Hampir setengah jam Bona dan Eunseo duduk di teras saling berdiam diri dan canggung. Sama-sama gengsi memulai pembicaraan lebih dulu. Alhasil, mereka sibuk dengan ponselnya masing-masing. Bingung harus membahas apa, sementara orangtua mereka sibuk bergosip ria di dalam. Mereka sengaja memberikan kesempatan berdua Bona dan Eunseo untuk berbaikan.
Eunseo dan Bona sama-sama menundukkan wajah, tak berani saling bertatap muka. Mereka sama-sama menunggu salah satu diantara mereka mengalah mencairkan suasana yang kaku dan aneh. Bona rasanya ingin menangis saja, berduaan dengan Eunseo tapi tak bisa saling bicara. Gengsi dan ego mereka sangat besar dan kuat, bingung harus memulainya dari mana.
"Bona." Panggil Pinky pada anaknya.
Bona menoleh dan menghampiri sangat ibu."Iya, Mi."
"Mami sama mamanya Eunseo mau keluar sebentar, kamu lanjutkan pekerjaan Mami ya di dapur. Kamu belum makan kan? Sekalian masak ya." Perintah Pinky selesai berdandan.
"Mami sama Tante mau kemana? Nggak lama kan perginya?" Tanya Bona khawatir berduaan dengan Eunseo di rumah.
"Sebentar kok sayang, paling telat kita pulang sore mungkin. Kegiatan kita banyak soalnya hari ini. Selesai belanja, ke salon, nonton sama makan. Jadi kalian yang akur ya di rumah. Kalau Seo macam-macam, telepon tante ya." Terang Jiyeon menggandeng tangan Pinky keluar dari rumah.
"Mama mau pulang sekarang? Ayo aku antar." Eunseo setengah berlari mengejar ibunya ingin ikut.
"Nggak usah Seo. Kamu bantu Bona aja di rumah. Mama sama Maminya Bona mau keluar sebentar, jadi kamu tunggu disini sampai Mama pulang. Awas kalau kabur, Mama hapus dari daftar kartu keluarga." Ancam Jiyeon menghidupkan mesin mobil."Lah terus aku bagaimana? Masa aku berduaan doang sama Bona, aku ikut Mama aja." Protes Eunseo ogah satu atap sama Bona.
"Nggak ada. Kamu tunggu aja di rumah." Jiyeon tancap gas meninggalkan mereka yang kaget dan bengong dengan kelakuan orangtua mereka."Kamu nggak mau masuk? Ya udah tunggu aja di luar." Tegur Bona jutek. Dia pun memilih masuk lebih dulu dan langsung ke dapur melanjutkan pekerjaan ibunya.
"Masuk nggak ya, ah! Malas banget." Eunseo mondar-mandir di teras bingung.Akhirnya Eunseo terpaksa masuk dan tak mungkin dia bisa melawan ibunya. Eunseo duduk memperhatikan Bona yang sedang bekerja di dapur.
"Kamu perlu bantuan nggak?" Eunseo menawarkan diri.
"Nggak usah aku bisa sendiri." Sahut Bona tak ramah. Eunseo mendengus dan memilih pindah ke ruang tamu tiduran sambil menonton televisi."Minggir! Nyempit-nyempitin aja deh." Bona datang menyuruh Eunseo pindah dan meletakkan sepiring nasi goreng.
Eunseo pun bergeser, duduk melirik Bona yang menghindar bertatap mata langsung. Bona pun mengambil alih remot, sarapan nasi goreng sendirian acuh tak menawarkan sedikitpun pada Eunseo."Kenapa mau? Bikin aja sendiri." Tegur Bona kembali melahap nasi goreng.
"Nggak." Jawab Eunseo datar mengeluarkan ponsel dan main mobile legend.
"Bisa nggak main game nggak usah pake suara." Lirik Bona menyuruh Eunseo mengecilkan volume suara ponsel."Suka-suka lah ponsel aku ini, ngapain jadi kamu yang ribet." Jawab Eunseo sengaja menambah volume suara ponsel.
"Kamu nggak sadar lagi numpang di rumah siapa? Kalau kamu tetap berisik, main sana di luar."
"Kalau aku nggak mau, kamu mau apa."
"Mau aku hancurin ponsel kamu? "
"Uh aku takut, bodo amat. Silakan kalau berani sentuh barang-barang aku, tanggung sendiri resikonya." Bona berusaha keras merebut ponsel Eunseo, tentu saja Eunseo tak tinggal diam melindungi barang kesayangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABIES™
Fanfiction| Kim Bona X Son Eunseo | Cosmic Girls's Sketch : "Kau rekan kerjaku yang paling menyebalkan.." __Bona. "Jika aku menyebalkan, lalu kenapa kau tak menolak saat kita berciuman.." __Eunseo. ®19+ | 22/04/2018 - 21/07/2018 | | gxg | ©April, 2018. With L...