44

6.1K 603 84
                                    


_Happy Reading_

Saat ini Chanyeol dan Sehun telah sampai di penginapan atau disebut Hotel. Mereka memesan kamar yang berbeda, karena tidak mungkin mereka dalam satu kamar bukan? lebih tepatnya Sehun yang tidak mau mengganggu ketenangan Chanyeol jika ada dirinya disekitarnya.

Mereka saat ini berjalan melewati lorong Hotel untuk menuju kamar mereka, tiba saat mereka didepan kamar Chanyeol yakni 025, Sehun berhenti lalu menatap Chanyeol.

"Masuklah Hyung, kau harus beristirahat untuk rapat besok." ujar Sehun dan hanya diangguki oleh Chanyeol.

"Ah, Sehun-ah, jika kau membutuhkan sesuatu, telepon saja aku okay?" Ujar Chanyeol sebelum melihat Sehun berbalik yang ingin menggeret koper untuk menuju kamarnya.

"Hm, Baiklah hyung-" ujar Sehun

"Ah hyung, kau sudah menelepon Junmyeon hyung?" tanya Sehun tiba-tiba.

"Belum, mungkin nanti."

Sehun mengangguk paham lalu melanjutkan langkahnya, meninggalkan Chanyeol yang berdiri di depan pintu kamarnya, ia masih terdiam sejenak lalu jemarinya meraih knop pintu tersebut.

Ceklek

Tepat saat Chanyeol membuka pintu, ia merasa pipinya basah. Perlahan tangannya terangkat untuk menyentuh pipinya, dan benar saja ia merasakan jarinya basah.

Matanya mulai bergetar dan perasaan tak nyaman itu kembali datang, entah apa yang sekarang ia rasakan namun ia merasa sakit itu kembali.

Kenapa ini terjadi padanya?

"Maafkan aku tuan!"

Suara itu..

Chanyeol memejamkan matanya sejenak lalu ia melangkah memasuki ruangan yang disebut kamar hotel itu seraya menarik kopernya.

-  -  -

Chanyeol keluar dari kamar mandi sembari mengusak rambutnya dengan handuk kecil. Kemudian ia melangkah mendekati ranjang king sizenya dan menduduki sisi ranjang tersebut.

Matanya terpaku kala ia melihat kotak bewarna biru gelap di atas nakas, entah dorongan darimana sehingga Chanyeol memutuskan untuk membawa cincin itu.

Chanyeol meraih kotak tersebut lalu membukanya perlahan dan terlihat sebuah cincin perak yang lebih kecil dari jarinya. Ia mengusapnya di bagian sisi cincin secara perlahan, aneh, mengapa ia menikmati itu?

"Baekhyun.."

Suara bisikannya mewakili perasaannya yang terasa begitu hampa. Kehampaan yang ia rasakan sangat berbeda dengan apa yang ia rasakan kemarin.

namun kehampaan ini begitu terasa dalam, bagaimana menjelaskannya? hanya saat kau merasa jika ada sesuatu yang hilang dari dirimu, kau akan merasakan hampa bukan? kau akan merasakan sesuatu tengah menghimpit dadamu, begitu sesak dan sangat tidak nyaman.

Chanyeol menyentuh pipinya dengan jari yang lain dan benar saja ia merasakan basah pada jarinya, lagi.

Lama ia terdiam untuk menatapi jarinya yang basah oleh air mata, tiba-tiba Chanyeol menegak dan matanya bergetar.

"Aku tidak tau dimana Baekhyun berada, aku tidak bisa mengingat semua tentang dirimu, Baekhyun. apa kesalahanku sehingga kau melakukan ini padaku, aku begitu bingung mengapa kau pergi dariku, dimana kau sebenarnya, dimana .." ujarnya pada diri sendiri

"Bahkan aku tidak tau bagaimana wajahmu." lirihnya lagi.

Chanyeol memejamkan matanya perlahan lalu menidurkan punggungnya pada ranjangnya yang ia duduki itu. Cincin perak itu ia angkat agar terlihat dipandangannya.

Love Hurt (ChanBaek) END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang