setelah insiden dipagi hari tadi saat sarapan, Baekhyun memutuskan untuk pergi keapartemen Sehun, dimana ia akan bertemu dengan Luhan hyungnya. ia pikir Chanyeol hanya akan pergi ke kamarnya ternyata tidak, lelaki itu langsung pergi saat selesai pembicaraan berlangsung. entah kemana Baekhyun tidak tahu, mungkin ketempat kekasih hatinya.
saat ini Baekhyun sedang berdiri didepan sebuah kaca besar dihadapannya, dengan bertelanjang dada. kedua mata sipitnya tak lepas dari perut yang sedikit demi sedikit telah menonjol itu, membuat senyuman manisnya terbentuk. satu tangan ia layangkan diperut itu sembari terkekeh.
"Baby, apa kau baik baik saja didalan sana hm? eomma harap kau sehat sayang." setetes air mata berhasil jatuh dari pelupuk matanya.
entah untuk apa iapun tak tahu, aneh memang.
"apa kau senang sayang? selama satu bulan nanti kau akan merasakan kasih sayang seorang ayah, walau saat kau melihat kedunia ini kau tidak bertemu dengannya tetapi eomma yakin jika kau sudah mengetahui wajah ayahmu walau secara tak langsung. kau tahu bukan jika eomma sangatlah mencintaimu lebih dari apapun didunia ini. jadi eomma harap kau selalu sehat didalam sana sampai pada saatnya kau keluar dari sana. berjanjilah pada eomma eoh..hiks." isakan kembali ia keluarkan dari bibir tipisnya.
lihatlah dirimu saat ini Baekhyun, betapa menyedihkannya dirimu, seharusnya kau sudah berpisah dengan lelaki yang amat kau cintai tapi kenapa kau menghambatnya? mengemis seolah kau tidak bisa hidup tanpanya. betapa menyedihkannya sosok dirimu saat ini. apakah harus seperti ini agar kau bisa merasakan kebahagiaan tersendiri untukmu dan juga bayi yang ada didalam kandunganmu? mengemis cinta padanya apakah akan merubah semuanya? yang pada akhirnya takdir mengatakan jika kalian harus berpisah. walau begitu berdoa saja jika takdir masih menginginkanmu bahagia apapun yang akan dilakukannya semua itu akan dapat merubah hidupmu.
- - - - -
Ting Tong Ting Tong
Baekhyun terus menekan bel disamping pintu apartemen Sehun dan tak lama kemudian pintu tersebut dibuka yang menampakkan sesosok lelaki jangkung berkulit putih susu memandangnya datar sesaat lalu tersenyum tipis.
"Baekhyun hyung?" ujar Sehun
Baekhyun tersenyum lebar.
"Apakah Luhan hyung ada disini?" tanyanya
"Tentu saja hyung, tidak mungkin bila Luhan hyung berada diapartemen sebelah." kekeh Sehun
"Ayo masuk hyung."
mereka pun masuk tetapi saat Baekhyun ingin mengganti sepatunya dengan sandal rumah ia dikejutnya sepasang sepatu lain dirak sandal, membuat sebelah alisnya terangkat sebelah karena bingung.
"Apakah ada yang datang hari ini Sehun-ah?" heran Baekhyun
Sehun menoleh kebelang dan menatap Baekhyun yang saat ini sedang melihat kearah rak sepatu.
"Iya hyung, teman masa SMA ku, ah lebih tepatnya sahabatku."
Baekhyun mengangguk mengerti.
Merekapun kembali melanjutkan jalannya saat sampai diruang tamu Baekhyun tak melihat seseorang yang dikatakan sahabat oleh Sehun tetapi ia hanya melihat Luhan yang sedang menatap serius kearah televisi.
"Lu, Adikmu yang cantik datang." entah kenapa Baekhyun merasakan panas didaerah pipinya.
Luhan menoleh dan sedetik kemudian ia langsung melompat dari duduk bersilanya disofa dan berlari kearah Baekhyun lalu memeluk tubuh mungil adiknya itu.
"Baekkie, hyung merindukanmu." ujar Luhan dengan suara manjanya.
"Hyuung, lepas ini sesakhh." ujar Baekhyun susah payah
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurt (ChanBaek) END√
FanficKebahagiaan yang aku harapkan ternyata berujung dengan kesedihan , lalu apa yang harus aku lakukan?