13. Serpihan Ingatan

19.9K 2.1K 33
                                    

~ You're my Ghost ~

•••

Fabian mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru jalan namun tetap tidak menemukan Kesha disana. Ia terus berjalan menelusuri jalanan malam yang sepi, dan akhirnya menemukan Kesha disana tengah duduk ditepi jalan. Fabian berjalan perlahan menghampiri Kesha, saat ini dihatinya merasa bersalah karena sudah berbicara seperti tadi kepada Kesha.

"Sha." panggil Fabian saat dia sudah berada disamping Kesha. Kesha menoleh kemudian tersenyum kecil. Fabian duduk disamping Kesha.

"Kenapa Yan?" tanya Kesha melihat ekspresi Fabian yang tidak biasa.

"Gue minta maaf"

"Untuk?"

"Untuk.. Yg tadi gue omongin." ucap Fabian ragu. Kesha tertawa renyah. "Kok lo ketawa?" tanya Fabian yang merasa aneh dengan tanggapan Kesha.

"Aneh aja liat lo minta maaf." ucap Kesha masih dengan tawanya. Fabian mendengus kesal. "Slow aja kali, gue gakpapa kok." ucap Kesha meyakinkan.

"Bohong."

"Gue serius. Ya, cuman yang bikin gue sakit hati adalah kenyataan yang memang harus gue terima." ucap Kesha.

"Maksud lo?"

"Semua yang lo omongin itu bener Yan, semua gak ada yang salah," ucap Kesha. "Dan lo gak usah minta maaf, karena yang lo omongin itu fakta bukan opini." sambung Kesha. Fabian diam.

Kesha bangkit dari duduknya kemudian berjalan menelusuri jalanan malam yang sepi.

"Mau kemana?" tanya Fabian saat melihat Kesha pergi begitu saja. Kesha menoleh lalu tersenyum.

"Nikmatin jalanan malam aja." ucap Kesha dengan senyumnya. Fabian ikut akhirnya mengikuti kemana Kesha pergi.

••••

"Kita mau kemana sih?" tanya Kesha saat tadi fabian menyuruhnya untuk mengikuti kemana dia pergi. Fabian tidak menjawab, dia masih Fokus dengan langkahnya menelusuri jalanan kota yang sedikit sepi. Kesha menghentikan langkahnya. Fabian menoleh kebelakang, menatap Kesha yang terdiam disana.

"Kenapa?" tanya Fabian. Kesha diam. Fabian menghampiri Kesha yang jaraknya agak jauh darinya. "Kenapa Sha?" tanya Fabian kembali.

"Gue... G-ue inget sesuatu." ucap Kesha terbata-bata. Fabian membulatkan matanya.

"Lo inget apa?" tanya Fabian penasaran.

~ingatan Kesha

Kesha melirik jam yang berada di ponselnya. Sudah menunjukkan pukul 20:56. Kesha mempercepat langkahnya kemudian langkahnya terhenti saat menemukan seorang lelaki yang yang tergeletak di jalanan. Kesha menghampiri lelaki itu walaupun dia sedang terburu-buru sekarang.

"Hei! Lo gapapa?" tanya Kesha pada lelaki itu namun lagi lelaki itu masih pingsan. Kesha menepuk-nepuk pipi lelaki itu, namun lelaki itu tak kunjung bangun.

"Hei! Bangun!"  ucap Kesha membangunkan lagi. Kesha kembali melirik jam yang ada di ponselnya 21:05 . Kesha berdecak pelan, dia sudah telat.

Kesha membuka jaketnya kemudian memakainya untuk menutupi badan dari lelaki itu.

"Sorry ya, gue udah telat." ucap Kesha lalu kemudian meninggalkan lelaki itu pergi.

"Itu yang gue inget barusan. Tepat disini gue nolongin cowok itu," ucap Kesha setelah bercerita panjang kepada Fabian. "Dan lo tau, cowok yang gue tolong itu?  Itu-"

"Itu gue." potong Fabian. "Iyakan?"

Kesha mengangguk. "Gimana lo bisa tau?"

"Setelah gue denger cerita lo tadi, gue jadi inget saat gue pingsan dulu disini. Waktu itu gue pingsan gara-gara gue ketabrak mobil. Terus gue pingsan, dan pas gue bangun udah ada jaket yang nutupin badan gue." ucap Fabian panjang lebar. "Dan ternyata orang yang nutupin gue pake jaket itu lo." sambungnya dengan tawa renyahnya.

"Kenapa gue baru inget sekarang ya?" tanya Kesha.

"Mungkin karena kita ketempat dimana dulu lo kesini." jawab Fabian. Kesha mengangguk setuju. "Ahhh! Berarti yang kita perlu cuman pergi ketempat dimana lo dulu pergi." usul Fabian.

"Lo bener juga ya. Tapi gue gak tau, kemana aja gue pergi dulu." ucap Kesha terdengar pasrah.

"Hmm.. Iya sih. Tapi tenang aja yang lama lama lo juga inget kok." ucap Fabian meyakinkan. Kesha mengangguk pelan.

"Eh, eh Yan. Tapi di ingatan gue itu, gue mau kemana ya kok buru-buru banget gitu." ucap Kesha. Fabian memikirkan apa yang Kesha ucapkan barusan.

"Gak tau."

••••

"Yan! Tungguin gue napa!!" teriak Kesha dilorong sekolah yang sepi karena hari ini Fabian berangkat lebih pagi dari biasanya. Kesha sedikit berlari untuk menyelaraskan langkahnya dengan Fabian. "Tungguin gue ihh!" kesalnya saat sampai disamping Fabian. Fabian hanya mendelik tidak peduli. "Ehh gue malah dideulekin."

"Apaan sih lo, ngikut-ngikut mulu." ucap Fabian dingin. Kesha hanya nyengir lebar. Kesha mencolek bahu Fabian menggoda, Fabian menghiraukan godaan dari Kesha. Terlihat didepan sana Raka yang tengah berjalan berlawanan arah dengan Fabian. "Diem. Nanti orang liat gue kayak orang gila lagi, ngomong sendiri." ucap Fabian sedikit berbisik.

"Marah mulu lo!" cibir Kesha kemudian kembali mencolek bahu Fabian.

"Diem! Kesha!" bentak Fabian.

Raka menghentikan langkahnya saat tepat berpapasan dengan Fabian dan Kesha. "Apa lo bilang?" tanya Raka.

Fabian ikut menghentikan langkahnya. Kemudian menoleh kebelakang, menatap wajah Raka. "Kenapa?" tanya Fabian.

"Tadi lo bilang siapa? Kesha?" tanya Raka kembali. Raka melangkahkan kakinya mendekat kepada Fabian.

"Dimana lo tau nama itu?" tanya Raka.

👻👻👻👻👻

Salam:
Deasm_18

You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang