18. Genggaman Tangan

19.1K 2K 78
                                    

~ You're my Ghost ~

~ Beberapa menit sebelumnya.....


"Mereka mana sih, gue malah ditinggalin?" kesal Fabian karena dia tertinggal oleh kelompoknya. Fabian terus menelusuri hutan mencoba untuk mencari kelompoknya yang meninggalkan dia sendirian.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.. " Fabian menghentikan langkahnya ketika mendengar suara tangisan dari pohon besar yang berada tak jauh darinya. Fabian ragu-ragu melangkah menuju pohon tersebut untuk memastikan siapa yang ada dibalik sana. Dia semakin dekat dengan pohon tersebut dan akhirnya dia bisa melihat seseorang yang berada dibalik pohon tersebut sedang menangis ketakutan. Orang itu mendongak menatap Fabian.

"Sherly? Ngapain disini?" tanya Fabian. "Kelompok lo mana? Kok lo sendir-"

Perkataan Fabian terpotong karena tiba-tiba Sherly memeluknya erat. Fabian terdiam. "Gue takut Yan. Gue kira gue gak bisa pulang lagi.. Hiks.. Hiks.. " ucap Sherly yang semakin mengeratkan pelukannya.

Fabian perlahan mulai melingkarkan tangannya dikedua bahu Sherly. "Tenang Sher, ada gue disini. Lo gak usah takut." ucap Fabian menenangkan . Sherly mengangguk pelan. "Yaudah, kita cari jalan pulang." ucap Fabian melonggarkan pelukannya, Sherly juga.

"Hmm.. " Sherly mengangguk. Kemudian mereka berjalan mencari jalan keluar.

•••••

Fabian berjalan pelan menggandeng bahu Sherly menuju tendanya. Semua mata tertuju pada Sherly dan Fabian. Semua orang membicarakannya. Tiba-tiba Kevin datang dengan nafas ngos-ngosan.

"Yan! Lo kemana aja sih? gue cariin dari tadi, gue kirain lo ilang di hutan!" omel Kevin saat sampai dihadapan Fabian. Kevin menatap Sherly dan Fabian bergantian. "Kalian pacaran?"

Fabian melotot, Sherly hanya diam. "Lo apa-apa sih! Ayo balik ke tenda!" ajak Fabian yang langsung menyeret Kevin pergi jauh jauh dari jangkauan Sherly.

"Lo baru jadian ya tadi sama Sherly dihutan?" tanya Kevin. "Lo kalau mau pacaran bilang bilang dong, jangan bikin orang khawatir. Gue kira lo nyasar!" ucap Kevin bawel.

"Berisik!" kesal Fabian yang masih fokus menyeret Kevin dan Kevin hanya pasrah diseret.

"Pj dong pj!!" heboh Kevin. Fabian menutup telinganya tak peduli. "Pj!! Pj!! Pj!!"

"Sekali lagi lo bilang gitu, gue tendang lo ke Afrika!" bentak Fabian. Kevin langsung bungkam kemudian nyengir lebar.

"Serem amat Bang. Santai aja kali." ejek Kevin. Fabian geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya yang tidak waras itu. Dan Fabian baru saja ingat.

Fabian mengedarkan pandangannya kesegala arah namun tidak kunjung menemukan yang ia cari. "Cari apa bro?" tanya Kevin yang merasa aneh melihat Fabian seperti sedang mencari sesuatu. Fabian menggeleng.

"Gue cabut dulu." ucap Fabian kemudian pergi meninggalkan Kevin sendiri.

•••••

Fabian berjalan menuju danau yang ada disekitar tempat perkemahanan dan akhirnya menemukan seseorang yang ia cari sedari tadi. Dia sedang melempar batu kearah danau.

"Jangan lempar batu kayak gitu. Nanti orang-orang pada takut, batunya kelempar tanpa ada orang yang ngelempar" ucap Fabian.

Kesha membalikkan badannya kebelakang, karena posisi Fabian berada dibelakangnya. Kesha kembali menatap danau. "Ngapain lo disini?" tanya Fabian saat sampai disamping Kesha.

"Apa peduli lo?" tanya Kesha dingin. Fabian menatap Kesha aneh.

"Lo kenapa?"

"Gakpapa. Gue baik-baik aja."

"Ohh... Kirain."

"Yaudah pergi sana, gue mau sendiri!" ucap Kesha.

"Yakin?"

"Yakin!"

"Ini udah mau malem lo?" ucap Fabian sambil menunjuk langit. Kesha mengikuti apa yang ditunjuk Fabian. "Liat, hantu-hantu yang disana pada melotot." Kesha mulai ketakutan.

"Gue gak peduli. Sana lo pergi aja, lagian gue sama kok kayak mereka!" ucap Kesha sok pemberani padahal takut.

"Yaudah. Gue pergi ya!" ucap Fabian mulai melangkahkan kakinya menjauh dari Kesha. Mata Kesha masih menatap Danau yang ada dihadapannya tidak memperdulikan Fabian yang melangkah menjauh.

"Gue bener bener takut Yan!" ucap Kesha dalam hatinya.

Happ!

Fabian tiba-tiba meraih tangan Kesha dari arah belakang. Kesha terpelonjak kaget saat Fabian tiba-tiba meraih tangannya. "Makin serem disini."ucap Fabian kemudian mengajak Kesha berlari, Kesha ikut berlari mengikuti Fabian dengan genggaman tangan Fabian yang begitu hangat.

"Gue tau lo ketakutan." ucap Fabian disela larinya. Kesha menatap Fabian yang tengah fokus berlari. Ia terus mengikuti kemana Fabian membawanya.

Genggaman tangan itu, begitu hangat dirasakan oleh Kesha.

"Bisa gak lo terus genggam tangan gue gini?" ucap Kesha dalam hatinya.

"Gak bisa." jawab Fabian yang masih berlari menggenggam tangan Kesha. Kesha melotot mendengar perkataan Fabian tadi.

"Lo.. Lo bisa denger?" tanya Kesha akhirnya membuka suara juga.

"Hmm.. "

"Sejak kapan??"

"Baru-baru ini. Tapi gak selalu bisa denger kok, kadang-kadang aja." ucap Fabian. Kesha masih fokus menatap Fabian. "Udah jangan difikirin."

"Tapi...."

"Stop," ucap Fabian yang juga menghentikan langkahnya. Kesha juga ikut menghentikan langkahnya. Fabian menatap Kesha dalam. "Jangan ngomongin itu lagi. Mending sekarang lo fokus."

"Fokus? Maksud lo?" tanya Kesha bingung. Fabian menaruh tangan Kesha didadanya.

"Hati gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati gue."

••••

Yuhuuuu welcome back to my story!!!
Terus baca cerita aku yoo.. Don't forget votment juga!

Bye...






You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang