Penerbangan 16

21K 2K 40
                                    

Pelangi-pelangi alangkah lucunya.
Perak-kuning-ungu-hijau-biru-merah di dompetku yang coklat.
Habismu cepat datangnya lama.
Pelangi-pelangi duit lu bikin gue puyeng.
-Taren di Tanggal Tua-

✈️✈️✈️

Taren menepati omongannya. Dia mengantar pulang Islean dalam keadaan selamat, tidak hanya selamat tapi juga kenyang. Islean sendiri merasa kalau jalan bersama Taren itu tidak buruk-buruk amat.

Taren punya selera humor tersendiri dan itu cocok dengan selera Islean. Taren itu pintar mengatur image, dia tahu kapan harus waras dan kapan harus gila. Yang Islean sukai dari Taren adalah cara Taren menyikapi hidupnya.

Tipikal laki-laki yang masih dan mau menertawakan hidupnya walau dalam keadaan genting finansial hingga dia lupa kalau di kantongnya hanya ada beberapa lembar duit berbagai warna sehingga membentuk pelangi duit.

Pelangi-pelangi alangkah lucunya.
Perak-kuning-ungu-hijau-biru-merah di dompetku yang coklat.
Habismu cepat datangnya lama.
Pelangi-pelangi duit lu bikin gue puyeng.

Itulah lagu ciptaan Taren yang tiba-tiba dinyanyikannya saat mengantar Islean pulang. Islean mendengar lagu Taren itu mendadak ngakak tak karuan. Sudah begitu, suara Taren itu begitu sumbang tidak karuan tapi tetap aja nyanyi.

Efek Taren masih terasa hingga sekarang. Walau Islean sudah di rumah, tapi efek Taren masih terasa. Ia masih suka cekikikan sendiri padahal Taren tidak ada.

Pantes jadi playboy cap kolor. Batin Islean.

Tak mau terlalu pusing memikirkan Taren, dia memilih untuk memberishkan make upnya dulu.

✈️✈️✈️

Sebagai ayah yang baik, Al tentu saja menemani Rebbeca bermain. Entah masak-masakan, Barbie, L.O.L, kuda poni, rumah-rumahan, dan girl's games lainnya Al akan tetap menemaninya sampai Rebbeca tidak mengajaknya lagi.

Sebetulnya hari sudah gelap, namun batrai Rebbeca masih full lantaran dia kekenyangan tidur siang. Rebbeca baru bangun menjelang magrib maka tidak heran kalau dia masih 85% full energy berbeda dengan Al yang hanya memiliki 35% energi itupun sudah pakai daya hemat.

Rebbeca mulai menari ala kadarnya dengan kemampuan yang ia punya sedangkan Al menjadi tim hore ketika Rebbeca selesai menari apabila lagunya habis.

"Kamu gak capek apa joget-joget mulu?" tanya Al sembari menangkap tubuh mungil Rebbeca yang sedang melintas di depannya lalu membawanya kepangkuannya. Rebbeca cekikikan ketika ayahnya menduselkan pipinya dengan pipi gembul kebanggaannya.

"Enggak," jawab Rebbeca seraya berusaha melepaskan diri dari Al.

Al tahu kalau anaknya akan melawan langsung mengeratkan pelukannya kemudian menciumnya sebanyak mungkin hingga Rebbeca kegelian sendiri.

"Papa!" pekik Rebbeca geli. Dia terus meronta karena sang ayah menghujaminya dengan ciuman.

"Tidur anakku. Papa udah ngantuk," kata Al sembari menghentikan ciumannya karena Rebbeca sudah lebih tenang dan tak meronta lagi.

"Tapi Beca gak ngantuk," sahutnya polos membuat Al berdecak.

"Ini gara-gara Beca kebanyakan tidur siang." Al melepaskan Rebbeca lalu anak gadisnya dibiarkan bergerak lagi.

Al menghela napas lalu beranjak dari duduknya. Dia harus membuatkan Rebbeca susu biasanya bocah kecilnya ketika minum susu jauh lebih tenang walau tenaganya masih penuh.

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang