15. Membeku

19.2K 2.1K 16
                                    

~ You're my Ghost ~

"Makasih Yan!" teriak Kesha. Kesha terus menatap punggung Fabian yang semakin jauh.

Disisi lain, Fabian terus berjalan menelusuri lorong sekolah yang panjang. Senyum kecil tercetak dibibirnya. Dilihatnya, Sherly disana. Tengah berjalan berlawanan arah dengan Fabian. Jarak Sherly dan Fabian semakin dekat hingga akhirnya langkah Sherly berhenti saat dia sampai tepat dihadapan Fabian, alhasil Fabian ikut berhenti.

Sherly mengangkat kepalanya menatap wajah Fabian. Fabian menatap Sherly dengan tatapan bingung.

"Apa kabar Fabian?" itu kalimat yang pertama Sherly katakan setelah sebulan mereka tidak saling berbicara.

"Baik. Lo?" tanya Fabian Kembali.

"Baik. Seperti yang lo liat." jawab Sherly.

"Oh."

"Kok oh doang?" kesal Sherly.

"Ya, terus gue harus jawab apa dong?" tanya Fabian. Sherly menghembuskan nafasnya kasar, tidak mengerti dengan sikap Fabian yang menurutnya terlalu dingin.

"Lupain." ucap Sherly.

"Oke. Gue kekelas dulu." ucap Fabian kemudian meninggalkan Sherly sendirian. Sherly membalikkan tubuhnya menatap Fabian dengan tatapan kesal.

"Gak peka banget sih!"

••••

Fabian memegangi perutnya yang terasa sakit sejak sore tadi. Namun, semakin kesini perutnya semakin sakit. Kesha yang baru saja turun dari tangga melihat Fabian memegangi perutnya terus menerus, menghampiri Fabian yang ada diruang tengah.

"Kenapa Yan?" tanya Kesha saat sampai di ruang tengah. Fabian menoleh.

"Gak tau, mungkin masuk angin." jawab Fabian. Kesha menghampiri Fabian lebih dekat, menempelkan tangannya ke dahi Fabian.

"Panas banget." ucap Kesha sedikit heboh. Fabian melepaskan tangan Kesha yang tertempel didahinya.

"Itu mah tangan lo yang dingin kali!" ucap Fabian. Kesha mendengus kesal.

"Tapi kayaknya bener deh lo masuk angin." ucap Kesha khawatir. Fabian tidak menanggapi omongan Kesha, dia fokus pada televisi yang ditontonnya. Kesha melangkahkan kakinya maju, mendekati Fabian, kemudian memijat bahu Fabian. Fabian terpelonjak kaget.

"Apa-apaan sih?" tanya Fabian mencoba melepaskan tangan Kesha. Kesha menghiraukannya, dia terus memijat Fabian.

"Diem, lo itu masuk angin. Santai aja, biar gue pijitin." ucap Kesha disela memijitnya.

"Gak usah," ucap Fabian kembali ingin melepaskan tangan Kesha yang ada dipundaknya.

"Diem gak? Kalau enggak, gue cium nih!" ancam Kesha yang mendekatkan bibirnya pada pipi Fabian. Fabian cepat cepat mendorong jidat Kesha jauh-jauh.

"Najis banget anjir! Yaudah lah, tapi pelan pelan pijitnya!" ucap Fabian.

"Siap bosku!" hormat Kesha.

You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang