~ You are my Ghost ~
Playing : Hivi - Sama sama tahu
••••
Fabian terus saja menekan-nekan remot TV yang ada digenggamnya dengan asal. Ditatapnya televisi yang berukuran 32 inci itu datar.
Bosen. Kata itu yang terus keluar dari mulut Fabian. Fabian menghela nafas panjang, bingung harus melakukan kegiatan apa sekarang. Cowok itu melirik arloji yang berada di tangan kirinya, waktu masih menunjukan pukul lima sore.
Biasanya jam-jam segini dia sedang bercanda atau beradu argumen dengan Kesha, tapi hari ini tidak. Rasanya Fabian sedikit kesepian..
No way!
Fabian menggeleng cepat, tidak mungkin ia kesepian karena tidak ada Kesha disini. Sebelum ada Kesha saja, Fabian sering sendirian seperti ini, jadi sudah biasa jika merasa kesepian.
Tapi yang ini beda!
Fabian mengacak-acak rambutnya frustasi. Lama-lama dia bisa gila, memikirkan hal-hal tidak penting seperti itu.
Tring!
Satu notifikasi masuk, menandakan satu pesan masuk. Dengan malas-malasan Fabian meraih ponselnya yang berada tak jauh darinya, lalu membaca pesan itu dengan malas.
+6257-5464-**** : Fabian?
Fabian mengernyit bingung, siapa yang mengirim pesan ini. Fabian melempar ponselnya sembarang, tidak peduli dengan pesan tadi.
Tring!
Fabian berdecak kesal, merasa risih dengan pesan itu. Sering sekali ada nomor yang tidak dikenal masuk, yang mengirim pesan tidak penting kepada Fabian. Seperti minta untuk di save balik, ada yang mengucapkan kata-kata manis, ada juga yang menyatakan Cinta, dan semua itu Fabian abaikan. Fabian mencari ponselnya yang tadi lempar sembarangan, dan menemukannya didekat bantal.
+6257-5464-**** : Rumah sakit Bakthi Bunda. Datang, sebelum lo nyesel gk bakalan ketemu Kesha lagi.
Read.Fabian berpikir sejenak, siapa yang mengirim pesan seperti ini? Pikirannya langsung tertuju pada.. Mira. Hanya dia yang tau tentang Kesha selain Kevin, dan hanya Mira dan Fabian yang bisa melihat Kesha.
Fabian tersenyum sinis. Merasa percuma saja Mira mengirim pesan seperti itu, karena Fabian tidak akan percaya.
•••
"Udah ketemu adik lo?" tanya Kesha saat Mira keluar dari kamar tempat adik Mira dirawat inap. Mira mengangguk, lalu duduk disamping Kesha. "Sakit apa katanya?"
"DBD." jawab Mira tak bersemangat. Kesha mengangguk mengerti, kemudian keduanya sama-sama tidak bersuara lagi. Mira mengecek ponselnya, pesan itu tidak dibalas hanya dibaca saja. Dia tersenyum simpul, merasa senang dengan sikap Fabian yang tidak begitu peduli kepada Kesha. Kesha yang melihat Mira yang tiba-tiba tersenyum akhirnya bertanya.
"Kenapa senyum-senyum sendiri, Ra?" tanya Kesha penuh selidik. Mira tersadar, lalu menggeleng pelan.
"Gapapa."
"Boong!" ejek Kesha.
"Enggak kok! Udah ah, kita ke taman yang ada dibawah yuk!" ajak Mira yang langsung dibalas anggukan pasti oleh Kesha.
•••
Mira dan Kesha duduk disalah satu bangku panjang yang ada taman rumah sakit. Langit sudah mulai berwarna orange, matahari sudah siap untuk istirahat dan giliran sang bulan untuk berjaga setelahnya. Keduanya menatap kearah langit, menikmati setiap detik yang berharga ini.
"Sha?" panggil Mira pelan. Kesha hanya bergumam pelan. "Gue kok rasanya pengen es krim, ya?" ujarnya.
"Yaudah, beli." balas Kesha singkat.
Mira melirik kearah Kesha. "Lo mau gak?" tanya Mira. Mata Kesha berbinar-binar mendengar tawaran dari Mira tadi dan tentu Kesha mengangguk. Mira langsung beranjak dari duduknya menuju kantin rumah sakit yang jaraknya agak jauh dari tempat mereka saat ini.
Kesha kembali menatap langit. Seketika Kesha teringat Fabian.
"Pasti dia seneng gak ada gue." ujar Kesha pelan dengan bibir dimanyunkan. "Gak kesepian apa gak ada gue! Gue aja yang gak ada dia, gue kesepian. Bosen gitu rasanya gak ada dia. Walaupun singkat ngomongnya, tukang ninggalin, marah-marah mulu, tapi gue sayang. Aneh." Kesha berkicau sendiri. Kesha coba membuang jauh-jauh pikiran tentang Fabian sekarang, dia ingin beristirahat memikirkan orang itu. Kesha beranjak dari duduknya, dia ingin menikmati sorenya ini dengan berjalan-jalan.
"Kok gue kayak gak asing ya, sama tempat ini." ucap Kesha sambil menggaruk-garuk alisnya yang tidak gatal. Dengan langkah yang santai, Kesha menginjak setiap rerumputan yang sudah dipotong rapi, diiringi dengan senandungan kecil yang keluar dari bibirnya.
Tak lama, Mira datang dengan membawa dua eskrim yang ada digenggamnya, dia tersenyum ramah seperti biasa.
"Nih!" Mira menyodorkan eskrim rasa stroberi kearah Kesha.
"Kok lo tau gue suka yang berubah bau stroberi?" tanya Kesha yang berhasil membuat Mira gugup.
"Asal aja gue beli, hehe." Mira tertawa kecil. Mencairkan suasana. "Lagian, dari bau tubuh lo aja udah wangi stroberi tau!"
Kesha terkekeh pelan. "Bener juga, ya!"
Setelah pembicaraan yang menyenangkan, tertawa bersama, makan eskrim bersama, dan menikmati keindahan senja bersama, mereka memutuskan untuk masuk kembali kedalam.
"Masuk yuk! Udah mah magrib. Lo tau kan kalau jam-jam segitu gimana." ujar Mira bergidik ngeri. Kesha terkekeh pelan, benar juga kata Mira.
"Yaudah, ayo!" ajak Kesha dan keduanya sama-sama melangkahkan kakinya.
Saat tepat dipintu rumah sakit, tiba-tiba tangan Kesha ditarik seseorang. Otomatis Kesha langsung membalikan tubuhnya, menatap sang pelaku yang menarik tangannya."Fabian?" tanya Kesha kaget, Fabian melepaskan tangannya. Mira yang melihat Fabian yang tiba-tiba ada disini juga kaget, kebahagiaannya tadi hilang seketika. "Kenapa lo ada disini?"
Fabian mengatur nafasnya yang sedikit terengah-engah, kemudian menatap mata Kesha.
"Pulang." ujar Fabian, Kesha mengernyit bingung. "Gue kesepian di rumah." sambungnya.
••••
Tbc...
Cepet kan updatenya! Lagi mood nulis nih, guys. Jangan lupa vote dan comant ya! Biar aku semangat nulis!
Byeeee
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Ghost [SELESAI]
Teen Fiction(Ghost series #1) Kisah ini menceritakan tentang seorang Hantu bernama Kesha Anastasya yang masih berkeliaran dengan membawa ingatan kecil yang mengarah kepada bagaimana dia mati. Mungkin hanya dengan ingatan itu dia bisa kembali ke dunia nya yang s...