My Babies - 02

5.4K 469 29
                                    

^ ^ ^

"Selamat malam. Apa benar ini dengan Nona Bona?" Sapa Eunwoo menurunkan kaca mobil memastikan.

"Iya. Ada apa, Mas?"

Bona berdiri merapikan riasan, mimpi apa semalam di sapa cowok ganteng malam-malam. Lumayan cuci mata penawar sial tadi bertemu Eunseo.

"Silakan Nona masuk, saya akan mengantar Nona pulang." Ujar si ganteng membukakan pintu, meminta Bona segera masuk.

"Tunggu sebentar, ngomong-ngomong Mas ini siapa ya? Saya nggak pernah lihat Mas sebelumnya."

"Saya hanya sopir taksi online Non, orderan atas nama Nona Son Eunseo." Eunwoo menunjukkan aplikasi di layar ponsel.

"Nggak Mas, saya nggak jadi naik. Cancel aja Mas."

Mendengar nama Eunseo, Bona berniat turun. Karena jujur masih kesal dengan perbuatan gadis itu tadi.

"Nggak bisa, Nona Eunseo bilang bagaimana pun saya harus mengantar pulang Nona selamat sampai rumah. Nona nggak usah takut, saya pastikan aman sampai tujuan."

Eunwoo perlahan menginjak gas dan mobil pun melaju mengantar Bona pulang.

20 menit kemudian..

Mobil Eunwoo tiba di depan rumah Bona, gadis itu beranjak keluar dan mengucapkan terima kasih.

"Sebentar Nona, ini masih ada paket untuk anda."

Eunwoo menyerahkan kotak kecil pada Bona.

"Ini apa lagi, Mas? Perasaan saya nggak lagi ulang tahun."

"Nona Eunseo meminta saya memberikan paket ini pada anda, saya permisi. Selamat malam."

Eunwoo pamit dan Bona masih mematung kebingungan. Lalu membuka paket dan menemukan ponsel di dalamnya. Selang beberapa saat, layar ponsel hidup ada panggilan masuk.

"Ini nomorku, tolong di simpan. Besok pasti kamu membutuhkannya. Aku tunggu di hotel."

Terdengar suara Eunseo di sebrang sana dan sambungan telepon pun terputus.

"Dia masih berani menerorku malam-malam. Awas saja kau Eunseo! Akan ku patahkan lehermu besok."

Bona ingin membuang ponsel, namun setelah di pikir-pikir sayang. Lumayan juga berhubungan ponselnya rusak.

_____

"Bonaparte! Cepat datang ke kantor sekarang atau aku memecatmu, jika kau sampai terlambat."

Terdengar teriakan suara cempreng sang Bos, murka memarahi Bona di telepon.

"Ya ampun, Bos. Ini masih subuh, nggak bisa apa kalau sehari aja nggak ngomel."

"Subuh otakmu minus, lihat jam berapa sekarang? Jam 10, masih kamu bilang subuh? Saya tidak mau tau dalam waktu 10 menit, kamu harus sudah di kantor."

Sambungan telepon terputus, Bona terpaksa bangun setengah berlari masuk kamar mandi. Gadis itu mandi kilat seadanya, karena sudah terlambat. Bona paham betul jika Bosnya sudah murka, seisi kantor akan jadi sasaran.

 MY BABIES™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang