12. Hurt

19.8K 2.1K 49
                                    

~ You're my Ghost ~


- Bagian kedua belas -

"Bau itu lagi?"

Raka membalikan tubuhya. Dilihatnya sekeliing ruangan tersebut, namun tidak ada siapapun disana. Namun itu hanya penglihatan Raka saja. Kini, ada seseorang yang berdiri dihadapannya menatap datar wajah Raka namun tentu saja Raka tidak melihatnya.

"Lo bisa liat gue?" tanya Kesha pada Raka yang berdiri dihadapannya. Raka diam, dia masih mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan. "Gue disini woy!!" teriak Kesha. Raka membalikan tubuhnya kembali lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju petugas perpustakaan yang ada didekat pintu keluar. "Ehh gue malah dikacangin!" kesal Kesha. "Berarti dia gak bisa liat gue" lanjutnya lalu menghilang begitu saja.

••••

"Hahahahaha!!!"

Itulah yang pertama Fabian dengar saat masuk ke ruang musik. Dilihatnya Kesha yang duduk sambil tertawa terbahak-bahak. Fabian yang melihat itu hanya mengernyitkan dahinya bingung, lalu menghampiri Kesha yang duduk di kursi.

"Kenapa lo?" itulah yang pertama Fabian katakan saat sudah ada dihadapan Kesha. Kesha yang masih tertawa terbahak-bahak berhenti sejenak lalu berdiri menghadap Fabian.

"Gue tadi ngerjain anak suka bully orang itu. Siapa namanya, gue lupa?" ucap Kesha. Fabian mulai memikirkan siapa yang Kesha maksud.

"Rifan?"

"Nahh iya Rifan. Abisnya gue kesel sih, dia itu suka bully orang yang lemah," ucap Kesha. "Tadi pas dia pipis gue takut takutin. Gue gedor gedor pintu kamar mandinya, terus pas dia keluar dengan muka kesel, ehh gak ada orang. Terus dia lari deh! Cupu banget ya!" jelas Kesha panjang lebar dengan tawa renyah. Fabian masih diam, tidak menanggapi ucapan Kesha.

"Parah banget lo!" ucap Fabian. Ekspresi Kesha langsung cemberut. Fabian melangkahkan kakinya lebih dekat kearah Kesha, kemudian mengangkat tangannya seperti akan memukul Kesha. Kesha sudah bersiap untuk pukulan itu, dia memejamkan matanya dalam. Namun yang dirasanya bukan sakit, namun elus lembut di kepalanya. Kesha membuka matanya perlahan, kemudian menatap Fabian yang kini sedang mengelus rambutnya lembut.

"Anak baik. Lain kali, lakuin aja biar dia kapok." ucap Fabian dengan senyuman manis. Kesha terpana melihat senyum itu, demi apapun dia tidak mau mengalihkan pandangannya dari senyum itu. Senyum yang tak pernah dia lihat sebelumnya.

••••

Bengong.

Itulah yang dilakukan Kesha saat ini. Senyum-senyum tidak jelas, tatapan mata yang berbinar binar.Kesha mengelus rambutnya dengan senyum senyum sendiri.

"Gue baper...." ucapnya dengan senyum yang masih tercetak diwajahnya. Kembali di ingatnya senyum Fabian tadi, yang membuat hatinya meleleh seketika. "Itu senyum apa gula sih, manis banget tauuuu." lanjutnya. Kesha memegang kedua pipinya yang memanas. "Gue rela deh ngerjain si Rifan tiap hari, asal dielus aja rambut gue tiap hari plus sama senyuman manisnya itu..." Rasanya Kesha ingin menjerit sekarang juga. Kesha mengibaskan tangannya kearah wajahnya yang terasa panas."Panas banget sumpah!" ucap Kesha.

"Kenapa lo? Gila?" tanya Fabian yang tiba-tiba datang dari arah belakang, Kesha langsung menoleh kebelakang.

"Gue gila juga karena lo!!!"

Ingin rasanya menjerit seperti itu, namun yang hanya bisa dia lakukan hanya menggeleng cepat. "Gue waras kok!" tegas Kesha.

"Abisnya lo senyum senyum sendiri kayak orang gila!" ketus Fabian yang kini duduk disebelah Kesha. Kesha mengerucutkan bibirnya sebal. "Tapi cantik."

Kesha langsung menoleh kearah samping. "Apa lo bilang tadi??" tanya Kesha penasaran.

"Lo senyum-senyum sendiri kayak orang gila!" ulang Fabian. Kesha menggeleng cepat.

"Bukan yang itu, yang terakhir itu."ucap Kesha.

"Cantik?"

"Iya! Lo bilang gue cantik?" tanya Kesha antusias. Fabian mengangguk. "Demi apa??"

"Demi lovato." jawab Fabian enteng. Kesha memukul bahu Fabian keras.

"Gak lucu!"

"Gue gak ngelucu"

"Terserah lo aja lah!" kesal Kesha. "Balik lagi, tadi lo bilang gue cantik?"tanya Kesha kembali.

"Hmm" jawab Fabian sambil memainkan ponselnya.

"Seriusan gue cantik?" tanyanya lagi.

"Hmm.."

"Akhirnya lo ngakuin juga gue cantik." ucap Kesha dengan pedenya.

"Tapi tetep, cantikan Sherly" ucap Fabian enteng. "Lo mah gak ada apa-apanya."lanjutnya.

Kesha terdiam.

"Sherly itu cantik, pinter, baik, mandiri, pokonya perfect deh. Lah lo, udah nyusahin mulu, cantik sih tapi tak terlihat. Percuma gak ada yang bisa liat kecantikan lo. Paling gue. Itu jug-"

"Gue tau. Gak usah diperjelas lagi, itu juga udah cukup buat ngikis hati gue." ucap Kesha lalu pergi dan menghilang diambang pintu ruangan. Fabian menatap pintu itu dengan tatapan kosong.

Adakah rasa bersalah yang tercipta dihati Fabian?

••••

Annyeong!

Maaf ya baru up, soalnya author sibuk banget hehehe(sok banget haha) dan maaf juga sedikit...

Tetap semangat ya jalani harimu!

Salam: Deasm18










You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang