20. Pindah Sekolah

19.5K 1.9K 13
                                    

~ You're my Ghost ~

Fabian membaringkan tubuhnya dikasur empuk miliknya sambil memandangi langit kamar berwarna putih itu. Rasa lelah sepulang dari tempat camping membuatnya merasa mengantuk. Dia sudah beberapa kali menguap.

Tok.. Tok..

Pintu kamar Fabian diketuk dua kali. Fabian merubah posisinya ke posisi duduk. Fabian menatap pintunya yang tak ia kunci. "Masuk aja, gak gue kunci." ucap Fabian.

Knop pintu dibuka perlahan. Pintu akhirnya terbuka, menampakan sosok Kesha disana.

"Gue, boleh masuk?" tanya Kesha ragu.

"Masuk aja. Padahal kan lo bisa masuk tanpa harus ketok pintu dulu, terus buka pintu. Tinggal tembus aja susah banget." ucap Fabian. Kesha melangkah mendekat kemudian duduk di sofa yang ada tak jauh dari ranjang yang Fabian duduki.

"Gak sopan." jawab Kesha. Fabian tertawa kecil, merasa aneh dengan tingkah hantu yang satu ini.

"Aneh banget lo."

"Emang nya lo mau, gue masuk gitu aja? Gimana kalau lo lagi gak pake baju? Hah?!" tegas Kesha.

"Bener juga." Fabian mengangguk setuju. Kesha berdiri, kemudian berjalan menuju pintu kamar mandi. Fabian yang melihat biasa saja. "Awas kaget." ucap Fabian. Kesha melirik Fabian sekilas, kemudian mengangkat kedua bahunya acuh.

Kesha membuka pintu kamar mandi itu perlahan, lalu masuk kedalam sana. Fabian sudah siap menutup kedua telinganya.

"AHHH!!!!!!!!!!" Teriak Kesha menggema di dalam kamar mandi. Kesha berlari secepat mungkin untuk keluar dari kamar mandi itu.

"Yan! Kenapa lo gak bilang!!!" ucap Kesha penuh dengan kekesalan. "Tau gitu, gue gak bakalan masuk kesana!!" tunjuk Kesha pada kamar mandi Fabian.

"Kan udah gue bilang, awas kaget." jawab Fabian santai.

"Gila! Itu hantu serem banget!" ucap Kesha merinding sendiri. "Badannya tinggi item, rambutnya kayak basah gitu, ihh serem gue liatnya! Pantes, lo suka pake kamar mandi yang ada dideket kamar gue." Kesha mengusap bahunya merinding.

"Awalnya gue juga gitu, kayak lo tadi. Semenjak gue bisa liat hantu, gue gak mau lagi masuk kedalam kamar mandi itu." jelas Fabian. Kesha kembali duduk disofa tadi. "Ngomong-ngomong, lo ngapain ke kamar gue?" tanya Fabian.

Ahh! Kesha baru ingat tujuannya masuk kesini. Kesha berdehem pelan. "Gue mau tanya, lo sejak kapan bisa ngelakuin itu?" tanya Kesha. Fabian mengerutkan keningnya bingung.

"Ngelakuin itu? Maksud lo?" tanya Fabian. Kesha menunjuk tangan Fabian, Fabian menatap tangannya.

"Yang lo lakuin tadi ke Sherly." ucap Kesha memperjelas. Kesha menonton semua kejadian kemarin, ketika Fabian berusaha mengeluarkan hantu yang ada didalam tubuh Sherly. Fabain terus menatap tangannya itu, ia sendiri tidak mengerti kenapa dia bisa melakukan itu. Untuk yang pertama kalinya dia melakukan hal seperti itu.

"Entahlah, gue juga gak ngerti. Refleks aja gitu gue nyekik Sherly kayak kemaren." jawab Fabian.

"Mungkin karena itu Sherly, ya." ucap Kesha. Fabian beralih menatap wajah Kesha. "Dia kan orang yang lo sayang."

Fabian terus menatap Kesha. "Iyakan?" tanya Kesha lagi. Fabian mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Mungkin."

••••


Mira menghela nafasnya pelan. Sudah lebih dari dua puluh menit dia duduk diruang tamu rumahnya, terus mendengarkan orang tuanya berbicara mengenai kepindahan sekolahnya.

"Mama sudah beli seragam baru buat kamu." ucap Mona, ibu Mira. Mira mengangguk mengiyakan, ia sudah lelah mendengar ocehan orang tuanya itu.
"Besok Mang Joko yang bakalan antar kamu kesekolah."

Mira melotot. "Kan mama tau, aku takut naik mobil!" seru Mira.

"Kamu harus belajar untuk ngilangin rasa takut kamu itu Mira." Mona mencoba menenangkan putrinya itu. Mira mendengus kesal.

"Mira naik ojek aja deh, Ma." mohon Mira. Mona menggeleng pelan.

Mira masih trauma untuk naik mobil. Kecelakaan yang menimpanya beberapa tahun lalu, masih membekas di ingatannya. Akibat dari kecelakaan itu, kini Mira bisa melihat hantu yang selalu membuatnya ketakutan setiap saat. Mira takut dengan kegelapan, Mira juga takut jika sendirian. Sungguh, keadaan ini membuatnya tersiksa.

Mira bangkit dari posisi duduknya, berbalik menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Mira menutup pintu kamarnya keras, kesal dengan keputusan ibunya itu.

"Udah tau masih trauma, ini dipaksa mulu buat baik mobil!" ucapnya kemudian duduk di sisi ranjang. Mira membuka sepatu kets miliknya itu dengan kasar lalu melemparnya kemana saja.

"Cuman lo yang bikin mood gue baik lagi." Mira tersenyum setelah melihat foto yang ada di ponsel miliknya. "Lo masih inget gue gak?" tanyanya pada benda pipih itu. "Enggak deh kayaknya," karena tidak ada jawaban dari benda itu, akhirnya ia menjawabnya sendiri.

"Tapi besok gue ketemu sama lo!" sungguh Mira bahagia sekali saat ini. Orang tua Mira memindahkan sekolahnya karena Mira berkata bahwa dia tidak betah disekolah lamanya. Awalnya, orang tua Mira tidak percaya, namun melihat nilai-nilai yang turun akhirnya mereka memutuskan untuk memindahkan Mira ke SMA yang memang agak jauh dari rumahnya.

Mira membaringkan tubuhnya. Dipeluk ponselnya dengan gemas. "Besok gue ketemu Fabian!!!!" Mira berteriak keras, membuat mamanya yang berada dilantai bawah meneriaki namanya.

••••

Hai!!!
Ketemu again bersama Dea gaje. Maaf ya update nya kelamaan...

Ouhiya, masih ingat sama Mira?
Akhirnya Mira comeback ya guys.
Jangan lupa vote and coment ya gengsss.

You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang