Loving someone is not only about give them expensive or pretty thing, but it is about how grateful we are to have them in our life.
-Nares-✈️✈️✈️
Taren benar-benar merasa menjadi bapak-bapak sejati. Mengantar Gempi ke Amerika untuk sekolah lalu dengan berat hati melihat punggung adiknya memasuki sekolah musik pilihannya. Ingin rasanya Taren menangis, adiknya sudah besar. Sudah kuliah, sudah bukan bocah yang selalu glendotan di bawah kakinya.
Adiknya sudah bukan lagi anak-anak yang bersuara cempreng memanggilnya 'Mas Tatar'.Gempita Naura Atmadja resmi menjadi orang muda yang merantau. Rasa senang dan sedih bergabung menjadi satu. Inikah yang dinamakan rasa tidak rela melepas seorang anak pergi? Apakah ini yang Nares dan Melisa rasakan ketika mengantar ke Amerika dulu untuk sekolah pilot?
Buset, gue cuman abang tapi rasa bapak. Taren membatin seraya menyeka air mata yang sedikit lolos.
Untung Gempi tidak melihat ini, kalau bocah itu melihat tewas sudah harga diri Taren di tangan Gempi.
Taren saja gak rela melihat Gempi dewasa apalagi melihat anaknya nanti.iPhone Taren berbunyi nyaring dengan cepat Taren mengambilnya dari sakunya lalu menjawab panggilan dari Nyonya Gede.
"Ya, Nyonya?" sapa Taren santai.
"Eh ajudan, nona kecil sudah masuk belum?" tanya Melisa tanpa basa-basi lagi.
"Udah, barusan. Nyeselkan ngirim ajudan kemari, harusnya Nyonya yang di mari. Musimnya lagi enak buat jalan nih, makasih lho udah nyuruh nganter Gempi," usil Taren. Taren yakin di Tangerang sama ibunya pasti sedang mengepalkan tangan layaknya mau membogem.
Ibunya adalah orang paling muda diganggu selain Gempi tentunya.
"Kalau bapak lu gak tiba-tiba DBD, ai lah yang di sana bukannya situ," nyinyirnya mengundang tawa Taren.
Rencana awal mereka adalah Nares dan Melisa lah yang akan mengantar Gempi kuliah, tapi semua berubah ketika DBD menyerang Nares. Walau Nares mengatakan dia tidak apa-apa jika Melisa ingin berangkat mengantar Gempi, toh masih ada Danish. Tapi Melisa yang katanya sudah biasa-biasa saja dengan Nares tetap tidak mau meninggalkan partner in crimenya.
"Iya. Iya. Papa kabarnya gimana? Sudah mendingan?"
"Iya, udah mendingan. Virusnya takut sama bapak lu, tahu sendiri virus gak bakal kuat kalau ngadepin bapak lu yang suka gila sendiri."
Taren sudah sangat tidak asing dengan percakapan ini. Nares dan Melisa mungkin boleh sama-sama mengatakan kalau mereka sudah biasa saja dengan satu sama lain. Tapi kalau salah satu pergi, pasti saling mencari.
Seperti kata Nares ketika ia meluangkan waktu untuk hubungan ayah dan anak, kalau rasa cinta itu memiliki banyak cara untuk diungkapkan dan tidak bisa dipukul rata.
Ada pasangan yang selalu mengingat tanggal anniversary mereka dan merayakannya secara romantis berdua. Ada pula yang tiba-tiba bisa memberi bunga atau kado lainnya. Tapi itu tidak berlaku untuk Nares.
Bagi Nares, sudah tidak ada lagi debaran rasa kepada Melisa seperti halnya ketika ia mau menggaetnya. Tapi begitu Melisa menghilang, dia merasa kosong. Jiwa dan badannya seperti menghilang.
Nares mencintai Melisa dengan caranya. Dia mendukung mimpi Melisa, selalu ada untuknya, siap menjadi pendengar semua keluh kesahnya. Nares sering lupa tanggal pernikahan mereka bahkan ulang tahun istrinya sendiri, tapi Nares tidak pernah satu hari pun lupa mengucapkan terima kasih kepada Melisa atas segala masakan yang disiapkan, pakaian yang dicucinya, dan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIDE
ChickLit[When You Fall In Love, Never Forget Your Pride] Apa salahnya kalau perempuan jadi pilot? Belum ada Undang-Undang negara yang melarang perempuan menjadi pilot. Perempuan aja boleh jadi presiden, mentri, gubenur, walikota, bupati, dan lainnya, masa g...