Posesif Boyfriend [COMPLETED]

Lima

Semakin hari, Dion dan Fanya semakin dekat. Mereka saling tertawa di dalam kelas atau melalui chat dan sikap Dion yang selalu membuat Fanya nyaman dengannya. Fanya lupa bahwa status dirinya masih sebagai pacar Devan Mahendra. Ketika jam istirahat, Fanya dan Tiara sedang makan di kantin. Dari kejauhan Dion  mengedipkan matanya kepada Fanya sambil tersenyum. Tiara yang mengetahui hal itu langsung curiga padanya.

"Fan, lo lagi deket sama Dion?"

"Engga, kita cuma temen ko."

"Yaelah... Fan... Fan... semua juga Berawal dari temenan kali. Liat aja lo dulu sama Devan apa coba? Temen kan? Sampai akhirnya kalian pacaran."

"Serius, Ra... kita temenan."

"Ya gue juga temen dia kan satu kelas."

"Tapi dia humoris tahu..."

"Kata siapa?"

"Gue, barusan bilang."

"Lo udah sejauh mana kenal sama dia?"

"Entah..."

Tak lama terlihat Devan dan teman – temannya menuju ke arah kantin. Bagus sibuk merayu cewek – cewek cantik yang sedang mencuri perhatian Devan. Ia dikatakan sebagai mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, dan mereka bersyukur bisa memiliki kaka kelas setampan dirinya.

"Hai cantik... kenalan dong." Rayu Bagus.

"Ga ah masih gantengan Devan."

"Ditolak mentah – mentah lo, Gus!" Dika tertawa.

"Dev, Fanya tuh sama mantannya Dika." Tunjuk Fauzan.

"Mantan gue? Siapa?" Sahut Dika.

"Ya Tiara lah, masa Fanya."

"Idih males banget gue akuin dia mantan!"

"Santai dong, jangan ngegas gitu."

"Jangan gitu, Dik. Nanti justru lama – kelamaan dia jadi jodoh lo!"

"Jodoh gue bukan dia."

"Kalau Tiara gimana? Lo bisa apa?"

"Ya kan... cewek bukan dia doang."

"Siapa tahu... Tiara."

"Eh Dikasur, lo jadi orang ga bersyukur banget sih." Fauzan terus berdebat dengan Dika.

"Maksud lo?"

"Liat... lo udah dikasih Tiara yang cantik juga hampir kaya Fanya malah disia – siain..."

"Iya ya, menurut gue Tiara cantik juga ko ya meskipun masih cantikan Fanya sih..." Ucap Bagus.

"Kenapa pada kompor gini sih?"

"Dik, mending lo balikan aja lagi sama dia!"

"Ga ah, males banget! Udah sakit hati gue."

"Lo berdua itu cuma salah faham."

"Salah faham gimana sih? Udah jelas – jelas waktu itu gue liat dia jalan sama cowok."