Penerbangan 07

24.7K 2.4K 62
                                    

Gak suka main pedang walau dulu doyan mainin pedang dari pedagang abang-abang.
-Taren-

✈️✈️✈️

Dari dulu Islean percaya kalau dunia yang bulat ini sebenarnya adalah dunia yang kecil dan sempit. Sudah berapa kali ia bertemu dengan teman-temannya entah sebagai solo traveler, couple traveler, dan liburan bersama keluarga.

Mayoritas teman-temannya sudah menikah dan memiliki buntut unyil-unyil, bahkan ada yang menikah di usia 19 tahun dan melahirkan di usia 20 tahun. Islean sendiri tidak ambil pusing, terserah mereka mau menikah muda selagi cowoknya mapan silakan dan memang siap mental. Kalau Islean sih, dia tidak siap secara mental, material sih siap.

Islean masih mau main tanpa harus ingat suami di rumah yang perlu dilayani. Dia masih mau bebas tanpa ada yang atur-atur, makanya dia langsung memutuskan Jo saat Jo mulai berusaha mengatur dan memandangnya rendah. Wanita seperti Islean sangat pantas untuk mendapatkan laki-laki yang setara dengan harga dirinya dan Jo tidak termasuk dalam hitungan.

Islean mendengus sebal. Kenapa otaknya harus meningat Jo? He is not the best ex! Gzz. Dia lebih suka mengingat tubuh seksi bodyguard Kylie daripada mantannya. Lebih menggairahkan. Ups.

Menyusuri kota Tokyo seorang diri membuatnya jauh lebih mudah gerak sana-sini daripada ramai-ramai. Mau berhenti ya suka-suka dia, mau masuk toko yang sama tapi tetap gak beli juga suka-suka dia, mau makan cemilan setiap 20 menit sekali juga suka-suka dia. Senang toh? Gak ada yang recokin dia sama sekali.

Islean kini sedang mencoba kue waffel bentuk kekinian di Jepang. Kalau di Pookie Bbang bentuk waffelnya seperti emotikon pup, sekarang Islean mencoba bentuk waffel yang lebih ekstrem. Alat kelamin pria a.k.a penis atau bahasa imut ala anak-anak burung.

Ingin rasanya dia tertawa melihat kenekadan para penjual membuat inovasi bentuk waffel. Alat kelamin pria kini terekspos luas dalam bentuk waffel. Unik, geli, dan sedikit menjijikan itulah sensasinya saat Islean mencobanya.

"Kenapa dia makan 'burung'? Memangnya 'burung' anak cowok bisa jadi kue? Kok Tante itu jorok mau makan 'burung' bukannya itu buat pipis ya?" tanya seorang anak kecil dalam bahasa Indonesia membuat Islean tersedak dan orang dewasa yang bersamanya mendadak jadi malu.

"Beca, jangan ngomong keras-keras." peringatnya.

Islean yang sudah lebih tenang menoleh ke sumber suara dan ia menemukan anak pintar yang kemarin ia temui di pesawat bersama pramugara Aldebaran.

Oh hell yeah.

✈️✈️✈️

Setelah insiden memalukan makan waffel 'burung', Islean berusaha menghilangkan insiden itu di kepalanya. Islean berharap dengan menyantap semangkuk ramen dia bisa melupakan kejadian menggelikan itu.

Memang dia tidak kenal dengan mereka selain satu pesawat saat berangkat. Tapi malunya itu begitu melekat. Ini semua salah anak pintar bernama Rebbeca itu! Atau ini salah Islean yang makan waffel 'burung' itu? Kan Islean cuman iseng coba dan dia memiliki hak untuk coba makan waffel bentuk ekstrem itu.

"Kita gak buntutin Tante itu'kan?" tanya Rebbeca dengan suara yang diusahakan sekecil mungkin namun tetap saja masih bisa didengar oleh orang banyak.

"Sst, Becca!" tegur Aldebaran lagi. Sedangkan orang yang dimaksud lagi-lagi tersedak.

Cepat-cepat ia menegak ochanya lalu menoleh ke arah suara dan Rebbeca malah menatapnya tanpa berdosa. Maunya dia marah, tapi saat melihat wajah imoet Rebbeca rasa marah dan kesal itu hilang.

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang