Prolog Part 2 : Over Again

835 33 12
                                    

"Aku mencintaimu. Selamat tinggal."
Ia membisikkan kata-kata penuh kontradiksi itu sebelum melepaskan pelukannya dariku. Mata cokelatnya enggan menatapku. Aku pun tak yakin sanggup melindungi pertahananku andai ia benar-benar melakukannya. Karena hatiku sudah terlanjur patah tanpa ia perlu menghujamkan pisaunya lebih dalam.
Ia menghela napas sekali lagi. Tanpa mengatakan apa-apa, ia berbalik dan berjalan menjauh. Saat itulah air mataku jatuh ke bumi.
Segalanya yang dulu kami perjuangkan, resmi berakhir hari ini.
***

Halo para pembaca yang budiman 😊 sebenernya saya nggak ada niat melanjutkan cerita ini karena memang alurnya biasa aja dan nggak banyak kejutan. Tapi beberapa bulan belakangan saya seneng karena lebih banyak pembaca yang meninggalkan ⭐ dan komen. Saya jadi terharu dan terdorong buat nulis lagi 😅 jadi saya pengen minta pendapat kalian, baiknya cerita ini dilanjutkan atau saya nulis cerita baru ya? Untuk yang sudah baca cerita ini, klik ⭐, komen, atau add to reading list, thank you so so much 😘


All the love. W

Sweeter than FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang