THE SECRET #32

1.7K 233 5
                                    

"Noona~ya, jangan menangis. Disini ada pangeran bersama noona."

°°°

Daera berlari menuju rumah pohon, ia menangis tersedu-sedu. Pagi ini dia mendapat kabar buruk tentang orang tuanya. Matanya menemukan pangerannya yang sedang duduk disamping rumah pohon, menghadap sungai.

Pangeran yang mendengar suara seseorang datang segera menengok kearah Daera.

"Noona! Ada apa?"

"Pangeran.." Daera memeluk Pangeran, ia masih menangis. Pangeran yang tau perasaan Daera sedang memburuk hanya mengelus belakang kepala Daera.

Setelah dirasa cukup tenang, Pangeran melepas pelukannya dan segera menyuruh Daera untuk duduk. "Sekarang ceritakan."

"Orang tuaku.." Daera menghela napas panjang, "Mereka memutuskan untuk berpisah. Awalnya, oppa bilang hanya ke Canada sebagai liburan unuk menenangkan appa. Tapi tadi pagi Daehwi mengatakan bahwa mereka tak akan kembali sampai entah kapan."

Changbin tersenyum, "Noona~ya, jangan menangis. Disini ada pangeran bersama Noona."

"Gomawoyo." Daera kembali tersenyum.

°°°

Daera berkedip dan menggeleng-gelengkan kepalanya, setelah mendengar Changbin memanggilnya.

"Daera~ya. Gwaenchanayeo?"

"Gwaenchan-a." Daera mengangguk dan menatap Changbin dengan tatapan tak percaya kemudian memeluknya kembali, "Aku tak percaya itu kau.."

"Maksudmu?" Changbin heran.

"Tak apa-apa, aku hanya terkejut saja." ujar Daera berusaha menutupi. Ia ingat sekarang, walau tak semua. Tapi, ia tau kalau selama ini pangeran yang dimaksud dalam mimpinya adalah Changbin.

Seseorang membuka pintu tanpa mengetuk. Tangannya membawa plastik dengan sekotak kue cokelat. Pria dengan jaket hitam dan jeans. Itu Lucas.

"Bisa hentikan sementara adegan itu?" ujar Lucas. Spontan Daera dan Changbin segera melepas pelukan mereka.

"Dan, kenapa kau masuk tanpa mengetuk pintu?" Changbin kesal.

"Oke baiklah, aku yang salah. Aku hanya ingin memberi ini dan mengajak Daera pulang." jelas Lucas, ia berjalan menuju sofa dan menaruh plastiknya diatas sofa.

Ia menarik tangan Daera, namun gadis itu tak terima dan berusaha melepaskan tangannya dari Lucas. Changbin melihat Daera kesusahan melepas tangannya, menatap Lucas tajam.

"Lepaskan dia!" serunya tegas dan dingin, ia masih menatap Lucas tajam seakan-akan keluar laser dari matanya.

"Kau pikir aku akan takut dengan tatapanmu?" Lucas masih belum melepas tangan Daera, ia lebih menarik gadis itu untuk mengikutinya.

"Lalu kau pikir siapa kau? Lepaskan aku!" akhirnya Daera bisa melepas tangannya, tangannya sedikit memerah karena cengkramannya yang kuat.

"Tidak baik tidur dengan laki-laki yang bukan keluarga atau suamimu." ujar Lucas mencoba memberi alasan pada Daera.

Daera dan Changbin bertatapan kemudian tertawa bersama. Pertama kalinya melihat Changbin tertawa seperti ini bagi Lucas. Changbin sudah menghentikan tawanya, ia menghadap Lucas dan menunjukan smirknya.

"Kau berada dimana, huh? Peraturan itu tak berlaku untuk kami." Changbin menggenggam tangan Daera, gadis itu segera menghentikan tawanya kemudian tersenyum tipis.

AMNESIA: THE SECRET [Seo Changbin] | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang