39

11.6K 1.1K 171
                                    

Suara burung yang bercicitan masuk kedalam gendang telinganya, dengan perlahan kedua matanya yang bulat terbuka, bias cahaya langsung menyambutnya dengan tajam sehingga dengan sepontan ia menutup matanya kembali.

Sret

Ia segera duduk dan mulai mungucek matanya dengan satu tangan. setelah mulai terbiasa iapun segera mengedarkan penglihatannya kesekeliling, dimana ia saat ini? ia tak mengingat apapun bahkan ia tak yakin jika ini adalah kenyataan dunianya, namun satu hal yang ia ingat. hanya satu nama, yakni Baekhyun.

Entah mengapa mengingat nama itu merasakan sakit pada hatinya, ia merasakan sesak yang menghimpit parunya, seketika air mata jatuh dengan tak tau malunya. semakin lama ia semakin merasakan sesak itu, ya sesak itu seperti ingin membunuhnya perlahan saat ini. ia tak bisa, ia tak kuat menahan semua ini, hanya pria mungil itu yang ia butuhkan bukan orang lain.

"Baekhyun.." lirihnya

Apa ini adalah balasan dari tuhan karena ia telah menyianyiakan sosok pria bak malaikat seperti Baekhyun? inikah yang dirasakan Baekhyun saat ia mencoba dengan sengaja untuk menyakitinya? apakah ini...

"Maafkan aku..." kembali air mata keluar dengan tak tau malunya, menangisi kebodohan yang ia lakukan terhadap hidupnya sendiri

Chanyeol tau, sangat tau bahwa mungkin ini adalah hukuman yang diberikan oleh tuhan padanya. Untuk orang yang tak menghargai perasaan seseorang, ia hanyalah pria munafik yang dimana ia mencintai pria yang selalu ia sakiti. ia menyakitinya secara batin dimana itu luka yang paling dalam ia goreskan pada prianya sehingga saat ini ia ditinggalkan tanpa tau kemana sosok yang dicintainya itu.

"Tuhan apakah ini balasan dari semua yang aku lakukan? kau menjauhkanku dengan pria setulus dia, kau membawaku pergi jauh dari sisinya, kau menjauhkan diriku bukan karena dosanya yang mencintai sesama lelaki namun kau menjauhkan dirinya dari pria jahat dan tak tau malu seperti diriku..." monolog Chanyeol dengan menunduk dan menahan dadanya yang menyempit merasakan sesak.

"Bukankah ia benar? jika cinta ini memang terlarang, bukankah seharusnya tuhan tak memberikan rasa ini padanya? bahkan padaku juga? aku yang tak bersyukur mendapatkan perasaan tulus itu Tuhan, bisakah kau mengampuniku?" Hanya air mata yang menemaninya saat ini.

Chanyeol mendongak menatap langit yang anehnya sudah menjadi gelap ditutupi oleh awan abu abu pekat, sejak kapan? bukankah tadi terlihat cerah? namun mengapa menjadi sebaliknya? apa tuhan tau bahwa ia saat ini benar benar ingin menangis dengan keras bahkan jika bisa pita suaranya terputus? ah apa maksud tuhan adalah ia ingin mengasihaninya dengan ditemani oleh rintikan air yang menyerupai air matanya ini disini?

Senyumnya mengembang kala air dari langit mulai mengenai permukaan wajahnya, air matanya bahkan seakan ingin mengalahkan rintikan air hujan itu. sungguh miris, pikirnya.

"Chanyeol-ah." Chanyeol menurunkan kepalanya dan menatap lurus tepat arah jam 9

Disana berdiri sosok mungil yang sedari tadi ia tangisi, sosok mungil yang berhasil mengambil seluruh jiwa dan raganya, sosok mungil yang telah ia sakiti dengan sebab membencinya.

"Baekhyun.." lirih Chanyeol

Chanyeol menatap ke kakinya, kenapa kakinya tak bisa digerakkan? mengapa kakinya terada sangat berat? oh tuhan jangan kau lakukan ini padaku, mohonnya dalam hati.

Chanyeol menggeleng keras, ia ingin melangkah mendekati kekasih hatinya, ia ingin meraih sosok itu dan memeluknya erat, ia ingin...
namun kakinya terasa terkunci dan ia hanya bisa menggerakan seluruh tubuhnya kecuali kakinya.

"Chanyeol-ah, kau tau jika disana banyak yang mengharapkan dirimu kembali." Baekhyun tersenyum miris dengan menatap Chanyeol yang berusaha keras untuk mendekatinya.

Love Hurt (ChanBaek) END√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang