《Delapan Belas》

37.4K 3.6K 334
                                    

Selesai pemberkatan di gereja, kami langsung menuju ke hotel milik keluarga Aktar yang ada di Medan untuk melanjutkan ke acara pesta adat batak sesuai permintaan dari kedua orang tuaku.

Gaun mahal yang kupakai tadi kini sudah berganti menjadi kebaya putih yang harganya juga mahal. Kenapa mahal? Karena yang membuat gaun dan kebaya pernikahanku itu adalah seorang desainer ternama di Indonesia.
Mama mertuaku memang baik dan tidak perhitungan untuk menantunya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan aku juga diberi satu set berlian yang dipesan langsung dari Dubai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahkan aku juga diberi satu set berlian yang dipesan langsung dari Dubai. Saat kutanya berapa harga dari berlian itu, dengan santainya beliau menjawab hanya 620 juta saja. Entah seperti apa ekspresi wajahku saat itu. Aku tidak sempat untuk bercermin lagi. Karena aku sibuk memikirkan di mana tempat penyimpanan yang aman, untuk berlian yang seharga setengah milyar tersebut.

 Karena aku sibuk memikirkan di mana tempat penyimpanan yang aman, untuk berlian yang seharga setengah milyar tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini acara adatnya sampe jam berapa? Dari tadi nari tor-tornya nggak siap-siap."

Kutatap wajah Aktar yang sudah mulai gelisah. Ulos yang ada di bahunya pun sedari tadi selalu terjatuh. Dia benar benar syok melihat pesta adat ini. Ditambah lagi musik gondang yang begitu kuat.

"Masih lama lagi, acaranya itu sampai malam."

"Yang benar? Jadi kita berdua nggak boleh duduk bentar? Udah pegal kali kakiku ini berdiri dari tadi siang."

Why Not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang