"Tolong lebih cepat lagi." perintah Chaerim pada sopir taksi yang ia naiki sekarang. Chaerim menggigit bibir bawahnya. Matanya fokus menghadap mobil yang saat ini sedang ia ikuti.
Mobil yang dikendarai Lucas dan Daera. Mobil itu berbelok memasuki pekarangan mall yang cukup besar di Seoul. Begitu pula dengan taksi yang sekarang sedang Chaerim tumpangi.
Mobil Lucas menuruni bassement dan Chaerim kehilangan jejak karena taksi tidak diperbolehkan memasuki lantai bassement.
"Berhenti, cukup sampai disini." Sopir itu menurut, ia meminggirkan mobilnya. Chaerim memberikan uang cash dan segera keluar dari taksi.
Matanya masih tajam untuk mencari keberadaan mobil Lucas. Dengan cepat Chaerim menemukannya. Dua orang itu berjalan menuju lift.
Tunggu, aku harus mengikutinya juga. Aku bisa saja kehilangan jejak, jika seperti ini.
Chaerim berlari secepat mungkin, menuju kerumunan orang yang hendak masuk kedalam lift juga. Dibelakang seseorang dengan pakaian abu-abu, Chaerim terus menatap wanita disebelah Lucas yang tampaknya tak suka dengan keberadaan Lucas.
Wanita itu.. tampak tak asing.
Chaerim mencoba mengingat wajah gadis disebelah kekasihnya itu, namun ia tak kunjung mengingatnya. Pintu lift terbuka. Lucas dan wanita itu memasuki lift.
Dengan tubuh langsing milik Chaerim, ia dengan cepat memasuki lift mendahului seseorang dengan pakaian abu-abu yang sebenarnya tanpa sadar telah membantunya bersembunyi dari Lucas.
Chaerim hanya tersenyum pada orang itu yang menatapnya kesal. Pintu lift tertutup dan mulai mengarah ke lantai atas.
°°°
Sekarang disini, Daera sedang memilih buku yang ia ingin beli. Lucas Menemaninya tanpa berbicara apapun. Suasananya tampak canggung antara mereka berdua.
Chaerim mengawasi mereka sambil memakan ice cream yang sempat ia beli. Terdengar dering telepon dari saku jacketnya.
"Ya, ada apa?" tanya Chaerim setelah mengangkat telepon dan meletakkannya didekat telinga.
"Dimana kau? Cepat sekali menghilang."
"Di mall. Memangnya mengapa?"
"Untuk apa kau ke mall? Kau kan bukan tipe orang yang suka pergi ke mall?"
"Mengawasi Lucas." jawab Chaerim sambil menjilat ice creamnya.
"Untuk apa mengawasi dia?"
"Dia sedang bersama gadis yang tadi aku ceritakan. Tapi, nampaknya gadis itu tak asing."
"Tak asing?"
"Iya, apa jangan-jangan dia junior ku di kampus? Dia benar-benar tak asing."
"Mungkin saja. Tunggu, Lucas yang kau maksud satu kampus denganmu?"
"Hmm.."
"Jika kau sudah tau siapa gadis itu. Apa yang akan kau lakukan?"
"Entahlah, aku masih memikirkannya. Kau tahu bagaimana sikapku terhadap orang yang menganggu ketenanganku." Chaerim memamerkan smirknya pada Changbin, orang diseberang telepon itu. Walau sebenarnya tak dapat dilihat oleh Changbin.
"B-baiklah, aku tutup dulu."
Chaerim menjilat ice cream nya lagi. Ia segera menaruh ponselnya ke saku jacket kembali. Lucas dan Daera sudah beranjak dari tempatnya tadi, mungkin ke kasir. Chaerim hampir saja kehilangan jejak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA: THE SECRET [Seo Changbin] | COMPLETED
Fanfic"Aku yakin, rencana bodoh appa tak akan berjalan sesuai keinginan. Dengarkan ini baik-baik, sampai aku mati pun aku tak akan bisa nyaman dengan Lee Daera." Kecelakaan beberapa bulan lalu benar-benar membuahkan hasil. Seo Changbin dan Lee Daera disat...