Bel pulang berbunyi. Murid-murid keluar kelasnya masing – masing menuju parkiran untuk pulang. Sebelum pulang, Dion meminta nomor ponsel Fanya. Percayalah ini adalah modus yang sering dilakukan oleh kaum adam. Fanya telah merapihkan buku pelajarannya yang ada diatas meja, Dion menghampirinya.
"Fan, gue boleh minta nomor lo ga? Ya... buat komunikasi aja."
"Bo...leh. Sini ponsel lo, biar gue yang ketik."
"Ok, makasih ya. Nanti malem gue whatsapp, jangan lupa di bales chat gue ya." Bisik Dion, lalu tersenyum padanya.
"Gila... gila... langsung minta nomor lo aja itu anak!" Ucap Tiara.
"Fan, ada dia tuh di depan kelas."
"Siapa, San?"
"Pacar lo, Devan."
"Ihsan... anter gue pulang yuk? Motor gue lagi dibawa ayah ke tempat service." Pinta Tiara.
"Hah? Gue? Anter lo pulang? Yang bener aja!"
"Kata lo, membantu oranglain itu suatu kebaikan."
"Ini bukan kebaikan, tapi keburukan bagi gue. Masa seorang Ihsan yang ganteng kaya gini anter lo pulang? Ga ah! Lo pesen gojek aja sana atau ga balik sama dia."
"Dia siapa?"
"Ya Dika mantan lo. Gue pergi ah mau jalan sama pacar. Duluan Tiara jomblo!"
"Ra, lo ga bawa motor?" Tanya Fanya.
"Engga, pulang sama siapa ya..."
"Ra, gue duluan ya, dah..."
Di luar kelas 11 ips 1, ada Devan yang menunggu Fanya keluar kelas sambil memainkan ponselnya melihat foto-foto dirinya dengan Fanya yang sudah lama hubungannya ia jalin sebaik mungkin agar tidak ada orang ketiga dan berusaha tidak akan melepaskan Fanya begitu saja.
"Lama banget keluarnya?" Ucap Devan.
Fanya hanya tersenyum menanggapi ucapan Devan. Ia terus saja berjalan sambil matanya mencari Tiara, dimana sahabatnya ini karena dirinya sedang membutuhkannya untuk sekarang ini. Devan yang terus bertanya – tanya pada pacarnya ini, terutama perihal tentang anak baru itu.
"Eh iya denger-denger katanya ada anak baru ya di kelas kamu?" Tanya Devan.
"Iya. Cowok dari Medan."
"Awas nanti kamu suka lagi sama dia."
"Suka apanya?"
"Ya suka... nanti malah tinggalin aku."
"Jangan aneh – aneh deh, yuk pulang."
Fanya langsung menggandeng tangan Devan untuk segera pulang, ia malas menanggapi sejuta pertanyaan Devan. Dirinya langsung melajukan motornya, mengantarkan Fanya pulang ke rumahnya.
Selama perjalanan menuju rumah Fanya, Devan bercerita banyak hal tentang suasana kelasnya hari ini. Tapi, Fanya tetap tidak menanggapi ucapan darinya.
Tiara menunggu taxi di halte sekolah, tapi hampir satu jam tak ada taxi yang lewat. Dika yang melihat Tiara seorang diri merasa kasihan. Fauzan dan Bagus meminta Dika untuk mengantarkan Tiara pulang kerumahnya. Awalnya ia tak ingin, karena mereka sudah menjadi mantan akan merasa canggung."Lo ga balik?" Tanya Dika sambil membuka helmnya.
"Belum ada taxi."
"Tumben ga bawa motor?"
"Motor gue lagi dibawa ayah ke tempat service."
"Terus?"
"Nabrak."
![](https://img.wattpad.com/cover/142241386-288-k51010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Boyfriend [COMPLETED]
Teen Fiction⚠FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA:) ⚠️VOTE KALIAN SANGAT BERHARGA :) [Tahap Revisi] #1 - pelampiasan. 22. November. 2018 #4 - wattysid.15.November.2018 #52 - wattys.12.Januari.2019 #41 - wattpadindonesia.28.Oktober.2018 #38 - populer.26.Oktobe...