Posesif Boyfriend [COMPLETED]

Empat belas

Tiara tidak heran jika sahabatnya ini mudah mendapatkan pacar karena wajahnya yang cantik, sopan dan siswi yang cukup terkenal di sekolahnya.

"Herman gue sama lo fan." Ucap Tiara.

"Ko jadi bawa-bawa nama ayah gue sih." Jawab Fanya.

"Eh salah, maksud gue itu heran bukan herman."

"Lo heran kenapa?"

"Lo jomblo ga lama eh langsung dapet pacar lagi. Gue abis putus dari dika, belum dapet lagi."

"Gimana mau dapet pacar lagi coba, lo aja masih gamon sama dia."

Gamon adalah gagal move on.

"Enak aja lo bilang, gue udah move on!" Tiara semakin kesal karena menjadi bahan bercanda temannya ini, Fanya.

Sebelum Fanya berpacaran dengan Devan, Tiara lebih dulu berpacaran dengan temannya Devan yaitu Dika Muhammad. Tapi, hubungan mereka hanya sebentar dan putus karena Dika tidak ada kabar selama 1 bulan.

Tiara terus mengulang perkataan Fanya di dalam ingatannya.

"Masa iya sih gue masih ada rasa sama dika?" Batin Tiara.

"Hello? Lo mikirin apa sih Ra?"

"Lo mau makan apa? Biar gue yang beli." Tanya Tiara.

"Sama aja kaya lo."

Tiara berdiri dari tempat duduknya lalu menuju pedagang baso, sebut saja namanya bi Ina.

"Bi Ina, saya sama Fanya pesan bakso 2 porsi ya."

"Bi, saya juga bakso ya."

"Apasih gue dulu juga." Tiara sinis melihat kepada Dika.

"Punya saya jangan pake toge bi." Ucap Tiara dan Dika.

"Kenapa jadi ikutan gue sih dik?"

"Dih ya suka-suka gue lah."

"Awas ada yang balikan." Teriak teman-temannya melihat ke arah Dika dan Tiara.

"Ga banget gue balikan sama lo." Ucap Tiara.

"Lo kira gue mau balikan sama lo gitu? Ga mungkin."

"Dasar mantan gatau diri."

Tiara kembali ke tempat duduknya menghampiri Fanya dengan membawa 2 porsi bakso di tangannya.

"Lo kenapa?" Tanya Fanya dengan tertawa.

"Ada temennya di bully malah ketawa." Balas Tiara.

"Abisnya kalian lucu sih, tapi kalau di pikir-pikir ya kalian kenapa ga balikan aja coba?"

"Ga banget, balikan sama mantan sama dengan ingin terjerumus 2x di lubang yang sama. Mending lo aja balikan sama Devan." Ucap Tiara.

"Apasih ko malah ke dia segala." Fanya kesal jika ada yang menyebutkan nama Devan.

Terdengar dari warung bi Ina, Dika teriak memanggil nama Tiara.

"Tiara, woi dipanggil itu jawab!" Ucap Dika.

"Lo ga liat apa gue lagi ngobrol sama Fanya?"

Fanya terus tertawa melihat kejadian tersebut dan Tiara hanya melihat Fanya dengan wajah yang kesal.

"Udah-udah perut gue sakit ketawa terus." Ucap Fanya.

"Dimana-mana temennya lagi kesusahan itu di tolongin bukan di ketawain."

"Yaudah gue minta maaf, sumpah gue ga kuat liat lo sama Dika yang kaya tom and jerry."

***

Di kelas, Dion menghampiri Fanya di mejanya.

"Fan, pulang sama aku ya." Ucap Dion.

"Ga ada yang tawarin pulang bareng gue gitu?" Tanya Tiara.

"Ada tuh yang mau anter lo pulang." Ucap Ihsan.

"Eh serius? Siapa?" Jawab Tiara bahagia.

"Mang Dadang, penjaga sekolah ini." Ihsan tertawa karena berhasil telah membuat Tiara kesal.

"Gue kira lo serius!"

"Makanya punya pacar. udah jomblo pulangnya sendirian lagi, makin keliatan jomblonya. eh sorry"

"Tunggu aja, nanti gue pasti punya pacar."

"Dari Dika aja lo belum bisa move on ya kan?" Ihsan tertawa.

"Jangan sok tau kaya gitu."

"Emang fakta juga, lo aja yang ga mau ngaku."

"Kenapa ribut aja sih?" Tanya Aji.

"Gue ga cari masalah, temen lo aja yang mulai."

"Katanya kalau sering ribut nanti besarnya jadi jodoh." Ucap Fia.

"Ga banget gue jodohnya sama Ihsan."

"Lo kira gue mau gitu? Ya jelas ga lah."

Hampir satu kelas memperhatikan Tiara dan Ihsan yang membuat mereka tertawa dengan keributannya.

"Gue ga abis pikir sama Tiara dan Ihsan ribut terus kerjaannya." Ucap Dion sambil menggelengkan kepalanya.

"Di kelas dia ribut sama Ihsan, di luar kelas dia ribut sama mantannya." Jawab Fanya.

"Mantannya? Siapa?" Tanya Dion penasaran.

"Cowo kelas 11 ips 2 Dika Muhammad, itu mantan Tiara. Katanya sih Dika mantan terindah dia."

"Kalau terindah, mana mungkin dia jadi mantan gue." Jawab Tiara.

"Intinya sekarang lo jomblo dan kapan lo punya pacar lagi?" Tanya Dion.

"Sabar aja, semua akan indah pada waktunya."

"Ya indahnya itu waktunya kapan?"

"Ya kapan-kapan aja, makanya sabar."

"Serah lo Tiara."

"Iyalah terserah gue, hidup-hidup gue ini."