20

12.4K 1K 50
                                    

Pagi yang cerah telah datang, begitu menyenangkan bila pergantian hari ini dilewatkan bersama orang terkasih. begitu pula dengan Baekhyun entah mengapa ia benar benar merasa butuh perhatian, karena pagi ini pukul 6 pagi telah membangunkan dirinya dan segera membuang seluruh muntahannya. berpikir bahwa ini memang efek kehamilannya.

disaat seseorang hamil dan mengalami Morning Sickness pasti akan sangat membutuh seseorang untuk menenangkan, namun Baekhyun dengan pikiran dewasanya ia mencoba melewati semuanya dengan sendirian, Baekhyun merasa jika dirinya tak seberuntung orang hamil kebanyakan, selalu dimanja dan juga diperhatikan. namun dengan sabar Baekhyun tak mempersalahkan Chanyeol untuk melakukan hal yang serupa, karena berada disisi sang Pria berstatus Suaminya saja sudah membuatnya merasa tenang juga bahagia.

Saat ini ia sedang berdiri dibalkon kamarnya, menikmati terpaan angin pagi yang menyegarkan. ia selalu mencoba untuk tidak memikirkan apapun karena itu akan melemahkan kehamilannya, namun tetap saja ia tak bisa bagaimanapun mencoba ia akan tetap memikirkan segala hal yang melingkupi kehidupannya saat ini.

tangan kanannya terus mengusap lembut perutnya, dengan tersenyum miris sesekali menatap perutnya.

"Aegya, apa kau baik baik saja? maafkan Ibu bila ibu sering menyakitimu sayang. percayalah ibu sangat mencintaimu dan ibu tak ingin jika harus kehilanganmu" lirih Baekhyun

ya, sudah Baekhyun putuskan bila ia akan memanggil dirinya dengan sebutan 'ibu' karena meskipun dirinya seorang lelaki, namun ia bisa mengandung bukan? jadi apa salahnya jika ia menyebut dirinya dengan sebutan 'ibu', walaupun itu menghancurkan martabatnya sebagai lelaki namun jika itu untuk anaknya ia akan rela.

Baekhyun sungguh tak bisa membayangkan bagaimana jika suatu saat nanti Chanyeol menceraikannya lalu anaknya tak merasakan kasih sayang seorang ayah, ia sungguh tak bisa membayangkannya seperti apa. bukankah sungguh terasa menyakitkan bila anakmu nanti melihat sebuah keluarga utuh namun dirinya tidak, bagaimana perasaanmu? sakit tentu saja.

setetes air mata mengaliri pipi gembilnya, hidungnya mulai memerah karena menahan isakan, Baekhyun sungguh tak bisa membayangkan kehidupan anaknya bila saat besar nanti tidak merasakan kasih seorang ayah.

"Hiks..."

kembali dirinya menangis karena memikirkan masa depan, kalian boleh menganggapnya cengeng atau lemah atau apapun itu namun kalian akan mengerti bila berada diposisi Baekhyun saat ini, betapa sulitnya menjalin hubungan dengan orang yang kau cintai namun orang itu tak sekalipun melirikmu bahkan membencimu.

"Aegya...maafkan ibu...karena tak bisa melakukan apapun..." ucap Baekhyun sekuat tenaga karena ia menahan isakannya.

"Ibu sangat mencintaimu, sangat..." bisiknya

lantas kedua tangannya langsung memeluk perutnya hangat mencoba untuk memberikan kehangatan pada sang calon anak.

* * *

Chanyeol membuka matanya perlahan dengan menetralkan matanya yang terkena Cahaya lewat jendela kamarnya, siapa yang membuka garden? siapa lagi jika bukan Baekhyun? mata bulatnya bergerak melirik jam yang terpasang didinding samping kasurnya. Masih pukul 07.15 ia harus berangkat ke kantor pukul 8 butuh waktu 45 menit lagi dan ia harus segera bersiap siap.

Skip

setelah memnbersihkan tubuhnya ia segera memakai baju kantornya, dan ia berdiri dihadapan kaca besar sembari mengancingkan kancing bajunya. dengan wajah datar ia menatap cermin yang sedang memantulkan wajahnya yang datar. entah kenapa pikirannya melayang akan kejadian tadi malam, dimana Sehun memberitahunya bahwa kekasihnya tengah menjalin hubungan dengan mantan sekretarisnya sendiri, Choi Taejoon.

Love Hurt (ChanBaek) END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang