"Jika kamu membaca cerita ini, itu berarti kamu sudah siap untuk mengetahui sulitnya kisah hidupku."
--Aalia Banan--
Selamat Membaca🤓
💊💊💊
"HAH? Ayah kalau ngomong jangan ngelantur, Yah!"
"Siapa yang melantur, Aalia? Keputusan Ayah benar-benar sudah final! Jika kamu terus menolak, lebih baik kamu turuti kata-kata Ayah atau ajal Ayah akan lebih cepat menjemput."
"Ayah! Jangan ngomong kaya gitu! Cuma Ayah satu-satunya orang tua Aalia!" Aalia terus meraung di paha Ayahnya yang masih duduk di kursi rodanya. "Tapi Aalia nggak bisa, Ayah! Aalia masih SMA!"
"Aalia... Mama mohon! Turuti saja apa kata Ayahmu!" Ucap Sarah lemah lembut. Ibu tiri itu menangis di samping suaminya, Bayu dan mengelus punggungnya lembut.
"Diam! Kamu nggak tau apa-apa soal hubunganku dengan Ayah! Kamu itu cuma Mama tiri! Kamu senang kan kalau Ayah matinya cepet?!" Aalia berdiri dan beraninya menunjuk ke arah Sarah.
"Aalia! Jangan bicara seperti itu pada Sarah! Dia itu Mamamu, Nak!"
"Sampai kapanpun Aalia nggak akan pernah anggap dia Mama, Yah! Mama Aalia udah di surga!"
"Ckck, Aalia! Kamu ini bener-bener ingin buat Ayah cepet mati, Ya!"
"Siapa sih, Yah, yang ngomong kaya gitu. Aalia cuma nggak mau di jodoh-jodohin. Sekarang 2018, Yah. Bukan jamannya Siti Nurbaya lagi. Pokoknya Aalia nolak perjodohan ini!"
"Dengar, Aalia! Adnan masih menyelesaikan S2 nya di Jerman. Dia akan kembali ke Indonesia bulan depan. Jadi, Ayah mohon sama kamu turutin permintaan terakhir Ay--"
"Bodo amat ah, Yah! Mau dia S1 kek, S2 kek, Es Mambo. Aalia nggak akan mau nikah sama om-om tua! Semenjak Ayah nikah sama nih janda, Ayah jadi selalu ngatur apa yang harus Aalia lakukan! Pokoknya Ayah harus cerai sama dia, kalau nggak, Aalia nggak akan mau ngomong lagi sama Ayah!" Potong Aalia.
Aalia pun pergi meninggalkan mereka di kamarnya dan menuju teras rumah. Mengetikkan sesuatu di papan ketik ponselnya lalu menelpon seseorang.
"Jemput aku, Ya!"
"Non Aalia mau kemana, Non?" Tanya Bi Ayu. Ibu Asuhku dari kecil.
"Bi, tolong jagain Ayah dari Nenek lampir itu ya. Aalia mau pergi dulu."
"Tapi Non Aalia bakal balik lagi kan?"
"Nggak tau, Bi. Aalia malah berharap tuhan nyabut nyawa Aalia."
"Non Aalia! Jangan bicara begitu, Non!"
"Bodo amat, Bi! Aalia mau cari ketenangan dulu. Bibi tolong jaga Ayah ya."
"Nggak bisa, Non! Bibi mau ke kampung. Anak Bibi sakit."
"Yah, Bibi! Terus yang jagain Ayah siapa? Aku takut Ayah di guna-guna sama tuh janda!"
"Hus, Non! Nyonya Sarah itu baik. Nggak mungkin dia kasih ayah non itu guna-guna. Nggak baik, Non. Dosa!"
"Bi, Bisa aja dia baik diluar. Kalau dia jahat kaya ibu tirinya Cinderella, gimana?"
××IPA××
New romantic!
Hahaha! Bagaimana? Tertarik mengikuti sampai akhir? Baru polog lho... Masih banyak kejutan-kejutan yang akan gue siapin untuk kalian, mwehehe!
Tangerang, 8 April 2018
Khansa AP
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Pilihan Ayah (SUDAH TERBIT)
Romansa"Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula." ??? Aku tidak percaya kalimat diatas. Mana mungkin sih laki-laki baik dengan wanita baik jika aku sendiri jahat dan harus dijodohkan dengan laki-laki sebaik...