1. Datang Saat Hujan

40.2K 3.7K 22
                                    

8 Bulan yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8 Bulan yang lalu..

Fabian duduk di lorong rumah sakit dengan tatapan kosong ke depan. Dia sudah ingin menangis, namun dia tahan sekuat tenaga. Sekuat apapun seseorang, pasti akan menangis jika seseorang yang dia cintai pergi.

"Ma, maafin Fabian," ucap Fabian diiringi isak tangisnya.

Hari itu adalah dimana ibu Fabian meninggal dunia karena sebuah kecelakaan yang berhasil merenggut nyawa ibunya begitu saja. Ibu Fabian korban tabrak lari. Tidak ada seorang pun yang menolong ibunya, sampai akhirnya ada seorang pria yang baru saja pulang dari pekerjaannya datang menolong ibu Fabian. Saat pria itu datang menolong, ibunya masih bernafas, namun saat dibawa ke UGD ibu Fabian sudah tidak bernafas lagi.

"Maafin Fabian ma.. " ucapnya yang di iringi tangis yang semakin deras.

"Nak Fabian?" panggil seorang Dokter. Fabian mendongak dengan mata sembab. Dokter itu berjongkok dan menepuk pundak Fabian pelan, "Yang sabar, ya." ujar dokter itu menguatkan.

"Iya dok, makasih." ucap Fabian. Dokter itu berdiri kembali lalu meninggalkan Fabian yang masih terduduk di lantai rumah sakit.

"Ini pasien bunuh diri. Dia kehilangan banyak darah!" ucap perawat rumah sakit yang Buru-buru mendorong pasien masuk ke dalam salah satu bilik di UGD. Fabian hanya menatap kejadian itu sekilas, yang dia lihat hanya seorang anak sekolah yang masih menggunakan seragam sekolahnya. Fabian tidak melihat wajahnya karena tertutup oleh badan pegawai rumah sakit. Namun bukan itu yang ia pikirkan saat itu, yang ia pikirkan saat dia itu adalah ibunya yang sudah tidak ada lagi di dunia ini.

•••

"Woyy! Lagi ngapain lo diem mulu dari tadi?" Kevin menepuk pundak Fabian keras. Fabian hanya memutar bola matanya malas. "Kenapa sih lo suka banget liat keluar kelas apalagi waktu hujan?" tanya Kevin.

"Gakpapa." jawab Fabian yang masih terfokus pandangannya keluar kelas. Kelas Fabian itu ada di lantai pertama dan kebetulan Fabian duduk didekat jendela, jadi dia bisa memandang keluar kelas dengan bebas.

Pemandangan luar kelas yang langsung tertuju pada sebuah taman kecil dengan pohon besar ditengahnya, dilengkapi dengan bangku panjang yang membuat Fabian suka dengan pemandangan luar kelasnya itu.

"Kenapa ya cewek itu selalu dateng disetiap hujan dan duduk di kursi itu terus?" ucap Fabian sambil menunjuk ke kursi di taman itu. Kevin mengikuti arah yang ditunjuk Fabian.

"Mana?" tanya Kevin bingung.

"Tuh lagi duduk di kursi taman," jawab Fabian santai. Kevin menatap menatap Fabian ngeri.

"Lo serius bisa liat hantu?" tanya Kevin. Fabian mengangguk. "Serius?" tanya Kevin lagi. Fabian hanya mengangguk. "Ah, merinding gua!" Kevin berlari keluar kelas. Fabian tersenyum melihat tingkah temannya itu. Fabian kembali menatap keluar kelas, menatap gadis yang sedang duduk membelakangi Fabian.

"Jadi dia hantu," ucap Fabian. Fabian tidak hentinya menatap gadis itu, sampai akhirnya gadis itu berbalik dan tanpa sengaja mata mereka bertemu. Fabian langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Please.. Jangan sampe dia tahu kalau gue bisa liat hantu!" Batin Fabian.

Gadis itu kembali berbalik dan pergi meninggalkan taman sekolah. Fabian menghembuskan napasnya lega. Fabian paling tidak mau berurusan dengan hantu, apalagi hantu itu perempuan.

Akhh pasti merepotkan!

"Fabian?" suara itu berhasil membuat Fabian merinding. Fabian menoleh, matanya langsung membulat. Dia kaget, kaget sekali.

Kenapa dia bisa ada di sini?

~TBC~

Thank guys ya masih mau lanjut cerita aku...
Jangan lupa vote sama comant juga ya!
See you~~👻

You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang