Why Not?

Lima puluh tujuh.

Memasuki usia kandungan 30 minggu, aku merasa semakin mudah lelah setiap harinya. Bengkak ditubuhku makin bertambah. Mulai dari wajah, bibir dan kelopak mataku pun ikut membengkak. Bahkan terkadang aku mengalami sakit kepala. Tapi aku harus tetap berusaha bertahan sampai usia kehamilanku mencapai 38 minggu, agar bayiku cukup matang untuk dilahirkan. Jadi setiap minggunya aku harus berkonsultasi dengan dua orang dokter secara berselang-seling. Minggu ini bertatap muka dengan dokter kandungan dan minggu depan ke dokter jantung. Semua itu dilakukan untuk memantau keadaanku dan juga baby Arbi yang ada di dalam perutku.

Bicara mengenai baby Arbi, Aktar terlihat begitu excited menyambut kelahirannya. Bayangkan saja, dia sendiri yang mendekorasi kamar tidur anak kami dengan tema luar angkasa dalam waktu dua minggu. Aku benar-benar tidak pernah tahu, kalau Aktar memiliki bakat terpendam untuk jadi seorang Arsitek. Dia begitu terampil menggambar roket dan berbagai macam benda-benda langit pada dinding kamar baby Arbi. Pokoknya sangat cocok untuk jadi kamar tidur anak laki-laki.

"Bu, kita langsung ke Center Point kan?" tanya Supri ketika mulai menjalankan mobil.

"Singgah ke Hotel sebentar dulu deh, soalnya Aktar harus ikut menemaniku belanja semua keperluan baby Arbi yang belum dibeli."

Siang ini aku berencana ingin belanja ke Mall. Ada banyak hal yang harus dibeli, seperti ; pakaian bayi, handuk, gendongan, popok, sarung tangan, sarung kaki, stroller dan yang lainnya. Maka dari itu, aku tidak ingin repot dan pusing sendiri. Jadi aku putuskan untuk mengajak Aktar ikut denganku.

"Kenapa tidak ditelepon saja, Bu? Biar pak Aktar nyusul ke Mall?" tanya Supri lagi.

"Ponselnya nggak aktif."

"Jadi kita ke tempat kerja pak Aktar dulu?"

"Enggak! Kita ke planet Pluto aja! Pake ditanya lagi!" kataku kesal.

"Ya, maaf Bu. Saya kan cuma ingin memastikan  saja," ujarnya cengengesan.

Aku mendengus sambil mengelus perutku dari luar baju. Hari ini aku memakai baju hitam tanpa lengan yang cukup longgar. Dipadu dengan celana hitam pendek di mana bagian pinggangnya terbuat dari karet yang bisa menyesuaikan bentuk perutku, sehingga tidak sempit untuk dipakai saat hamil besar.