semalam. Semalam aku tertidur di sofa ruang tengah, dan saat bangun aku sudah berada di kamar Changbin." Daera menaik-turunkan pundaknya, "itu saja."
"Jinjja? Tak ada terjadi?"
Daera mengangguk dan Hyemi memutar bola matanya malas.
"Oke, ada apa kau kesini? Ahh.. obatmu, ya?" Hyemi membuka rak mejanya dan mengeluarkan beberapa pil obat yang Dera butuhkan, "Ini dia."
"Gomawoyo, eonni. Tapi, ada hal lain yang ingin aku katakan."
"Mwo?"
"Semalam, saat aku merasakan pusing. Secuil ingatanku tentang masa kecilku dengan seseorang muncul. Anak laki-laki yang mengaku bernama 'pangeran' denganku sedang bermain disekitar rumah pohon yang pernah aku dan Daehwi oppa kunjungi beberapa waktu lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA: THE SECRET [Seo Changbin] | COMPLETED
Fanfic"Aku yakin, rencana bodoh appa tak akan berjalan sesuai keinginan. Dengarkan ini baik-baik, sampai aku mati pun aku tak akan bisa nyaman dengan Lee Daera." Kecelakaan beberapa bulan lalu benar-benar membuahkan hasil. Seo Changbin dan Lee Daera disat...