"Jung Chaerim, 27 Maret 1992. Memiliki satu adik laki-laki bernama Jung Jaehyun." Jangjun mengulang secuil identitas pemilik ponsel yang berada di hadapannya.
"Nama yang sama dengan pemilik sidik jari yang menempel topi itu." Jackson menunjuk topi dan jacket yang sudah menjadi salah satu barang bukti.
Jangjun dan Jackson baru saja mendapat identitas pemilik ponsel yang mereka temui di jacket hitam tadi. Mereka berada di kantor polisi setelah berhasil mendapat identitas pemiliknya.
"Kita semakin dekat dengan keberadaannya." gumam Jackson. Ia mengambil selembar kertas yang berisi identitas Chaerim, "Apartemen Han, 23."Jackson membaca ulang.
"Ayo kesana." ajaknya, ia segera bangkit dari kursinya.
"Tidak." Jangjun mengambil ponsel itu, ia melihat salah satu nomer yang paling sering Chaerim hubungi, "Aku yakin dia tak berada didalam rumahnya, kalau dia memang sudah sering berhubungan dengan polisi. Pasti dia akan tau kalau tempat yang pasti di tuju, adalah rumahnya."
Jackson menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Jangjun.
"Seo Changbin." Jangjun mulai meyakini pernyataan Changbin tadi siang, "Ini kasus tentang pengkhianatan seorang sahabat ternyata." Jangjun menunjukan smirknya sebentar, dengan tangan yang masih men scroll layar ponsel itu.
"Tunggu, tunggu." Jackson menemukan satu nomor lagi, nomor yang lebih sering dihubungi Chaerim, "Lucas. Siapa dia?"
Jangjun menekan nomor itu, kemudian mendekatkan ponsel Chaerim ke dekat telinganya. Jackson membelalakan matanya, terkejut dengan aksi nekat Jangjun.
"Apa kau gila!" serunya.
Jangjun menaruh telunjuknya didepan mulut, menyuruh Jackson untuk diam. Jackson yang sedari tadi belum duduk, segera duduk ke kursi yang sebelumnya ia duduki. Jangjun memang terkenal dengan aksi nekatnya dalam memburu pelaku kejahatan seperti ini. Walau kali ini tak terlalu nekat.
Tak lama seseorang menjawab dari seberang sana.
"Yoboseyo? Ada apa lagi? Kukira kita sudah selesai."
"Joseonghamnida. Apakah benar kau Lucas?"
"Ne, ini siapa? Ini ponsel Chaerim, 'kan?"
"Iya benar. Sebelumnya perkenalkan, saya Lee Jangjun, dari pihak kepolisian, dan ingin menanyakan alamat anda."
Lucas sempat diam sebentar, pasti pria itu syock. "K-kepolisian? Apa salahku memangnya?"
"Kami bukan sedang mencarimu. Kami mencari pemilik ponsel ini. Kami tau kalau kau pasti bukan adik Jung Chaerim, kalau begitu kekasihnya?"
"Mantan kekasih lebih tepatnya." potong Lucas. Jangjun mengerutkan alisnya, ia teringat dengan penjelasan Daera tentang Chaerim yang mengira Daera merebut kekasihnya.
"Tunggu, maaf jika terlalu lancang. Tapi, apa boleh tahu, kapan kalian memutuskan untuk berpisah?"
"Tak masalah, sudah lama kami tak saling menukar kabar sebenarnya. Tapi, kami baru setuju untuk berpisah, sekitar tiga atau empat hari lalu."
"Oh, baiklah. Kalau kau sedang bersamanya beritahu kami dimana kalian berada dan usahakan untuk menahannya sampai kami datang." Jangjun to the point.
"Memangnya ada apa? Kenapa kalian butuh alamatku?"
"Untuk berjaga-jaga jika dia ada disana. Itu juga kalau kau ingin bekerja sama dengan kami? Bagaimana?" Jangjun menunjukan smirknya. Jackson hanya memutar bola matanya malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMNESIA: THE SECRET [Seo Changbin] | COMPLETED
Fiksi Penggemar"Aku yakin, rencana bodoh appa tak akan berjalan sesuai keinginan. Dengarkan ini baik-baik, sampai aku mati pun aku tak akan bisa nyaman dengan Lee Daera." Kecelakaan beberapa bulan lalu benar-benar membuahkan hasil. Seo Changbin dan Lee Daera disat...