"Lin, kamu gak bisa apa berhenti jadi pilot?" tanya Jo entah untuk kesekian kalinya. Islean menoleh ke arah Jo kemudian menggeleng tegas.
"Memangnya kenapa?" tanya Islean balik sambil menyomot kentang gorengnya. Jo menghela napas kasar lalu mengusap wajahnya.
"Kamu tahu'kan kamu itu perempuan? Coba kek punya pekerjaan tuh yang normal-normal aja, malah jadi pilot. Jam kerjanya mana kayak orang gila, liburan bentar habis tu on duty lagi. Gimana kita bisa serius kalau kamu masih mau jadi supir pesawat?" keluh Jo mengakibatkan Islean menyedot ice lemon tea-nya sedikit kasar.
"Kalau kamu mau serius, seharusnya kamu bisa terima pekerjaan aku apa adanya dong?" ketus Islean seraya menatap Jo tak suka.
Jo lagi-lagi menghela napas kasar kemudian menggeleng. "Lin, di mana-mana, kalau cewek kerja itu ya di kantor sama dapur. Bukannya di pesawat, terbang gak jelas."
"Pekerjaanku jelas. Aku pilot untuk menerbangkan pesawat supaya kalian para penumpang bisa sampai di destinasi dengan cepat dan selamat," balas Islean sembari menunjuk Jo dengan garpunya.
"Lagian kalau kamu serius sama aku, kamu bisa mengerti dong betapa besarnya kecintaanku sama dunia penerbangan dan mendukung," komentar Islean yang digelengi Jo.
"Terus yang jaga anak-anak nanti siapa? Mereka butuh sosok ibu bukan pilot," alasan Jo.
Islean menggeleng lalu menatap Jo santai. "You know? Captain Sri is a mother also a pilot. Dan kamu tahu apa? Anak-anaknya baik-baik saja, tumbuh sehat dan sopan. Dia bukti kalau pilot wanita bisa jadi ibu yang baik."
"Itu dia. Tapi kamu?" keluh Jo pelan namun terdengar di telinga Islean.
"Jadi, kamu nganggep aku gak bisa jadi ibu gitu?" todong Islean langsung membuat Jo gelagapan.
"Bu-kan gitu maksud aku..."
"Dengar ya, Jo. Pekerjaanku itu bukan jaminan aku gak bisa jadi ibu yang baik. Kamu kira yang jadi ibu rumah tangga bisa jadi ibu yang baik? Belum tentu! Dan kamu," Islean menghentikan ucapannya sembari menatap tajam Jo.
"Laki-laki kayak kamu yang gak suka sama pekerjaanku bahkan ngelarang aku jadi pilot, gak pantes untuk aku," tegasnya menyulut api di hati Jo.
"Maksud kamu, aku gak pantes gitu sama kamu?" tanya Jo dengan suara cukup tinggi dan Islean mengangguk.
Jo menghela napas kasar kemudian mendengus kesal. "Fine! Do what do you want!"
"And I would like we end this romance!" kata Islean tegas tanpa sedikit keraguan.
"Okay! I am sure that you will regret someday!"
"Ya, menyesal kalau mempertahankan laki-laki kolot macam kamu."
Thor bosan dengan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang author a.k.a doeit sama dengan uang ekuivalen dengan keuangan ahahah
Karena author lagi demen stalking keluarga Wenas jadilah cerita ini
Cari sendiri di IG siapa Wenas hahahaIni tester kalau dapat respon positif kuusahakan lanjut😂😂 tanganku gatal ingin berkarya!
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIDE
ChickLit[When You Fall In Love, Never Forget Your Pride] Apa salahnya kalau perempuan jadi pilot? Belum ada Undang-Undang negara yang melarang perempuan menjadi pilot. Perempuan aja boleh jadi presiden, mentri, gubenur, walikota, bupati, dan lainnya, masa g...