29. Foto

17.8K 1.8K 24
                                    

~ You are my GHOST~

•••

"Udah gak usah nangis. Kita naik wahana yang lain aja." tiba-tiba seseorang merangkul bahu Kesha. Tubuh Kesha menegang, lalu menoleh kepada sang pelaku.

"Lo kok ada di sini?" tanya Kesha heran saat melihat Fabian yang berada di sampingnya.

"Males aja." jawabnya enteng. Kesha mengerutkan keningnya bingung.

"Kok gitu?" tanya Kesha, tangisnya sudah berhenti. Fabian menaikan bahunya acuh, tangannya masih setiap merangkul Kesha. "Lepas, Yan. Nanti lo disangka gila gara-gara ngerangkul yang gak ada." kata Kesha mencoba melepaskan rangkulan Fabian.

Fabian menoleh. Rangkulannya ia lepaskan. "Lo ada, cuman orang gak bisa liat lo aja." ucap Fabian dengan entengnya.

"Ya karena alasan itu, karena memang gue gak keliatan." ujar Kesha. Fabian menaikan kedua bahunya acuh, lalu berjalan mendahului Kesha. Lagi-lagi dia seperti itu! "Mau kemana?!" teriak Kesha, mengejar Fabian.

Dan di sinilah mereka, di atas ketinggian yang jaraknya sangat jauh untuk menginjakan kaki di atas tanah. Di atas sini, mereka bisa melihat taman bermain dari sudut pandang yang berbeda, melihat orang berlalu lalang, dan bisa melihat kota sekitar yang mengelilingi taman bermain.

Angin kencang menyapu rambut Kesha hingga berterbangan di udara. Mulutnya tidak henti berdecak kagum dengan pemandangan yang dia lihat. "Gila, Yan! Gue baru pertama kalinya naik bianglala." ujar Kesha antusias. Tangannya memegang pegangan besi yang ada, terlihat jelas sekali bahwa Kesha ketakutan.

Fabian terkekeh kecil. "Lo antusias, tapi takut." ejek Fabian. Kesha mendelik kesal.

"Ye! Bilang aja lo juga takut kan?" ujar Kesha tak terima. Cowok itu menaikan sebelah alisnya. "Takut bilang aja kali!"

"Gue gak takut. Pegang aja tangan gue gak gemeteran, emangnya lo." Fabian mengulurkan tangannya untuk Kesha periksa. Kesha menyambar tangan Fabian yang terulur, dan benar saja, tangannya tidak bergetar tidak seperti dirinya. "Bisa lepasin tangan gue gak?" ujar Fabian datar karena tangannya yang tak kunjung dilepas oleh Kesha.

Kesha langsung melepaskan tangan Fabian, kemudian membuang muka ke arah lain. "Yan, lo foto-foto kek. Masa ke taman bermain gak ada kenangannya sama sekali." ucap Kesha mengalihkan pembicaraan.

"Oke."

Cowok itu mengeluarkan ponselnya, kemudian menyodorkannya kepada Kesha. Kesha mengernyit bingung. "Fotoin kali!"

"Nyusahin." ujar Fabian sinis, anehnya tetap dilakukan. Dengan malas-malasan Fabian memfoto Kesha yang tersenyum manis. Kesha berganti gaya, kedua tangannya di angkat ke udara dengan tawa bahagia. Fabian tersenyum simpul. "Udah. Ngabis-ngabisin memory card gue aja." kata Fabian.

"Coba gue liat." Fabian menyodorkan ponselnya yang langsung di terima oleh Kesha. Kesha menggeser layar itu, dengan senyum yang tak pudar. "Orang liat pasti bianglalanya doang." ucap Kesha terkekeh.

"Yang penting lo dan gue bisa liat ada lo disana." ujar Fabian, Kesha mendongak menatap Fabian yanh juga menatapnya.

Kesha tersenyum, lalu mengangguk.

You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang