Penerbangan 11

22.9K 2.5K 77
                                    

Mungkin aja dulu dia bego terus ketemu aku jadi pinter
-Islean-

✈️✈️✈️

Kegiatan duduk belum berakhir walaupun mereka sudah tiba di London dengan selamat. Mereka harus duduk lagi di sebuah mini bus yang akan mengantar mereka ke penginapan mereka selama di London. Rasanya seperti tidak ada lagi pantat dan pinggang karena saking lelahnya. Saat pergi mukanya cakep-cakep, cantik, cetar membahana membabi buta tapi begitu sampai kucel gak jelas, minyakan, wajah capek begitu kentara dan sebagainya.

Mereka akan kembali tugas terbang pada besok malam dengan Markus dan Islean sebagai pilot on duty. Sedangkan pramugari/a selalu bertugas. Melelahkan bukan?

Taren mengamati sosok Islean yang tampaknya tertidur di depannya. Berapa kali kepalanya membentur kaca mobil dengan pelan, walau sudah terbentur Islean tetap terlelap. Taren yakin Islean pasti kelelahan makanya ia sama sekali tidak terusik dengan suara ribut crew yang lain.

Islean Djohan. Wanita yang berhasil mencuri hatinya walaupun hanya dari televisi. Taren jatuh hati kepada Islean karena baginya Islean itu waras dari yang lain. Parasnya memang kalah cantik dengan para pramugari yang sering ia jumpai atau bahkan yang menggodanya, mereka jauh lebih cantik dari Islean namun di mata Taren Islean sangat cantik bahkan lebih cantik dari ibunya karena kewarasannya. Islean berani beda dan tidak takut diguncingkan.

Memang lucu dan aneh bisa jatuh hati karena melihat melalui televisi tapi itu adanya. Saat Taren masih bekerja di tempatnya yang lama, hanya butuh empat bulan setelah ia menonton program televisi yang mendatangkan Islean sebagai bintang tamu, Taren langsung memberikan surat pengunduran diri ke HRD di sana bersamaan dengan penerimaannya di maskapai tempat Islean bekerja.

Masih tersimpan dengan baik apa yang membuatnya jatuh hati pada anak Sean. Pandangannya tentang menikah. Taren kala itu seperti mendapatkan durian runtuh saat tahu wanita yang selama ini ia khayalkan ternyata ada di dunia.

"Ya kan konteks Teh Sasa kan dulu dia nakal dan sekarang tobat. Ya aku terima asal dia bener-bener tobat dan berubah. Mungkin aja dulu dia bego terus ketemu aku jadi pinter. Kan aku hidup di masa sekarang dan masa depan nanti bukan di masa lalu, masa lalu mah mantan."

Itulah kata-kata Islean yang membuatnya jatuh hati. Islean mengatakannya dengan santai dan membuat para penonton itu bertepuk tangan. Ini'lah sosok yang Taren cari. Sosok wanita yang mau tampil beda dan mau hidup di masa sekarang dan masa depan bukan di masa lalu.
Karena waktu itu tidak pernah bergerak mundur, dia selamanya akan bergerak maju dan cepat. Mencari manusia mana yang bisa mengejar dan mengontrol dirinya.

✈️✈️✈️

Semua crew langsung pingsan begitu tiba di hotel dan setelah berbersih diri. Islean yang sekamar dengan Natalia salah satu pramugari itu akhirnya terbangun ketika matanya menangkap cahaya matahari sore. Islean bangun perlahan dan ketika dia duduk di ranjang berseriosa tanda lapar.

Perlahan Islean bangun mencari air minum terlebih dahulu lalu ke kamar mandi untuk cuci muka sebelum berkeliaran mencari makan. Islean keluar dari kamar mandi dan dia masih melihat Natalia masih terlelap. Anak bungsu Sean itu langsung mengambil pena dan note dari hotel lalu menuliskan sesuatu kepada Natalia kemudian menaruh di nakas yang berada di tengah-tengah ranjangnya sebagai pemisah.

Islean memakai sepatu jalannya tak lupa ia membawa tasnya berisikan iPhone dan dompetnya serta keycard kamarnya. Dibukanya pintu kamar hotel dengan perlahan setelahnya ia tutup kembali setelah dirinya berada di koridor.

Kaki jenjangnya berjalan menuju lift. Dia tidak sabar untuk menikmati makanan London yang sudah lama ia tidak rasakan. Begitu tiba di koridor khusus lift, Islean langsung menekan tombol turun. Sembari menunggu lift, Islean menoleh ke sisi kiri koridor di mana ada jendela di sana sehingga kota London bisa terlihat dengan cukup jelas.

PRIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang