You Are My Ghost [SELESAI]

2. Permintaan

you're my ghost

•••

- Bagian Kedua -

"Hai"

Fabian melihat gadis itu dengan tatapan heran dicampur kaget, "Kenapa ada dia disini?" batin Fabian. Fabian masih diam, dia masih berpikir untuk apa dia kesini? Untuk meminta bantuannya?

"Hai Fabian?" sapa gadis itu lagi.

"Oh hai" sapa Fabian kembali sambil tersenyum kecil. Gadis itu duduk di samping Fabian tanpa permisi. "Kenapa?" tanya Fabian.

Namanya Sherly Angela. Dia adik kelas Fabian yaitu Kelas XI IPA 2. Sherly adalah Cinta pertama dari seorang Fabian January. Sherly terkenal dengan kecantikannya, dia juga pintar, baik kepada siapa saja, so perfect woman. Fabian menyukai Sherly sejak beberapa bulan yang lalu hanya karena sebuah alasan kecil, Sherly itu bukan sosok cewek yang manja.

"Emm.. Gak kenapa-kenapa sih," Sherly mengusap lehernya, malu.

"Kenapa?" tanya Fabian.

"Kenapa apanya?"

"Gak jadi" Fabian menggeleng, sejujurnya Fabian senang Sherly di sini. Sherly tersenyum manis.

"Yaudah, berarti boleh ya aku duduk di sini." ucap Sherly sambil terkekeh. Fabian menatap Sherly heran, sebenarnya apa yang ada dipikiran Sherly saat ini, sehingga memutuskan untuk mendatangi Fabian seperti ini. Dia benar-benar tidak tahu.

Setelah berbincang-bincang dengan Sherly tadi, bertukar nomor hp dan pergi ke kantin bersama, pastinya membuat Fabian bahagia. Tapi ada yang mengganjal di hatinya, sebenarnya apa yang Sherly mau dari dia. Tiba-tiba saja Sherly datang, tidak ada angin atau hujan. Dia datang tanpa diundang.

Saat ini Fabian berada dirumahnya yang besar, namun terlalu sepi untuk ditinggali.

Fabian tinggal bersama Ayahnya, ibunya meninggal 8 bulan yang lalu. Ayahnya sibuk mengurus perusahaannya, akibatnya Fabian kesepian dan hanya tinggal bersama pembantu nya saja. Fabian tidak punya kakak, dia anak tunggal. Fabian membaringkan tubuhnya di sofa, menatap langit-langit ruangan bernuansa putih itu dengan tatapan kosong.

"Mah.. Fabian kangen" ucapnya.

     Tok.. Tok.. Tok..

Terdengar suara seseorang mengetukan pintu di luar sana. Fabian masih diam tidak mau beranjak.

Tok.. Tok.. Tok...

Terdengar lagi suara ketukan itu. Fabian bangkit dari tidurnya lalu berjalan  membukakan pintu. Namun saat membukakan pintu, Fabian langsung menutupnya kembali.

"Kenapa si hantu Taman sekolah tau rumah gue?" gumam Fabian. Di balik pintu Fabian diam sejenak, menetralkan detak jantungnya yang sempat berdetak kencang karena kaget.

     Tok.. Tok.. Tok..

Pintu itu kembali diketuk. Fabian tidak menghiraukannya, diaberjalan masuk ke dalam kamarnya tanpa menghiraukan Hantu itu. Fabian membaringkan tubuhnya diatas kasurnya. "Ngapain dia kesini?" ucapnya, "Pasti mau minta bantuan gue. Udalah gue cape, mau tidur." ucapnya yang langsung menutup matanya dan akhirnya terlelap.