36. Say Good Bye

21.1K 2.1K 57
                                    

- You are my GHOST -

•••

Fabian memakai jaketnya yang berwarna navy, tak lupa dirinya membawa kunci mobil yang tergeletak di atas nakas. Setelah itu Fabian langsung berangkat menuju tempat yang Kesha tulis di kertas putih tadi. Dia menuliskan,

Gue tunggu ya, Yan, di taman yang di pinggir jalan itu..

Setelah membaca pesan itu tadi, Fabian langsung bersiap-siap menuju tempat yang Kesha tuliskan. Kini dia sudah berada di dalam mobilnya, mesin sudah menyala dan mobilnya siap meninggalkan halaman rumahnya. Saat di perjalanan, sebuah telepon masuk. Fabian meraih ponselnya yang tergeletak di kursi penumpang yang ada di sampingnya, nama ayahnya tertera disana, tanpa basa-basi Fabian langsung mengangkatnya.

"Hallo, Pah?" sapa Fabian.

"Fabian kamu di mana?"

"Di jalan, mau keluar sebentar." jawab Fabian sekenanya.

"Ke rumah sakit sekarang, ya?"

"Hah? Sekarang?"

"Kenapa? Gak bisa, ya? Mau ketemu siapa memangnya?"

"Ah.. Enggak. Harus sekarang banget, Pah?" tanya Fabian ragu.

"Ini katanya dokter Aldi mau bicara sama kamu, sekalian kan dokter Aldi berbagi ilmu kedokterannya ke kamu. Kamu kan mau jadi dokter."

"Tapi Pah.. "

"Tidak bisa?"

"Yaudah, Pah, aku ke sana sekarang." Setelah itu sambungan telepon putus. Fabian menghela nafasnya berat. Bagaimana ini, Kesha pasti menunggunya di sana. Dia sudah berjanji akan mengakhiri cerita mereka malam ini, tapi ada urusan mendadak yang harus Fabian lakukan. Apa Kesha akan menunggunya?

•••


Kesha duduk di kursi coklat tua dengan di temani satu lampu taman berbentuk bulat itu. Tak apa, tempat itu tidak terlalu gelap, beberapa kali lampu mobil atau motor yang melewati jalan Raya yang berada di samping taman kecil ini, walaupun banyak hantu yang memperhatikan kearahnya. Kesha dibuat takut dengan wajah mereka yang memiliki bentuk tak sempurna, hancur, bahkan ada yang datar. Gadis itu menundukkan kepalanya dalam, tujuannya ke sini hanya untuk menemui Fabian, jadi dia harus menunggu dengan rasa takut menghampiri.

Apa dia salah memilih tempat?

Kesha menggeleng cepat, dia tidak salah memilih tempat. Tempat ini cocok untuk mengakhiri semua ini. Kesha mencoba menghilangkan rasa takut itu dengan bersenandung kecil, lagu yang akhir-akhir Fabian dengarkan, Kesha juga menyukainya.

Kasih, dengarkanlah aku

Kini hatiku yang berbicara

Rasa, yang ada di jiwaku

Ingin ku lalui bersamamu..

Kesha tersenyum manis setelah menyanyikan lagu itu. Liriknya, seperti mewakili perasaannya. Kesha kembali bernyanyi, rasa takutnya kini hilang.

Karena ku yakin cintaku

Hanya tercipta untukmu

Takkan pernah sirna

You Are My Ghost [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang