32. Dua Permintaan

18.2K 1.9K 48
                                    

~ You are my GHOST ~

•••

"Gu-gue.. "

Lutut Kesha bergetar, dia ketahuan. Yang semakin membuatnya takut adalah Fabian yang menatapnya dingin, begitu dingin. "Yan, gue..."

"Lo ikut gue pulang." ujar Fabian berjalan mendekat, lalu meraih tangan Kesha untuk pergi.

"Tapi, Yan!" Kesha mencoba melepaskan cekalan tangan Fabian, dia terus melihat ke arah belakang, tepat dimana Mira memperhatikan mereka pergi meninggalkannya.

"Lo gak boleh tau soal ini." Fabian terus menyeret langkah Kesha. Kesha berhasil melepaskan cekalan tangan Fabian, kemudian menatap kesal Fabian.

"Percuma aja, Yan! Gue udah tau!" ujar Kesha tajam. "Lo ngajak gue pulang, disaat gue udah tau lo bakalan datang ke makam gue." mata Kesha sudah berkaca-kaca, dan kaca itu sudah siap untuk pecah. "Apa yang lo sembunyiin lagi, Yan?

Cowok yang diajak bicara hanya diam, matanya menatap dalam Kesha.

"Lo liat ini, Yan?" Kesha menunjukan lengannya yang hampir menghilang. Hanya terlihat lengan yang sudah pudar, hampir menghilang. Reaksi cowok itu hanya diam, memperhatikan Kesha dengan saksama.

Air mata yang sedari tadi ditahan, akhirnya jatuh. Kakinya bergetar, dadanya sesak. Kesha takut saat ini, ia takut akan menghilang secepatnya dan pergi dari kehidupan Fabian. Saat mengetahui bahwa tubuhnya sedikit demi sedikit menghilang, disitulah Kesha takut kehilangan Fabian.

Kesha menghela nafasnya, lalu melangkah mendekat ke arah Fabian. Langkah itu berhenti tepat jaraknya dan Fabian hanya dua langkah.

"Gue bakal kasih lo dua permintaan. Ini hadiah gue sebelum gue bener-bener menghilang." ujar Kesha serak. "Apa yang lo mau?" tanya Kesha hampir menangis.

Fabian diam sejenak, lalu berujar, "Pergi." satu kata, namun menusuk. "Gue mau lo pergi." ujar Fabian dingin.

Kaca itu kembali pecah, kata-kata Fabian yang memecahkannya. Kesha ingin sekali menangis sekencang-kencangnya, tapi dia tahan hingga begitu menusuk ke hatinya.

"Gak bisa kah, gue tetep tinggal di sini?" ujar Kesha parau.

"Enggak."

"Kenapa?"

"Tempat lo bukan di sini." ujar Fabian. Hati Kesha sudah sekian kalinya tertusuk. Ditambah lagi dengan kenyataan yang memang harus dia terima.

Kesha membuang muka ke arah lain, menyembunyikan tangisnya yang kian semakin menjadi. Ditatapnya Fabian kembali, menguatkan hati.

"Oke. Satu permintaan lo udah ke pake, tinggal satu lagi." ucap Kesha. "Apa satu lagi?"

Fabian diam. Matanya lurus menatap Kesha dalam, mereka saling bertatapan. Air mata Kesha yang terus turun, dari hati yang semakin sakit.

"Peluk gue untuk yang terakhir kalinya." ucap Fabian.

Kesha seperti tertusuk pisau yang tajam, kenapa hatinya sangat sakit kali ini? Kesha menggeleng pelan.

You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang