27. Mogok

17.8K 2K 16
                                    

~ You are my Ghost ~

•••

"Pulang." ucap Fabian. Kesha mengernyit bingung. "Gue kesepian dirumah."

"Lo gak salah, Yan?" Kesha tersenyum mengejek. Apa Kesha tidak salah dengar? Fabian kesepian tidak ada dirinya?

Fabian memutar bola matanya kesal, lalu menarik tangan Kesha.

"Ehh! Yan!" ujar Kesha, tangannya terus ditarik oleh Fabian. Dia dibawa menuju mobil Fabian yang terparkir di parkiran rumah sakit. "Mira dadah!!" teriak Kesha sambil melambaikan tangannya kearah Mira. Mira tidak membalas lambaian tangan Kesha, matanya masih menatap nanar kepergian Fabian dan Kesha.

Mira tersenyum kecil, tentu itu senyum yang dipaksakan. Hatinya rasanya sakit melihat Kesha diperlakukan seperti itu oleh Fabian. Apa dia cemburu kepada hantu?

Apa dia kalah oleh seseorang yang sudah mati?

Dan itu terus terputar di kepala Mira.

•••

Fabian berdecak kesal. Dia terus mencoba menyalakan mesin mobilnya yang tetap saja tidak mau hidup. Padahal mobilnya sudah sampai di dalam area kompleks perumahan tempat rumah Fabian berada. Fabian terus mencoba, tapi hasilnya tetap sama.

Langit sudah gelap. Jam-jam segini nih, yang membuat Fabian merinding. Jam-jamnya 'mereka ' keluar. Mungkin biasa saja bagi mereka yang tidak bisa melihat makhluk itu, tapi menyeramkan bagi Fabian.

"Kenapa, Yan?" tanya Kesha bingung karena melihat Fabian terlihat kesal.

"Mogok." jawab Fabian tanpa menoleh, dia masih fokus untuk menyalakan mesin mobilnya. Fabian menyerah, mobil ini tetap tidak mau hidup. Tapi kenapa harus mogok di jam-jam ini!

"Terus gimana?" tanya Kesha terlihat gusar. Matanya terus menatap keluar jendela, takut dengan sosok-sosok di luar sana yang terus menatap Kesha dan Fabian yang ada di dalam mobil.

"Jangan diliatin." kata Fabian datar. Mata Kesha tetap menatap keluar, tangannya sudah bergetar ketakutan. Fabian berdecak kesal. Sudah tau takut, masih saja diliatin.  Fabian memegang dagu Kesha, lalu memutar kepala cewek itu hingga berhadapan dengannya. "Gue bilang jangan dilihatin!" ucap Fabian.

Kesha tertegun.

"Turun." ujar Fabian yang sudah siap membuka pintu mobilnya, dengan cepat Kesha menahan tangan Fabian. "Kenapa?" tanya Fabian.

"Lo tau kan maghrib gini hantu-hantu pada keluar, gue takut, Yan." protes Kesha tidak mau keluar.

"Kalau lo takut, lo tunggu gue aja di rumah. Gak usah ikut-ikutan jalan sama gue." ujar Fabian. Kesha mendengus kesal. Sebenarnya Kesha bisa menghilang begitu saja dan langsung sampai di rumah Fabian, tapi dia tidak tega membiarkan cowok itu berjalan sendirian saat maghrib seperti ini. Kesha tau, pasti Fabian ketakutan juga, hanya saja Fabian pintar mengatur ekspresi.

"Gue gak bisa." ucap Kesha.

"Kenapa?"

"Gue gak bisa ninggalin lo sendiri."

"Tenang aja, gue udah biasa sendiri." ujar Fabian kemudian turun dari mobil. Fabian berjalan dengan langkah lebarnya, mengabaikan semua tatapan menyeramkan dari hantu yang ada di sekitar. Makhluk itu ada yang di atas pohon, yang duduk di bangku taman, yang diam di bawah lampu jalan, dan masih banyak lagi.

"Gak takut diliatin kayak gitu?" tanya Kesha yang tiba-tiba berada di samping Fabian. Cowok itu tersentak kaget, lalu menatap Kesha tajam. Sudah tau keadaan sedang tegang seperti ini, Kesha malah mengagetkannya. Kesha nyengir lebar, senang sekali melihat Fabian ketakutan seperti ini. "Gapapa kok, Yan. Gue udah agak kenal sama mereka-mereka." ujar Kesha enteng.

Fabian memutar bola matanya. "Terus tadi kenapa lo takut?" tanya Fabian sinis.

"Gue takut aja sama hantu yang tadi ngeliatin kita di luar."

"Yang tadi ngeliatin banyak kali."

"Itu loh, yang ada di pohon mangga itu!" Kesha menunjuk ke belakang, tepat dimana pohon itu berada.

"Jangan ditunjuk!" Fabian menarik tangan Kesha. Kesha terkekeh.

"Lucu deh liat lo ketakutan kayak gini." ejek Kesha masih dengan kekehannya. Fabian fokus saja pada perjalanannya, yang Fabian mau sekarang ingin cepat-cepat sampai rumah.

"Lo gak tau aja gimana ketakutannya gue waktu pertama bisa liat hantu." ujar Fabian pelan, matanya menatap lurus jalan. Kedua tangannya dimasukan kedalam saku celana. Kesha menatap lekat Fabian dari samping. Fabian menghentikan langkahnya, kini Fabian menatap Kesha. "Dan lo tau hantu pertama yang gue liat waktu itu siapa?" tanya Fabian.

Kesha menggeleng pelan.

"Nyokap gue." ucapnya kemudian kembali melanjutkan langkahnya. Kesha masih terdiam ditempat, merasakan kesedihan yang Fabian alami. Kesha mengejar langkah Fabian yang berjalan mendahuluinya. Cewek itu mencolek bahu Fabian jahil, alhasil Fabian menoleh, namun tidak ada siapapun di sana karena Kesha sudah berpindah ke sisi lainnya.

Kesha kembali mencolek bahu Fabian yang satunya lagi, kali ini Fabian tidak menoleh, sudah tau dengan kejahilan Kesha. Kesha mendengus kesal, laki-laki itu tidak mempedulikannya, dia terus berjalan.

Bukan Kesha namanya jika mudah menyerah, dia terus akan mencoba. Kesha kembali akan menjahili Fabian dengan mencolek bahunya, dirinya sudah memberi ancang-ancang untuk menjahili cowok itu. Tangannya sudah melayang diudara.

Dengan gerak cepat, Fabian menarik tangan Kesha. Membuat Kesha tertarik ke depan, sehingga dirinya bertubrukan dengan dada bidang Fabian. Sebanarnya Kesha kaget bukan main ketika Fabian tau bahwa dirinya akan menjahili cowok itu. Terbukti dengan mata Kesha yang melotot kaget, ditambah dengan kegugupannya berada di dekat Fabian sedekat ini.

Tatapan mereka bertubrukan. Tangan Kesha masih dicekal oleh Fabian.

"Mau apa hah?" ucap Fabian tersenyum miring. Dan Kesha ingin menghilang rasanya dari dunia ini.

•••

Tbc kawan kawan...

Jangan lupa komen dah, vote juga ye! Share ceritaku ini sama teman-teman kalian.

Dadah!



You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang