Setelah sarapan di kantin bersama teman – temannya, Devan dengan tergesa – gesa langsung menuju kelas 11 ips 1 untuk menemui Fanya. Ia ingin mengetahui kenapa semalam Fanya tak memberikan kabar, memastikan dirinya sedang sakit atau tidak, seperti yang dikatakan ayahnya semalam. Teman – temannya yang heran Devan seperti orang yang sedang dikejar hantu begitu tergesa – gesa.
"Dev, tas lo ketinggalan!" Teriak Dika.
"Tolong bawa tas gue ke kelas."
Sebelum belajar mengajar di mulai kembali ia dengan cepat menghampiri Fanya. Di depan kelas 11 ips 1 terlihat Tiara sedang membaca novel fiksi kesayangannya, Devan menghampirinya.
"Tiara, gue minta tolong panggilin Fanya.
"Fan, ikut aku sebentar." Ucap Devan membuat Fanya dan Dion berhenti tertawa.
"Mau kemana, Dev?"
Kehadiran Devan dikelasnya menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada diruangan itu. Devan menarik tangan Fanya, ia tidak tahu hal apa yang akan dilakukan Devan terhadap dirinya. Devan mengajaknya ke kantin mencari meja yang kosong untuk membicarakan hubungannya dengan Fanya.
"Aku mau kamu jujur!"
"Jujur? Tentang apa? Emang aku bohongin kamu gitu?"
"Udah deh, kamu jangan pura-pura gitu. Semalem kamu ga sakit kan?"
"Kenapa telpon dan chat aku ga di balas? Kamu sibuk sama Dion? Mantap main belakang." Devan menepuk tangannya.
"Oh iya, kamu lupa ya kalau ada apa-apa kamu harus bilang ke aku?"
Fanya hanya diam dan membuat Devan semakin kesal melihatnya.Tidak hanya Devan yang kesal padanya, tapi juga Fanya. Seperti sedang di introgasi polisi, banyaknya pertanyaan yang harus ia jawab.
"Kamu kenapa diem aja? Ga bisa jawab pertanyaan aku?"
"Gimana aku mau jawab kalau kamu masih terus-terusan bicara? dankamu juga terus aja salahin aku, emang kamu kira di salahin terus itu enak apa?!"
"Kamu semalam online dan bisa buat status. Lalu kenapa chat dan telpon aku ga dibales? Lantas online kamu untuk siapa?"
"Di kontak aku bukan kamu doang, Dev. Banyak teman-teman aku."
"Termasuk anak baru dari Medan itu kan?"
"Dia juga temanku, Dev."
"Karena kita awalnya juga dari berteman. Aku takut kamu jatuh hati ke dia lalu pergi begitu saja tanpa alasan. Aku tidak ingin perjuangan ku sia-sia hanya karena ada orang ketiga di hubungan ini, lalu aku melepaskanmu begitu saja? Itu ga mungkin!" Devan mencoba meyakinkan Fanya.
Lagi-lagi Fanya hanya terdiam mendengar penjelasan Devan. Hati Fanya terlanjur sudah tidak nyaman bersamanya karena sikap dia yang posesif, melarang kesana kesini. Menjalin hubungan Fanya cukup memberinya kabar, dan tidak mengekang apa yang ia senangi.
"Aku capek Devan ribut terus sama kamu, hanya karena ada Dion yang ingin kenalan denganku. Sikap mu yang terlalu berlebihan takut kehilanganku yang ada membuat aku semakin tidak nyaman dengan mu."
![](https://img.wattpad.com/cover/142241386-288-k51010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Boyfriend [COMPLETED]
Novela Juvenil⚠FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA:) ⚠️VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA :) [Tahap Revisi] #1 - pelampiasan. 22. November. 2018 #4 - wattysid.15.November.2018 #52 - wattys.12.Januari.2019 #41 - wattpadindonesia.28.Oktober.2018 #38 - populer.26.Oktobe...