Devan datang ke sekolah sangat pagi sekali tidak seperti hari biasanya. Ia ingin menyimpan coklat di meja Fanya.
Berbeda dengan Fanya, yang datang telat ke sekolah karena menunggu ayahnya menyelesaikan pekerjaan kantornya."Ayah, aku masuk sekolah dulu. Bel sekolah udah bunyi." Fanya mencium tangan ayahnya dan turun dari mobil dengan terburu-buru.
"Fanya..." Teriak Tiara.
"Bisa ga sih kalau panggil nama gue ga pake teriak?" Fanya memegang telinganya.
"Iya iya gue minta maaf. Eh iya, dimeja lo ada sesuatu."
"Sesuatu apalagi?"
"Lebih baik lo ke kelas aja. Eh tapi lo tumben Dateng siang gini?"
"Gue tadi tungguin ayah selesai tulis laporan kerjanya, untung ini belum ada gurunya."
"Yaudah lo ke kelas aja fan, gue ada perlu dulu ke meja piket."
Fanya datang ke kelasnya dengan terburu-buru, tidak melihat Ihsan sedang menyapu di depan kelasnya dan sampah-sampah kertasnya juga berantakan kemana-mana.
"Fanya..." Ihsan teriak memanggil namanya.
"Apasih Ihsan? Lo ga liat gue lagi buru-buru masuk kelas? untung belum ada gurunya."
"Lo ga liat juga kalau gue lagi piket?" Tanya Ihsan yang kesal pada Fanya.
"Eh...eh... tumben banget ini anak cowok mau piket."
"Ini anak lama-lama rese ya kaya Tiara aja!"
"Mau apa lo sebut-sebut nama gue? Mending lo bawa ini." Tiara datang dengan membawa buku tugas ekonomi milik teman-teman sekelasnya yang dikumpulkan ke kantor dan langsung diberikan pada Ihsan.
"Maksud lo apa ini? Kenapa dikasih ke gue semua?!"
"Lo kan cowo, ya bawa lah. Capek tau tangan gue bawa buku segitu banyak." Tiara dan Fanya masuk ke kelasnya.
"Enak banget itu orang main kasih tugasnya aja ke gue!"
Saat Fanya hendak ke bangkunya, teman-teman sekelasnya terus saja melihat dirinya dengan pandangan yang sangat heran. Ia tidak tahu, apa yang terjadi dengan kelasnya ini.
"Lo pada kenapa sih liat gue terus?"
"Beda ya yang udah balikan sama mantan." Teriak teman cewe di kelasnya.
"Balikan sama mantan? Siapa?"
"Pura-pura gatau aja ini anak. Ya lo lah, masa samping lo yang balikan, dia kan jones." Ucap Ihsan.
"Eh maksud lo nyindir gue?" Tiara mengerutkan alisnya.
"Ya gue mah yang merasa samping Fanya aja sih."
Tiara melihat ke samping kiri Fanya tidak ada orang lain kecuali dirinya yang berdiri di samping kanannya, ia semakin kesal terhadap ucapan Ihsan.
"Udah Tiara... Kalian ini ga bisa akur banget sih! Eh, maksud lo yang balikan gue? Balikan sama siapa coba?"
"Mending lo ke meja sana liat ada apaan di kolong mejanya."
Fanya menghampiri mejanya, melihat ke kolong meja ada coklat dengan hiasan pita pink. Di belakang coklat tersebut tertulis nama Devan Mahendra. Ia baru sadar, ternyata semua ini salah faham tentang hubungannya bersama Devan dan gosip oleh teman sekelasnya Fanya.
"Bener kan lo balikan?" Tanya Ihsan.
"Jadi ya gini, gue ga ada hubungan apa-apa sama dia. Jadi tolong jangan buat cerita yang ga enak di dengar oleh yang lain." Fanya mencoba menjelaskan pada teman-temannya tentang kesalah pahaman ini.
Devan yang melihat Fanya melalui jendela paling akhir di kelas IPS 1 untuk mengetahui bagaimana respon Fanya saat ia berikan coklat di mejanya.
"Woi Devan!" Ucap Dika, Bagus, dan Fauzan yang mengagetkan Devan.
"Apa-apaan sih lo pada!"
"Yaelah Dev... Gitu aja Lo marah sama kita. Lagi pula kita cari lo tapi ga ada, eh ternyata di kelas tetangga." Bagus dan yang lainnya menertawakan Devan Yanng sembunyi diam-diam untuk memperhatikan Fanya.
"Lo cowo kan? Samperin lah jangan diem-diem kaya gini, Devan... Devan..."
"Kecilin suara lo dik, nanti ketahuan yang punya kelasnya!"
Fanya yang mendengar suara ribut-ribut di luar kelasnya, ia lari ke pintu sambil membawa coklat.
"Udah ketahuan ko." Ucap Fanya yang berdiri di belakang tubuh tinggi Devan.
"Dev... Liat itu" Fauzan memberi kode pada Devan tapi ia tidak mengerti.
"Apaan sih?"
"Hey Dev" Ucap Fanya menyapa dirinya.
"Eh Fanya... Ke..napa ya?"
"Ini coklat dari lo kan?"
"Kenapa? Gue salah?"
Fanya tidak menjawabnya, tapi justru menarik tangan Devan untuk pergi ke taman dan ia ingin menjelaskan semua ke salah pahaman dari teman-temannya.
"Niat lo ga salah, cuma cara lo yang salah. Teman-teman gue kira kita balikan, cepat atau lambat berita ini pasti kesebar satu sekolah."
"Ya lalu?"
"Ya gue..."
"Kalau berita ini kesebar satu sekolah, ga masalah! Justru itu tambah gue jadi semangat."
"Maksud lo semangat apaan?"
"Semangat perjuangin lo lagi, Fanya!"
"Seserius itu kah lo sama gue Dev? Gue harap ini bukan mimpi." Batin Fanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/142241386-288-k51010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Boyfriend [COMPLETED]
Novela Juvenil⚠FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA:) ⚠️VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA :) [Tahap Revisi] #1 - pelampiasan. 22. November. 2018 #4 - wattysid.15.November.2018 #52 - wattys.12.Januari.2019 #41 - wattpadindonesia.28.Oktober.2018 #38 - populer.26.Oktobe...