My B a b i e s - 23

2.3K 215 14
                                    

"Selamat ulang tahun, sayang. I love you so much." Jiyeon memeluk Eunseo seraya mengecup kedua pipinya penuh sayang. Dia begitu bangga dan bahagia menyaksikan anak gadisnya tumbuh dewasa dengan baik.

"Makasih, Mama. You're the best." Eunseo hampir menangis terharu. Betapa Mamanya itu sangat sabar merawatnya.
"Mama ke dapur dulu. Awas kamu jangan nakal. Bon, tante tinggal ya." Jiyeon menepuk bahu Bona pelan dan menuruni anak tangga meninggalkan mereka.

"Ayo masuk." Eunseo tersenyum manja menarik pinggang Bona masuk kamar.
"Makasih sayang kejutannya. Aku kira kamu ingin putus beneran." Eunseo meletakkan cake di meja. Lalu duduk di sofa di samping Bona.

"Happy birthday, dear." Bona tersenyum. Menangkup wajah Eunseo lalu mengecup bibirnya lembut dan singkat.
"Hadiahnya mana?" Eunseo merangkul Bona erat. Bersikap super manja seperti bayi ingin di gendong.

"Hadiah! Maaf aku lupa belum sempat membelinya. Kamu nggak marah kan? Atau mau aku belikan lagi obat tetes matanya." Goda Bona cekikikan sambil mengelus puncak kepala Eunseo.

"Hmmm.. Karena kamu lupa bawa hadiah, gantinya kamu nggak boleh pulang. Kamu harus menginap temenin aku bobo malam ini." Eunseo merengut marah di buat-buat mengeratkan pelukan.

"Emang kamu berani izin sama mama aku?"

"Kamu jangan ngomong dong kalau nginap di rumah aku. Sama aja bohong. Kamu bohong sedikit kek, bilang menginap di panti sosial atau apa biar Mama kamu nggak curiga."

"Memangnya aku nenek-nenek menginap di panti sosial." Bona mencebik.

"Masa kamu nggak kasihan sama aku. Aku juga kan mau malam spesial berduaan sama pacar aku."

"Kan kita udah berduaan sekarang."

"Maksudnya semalam penuh aku bisa peluk kamu sampai pagi."

"Biasa juga peluk guling, manja banget sih kamu. Mulai alay deh kebanyakan makan mecin."

"Terserah deh." Eunseo bergeser dan menghidupkan televisi.
"Ciee.. Yang ngambek. Alay banget sumpah!" Goda Bona melempar bantal sofa.

"Ih, apa sih yank! Siapa yang ngambek sih, aku tuh cuma kesel sama kamu."

"Sama aja atuh sayangku. Cup! CupJangan nangis ya. Nanti aku beliin es bonbon ya."

"Jangan sampai aku cium ya agar kamu diam."

"Kayak bisa aja. Coba sini kalau berani." Tantang Bona menjulurkan lidah meledek.
Bona membangunkan singa tidur rupanya, Eunseo mendelik tajam ke arah Bona. Menyipitkan mata membaca setiap pergerakan tubuh pacarnya.

Dengan cepat dia bergerak menyerang Bona mencoba menangkap tubuh mungil gadis itu. Mereka berlari memutari ranjang seperti anak kecil yang sedang berebut mainan. Hingga dalam satu kesempatan Eunseo berhasil meraih tubuh Bona. Menjatuhkannya di atas ranjang lalu menguncinya agar Bona tak melarikan diri.

Napas mereka tersengal-sengal saling tatap penuh arti. Bona menelan air ludah membasahi kerongkongannya yang kering.
Sementara mata Eunseo tertuju lurus menatap bibir merah kekasihnya yang sangat menggiurkan.

"Kamu nggak marah kan kalau aku menagih hadiahnya sekarang."

"Maksud kamu?" Eunseo mengusap lembut pipi Bona dan perlahan mendekatkan wajah.
"Baby, can i kiss you tonight?" Bisiknya pelan dan menggoda. Bona tersenyum lalu mengalungkan kedua tangan di tengkuk Eunseo menariknya lebih merapat. Menyatukan dahi mereka, Bona sedikit memiringkan wajah menempelkan bibir lebih dulu.

Tentu Eunseo takkan melewatkannya, perlahan membuka mulutnya dan bergerak mengulum lipatan kenyal itu intens. Tak memberi kesempatan Bona untuk lolos walau hanya sedekar mengambil napas. Tangan Bona mengusap punggung Eunseo, memperdalam permainan ciuman mereka.

Brak!

Pintu terbuka lebar. Terlihat Jiyeon di ambang pintu berkacak pinggang.

"SEO!! KAMU NGAPAIN? "

Teriak Jiyeon mengacaukan romansa cinta mereka. Spontan Eunseo melepaskan bibir Bona dan menoleh sosok sang ibu yang menatapnya tajam.

"Mama!" Eunseo bingung harus menjelaskan apa. Tidak mungkin kan dirinya jujur mencium Bona.
Eunseo dan Bona duduk di ujung ranjang. Malu luar biasa ketahuan Jiyeon berciuman.

"Tante tadi sudah telepon Mami kamu, kalau malam ini kamu menginap di rumah tante. Lagian tante juga nggak kasih izin kamu pulang sudah larut malam seperti ini." Terang Jiyeon duduk diantara Bona dan Eunseo.

"Serius Mam? Yes!!" Seru Eunseo kegirangan.
"Jangan senang dulu kamu, siapa juga yang bolehin kamu tidur berdua sama Bona. Nggak ada Seo. Pokoknya Mama harus tidur bareng kalian." Ujar Jiyeon merangkak naik ke ranjang dan menyuruh Eunseo dan Bona berbaring di kedua sisinya.

Eunseo dan Bona saling lirik kecewa. Hilang sudah harapan untuk bermesraan layaknya pengantin baru.
"Serius Mama mau tidur di kamar aku? Banyak nyamuk lho Mam, nanti kulit cantik Mama bentol-bentol." Rayu Eunseo mengemis manja memeluk bahu ibunya.

"Lebih baik Mama di gigit nyamuk daripada kamu tiduran anak perawan orang. Repot urusannya, bawel banget kamu cepatan tidur. Nggak ada acara kamu goda-goda Bona dulu." Jiyeon menarik telinga Eunseo agar tidur di sebelahnya.

"Sayang sini tidur dekat Mama. Jangan mau di gombalin Eunseo." Jiyeon memeluk Bona dan membelakangi Eunseo. Bona hanya menahan tawa sekilas melirik Eunseo yang menekuk wajahnya kecewa. Akhirnya mau tak mau mereka tidur satu ranjang bertiga. Dan Jiyeon seolah sengaja menjauhkan Bona dari jangkauan tangan Eunseo.

_____ 

Eunseo membuka mata, berharap Bona sedang tidur di sebelahnya. Namun harapannya nihil, jangankan mendapatkan morning kiss dari sang pacar. Bona dan mamanya sudah tak ada di ranjang.

"Pagi. Kamu udah bangun, sayang." Sapa Bona sibuk mencuci sayuran membantu Jiyeon menyiapkan sarapan di dapur.
"Tumben kamu bangun pagi. Biasa juga jam segini masih ngebo." Celetuk Jiyeon cuek dan menuang susu di gelas.

"Selama pagi, sayang. Kamu lagi apa?" Eunseo tak menggubris ibunya. Dia menghampiri Bona dan memeluk gadis itu manja lalu mengecup kedua pipi Bona gemas.

"Mau masak makanan kesukaan kamu." Bona berbalik badan dan merapikan anak rambut Eunseo.
"Please, kiss me." Rayu Eunseo setengah berbisik lalu memonyongkan bibir mendekati Bona.

"Uh! Nakal pagi-pagi udah gombalin anak orang. Bantuin Mama cepat." Jiyeon menjewer telinga Eunseo dan menariknya menjauh dari Bona.

"Sakit tau, Mam. Ganggu aja." Gerutu Eunseo tak terima di perlakukan tak adil.
"Masih mau protes? Cuci mobil sana." Ancam Jiyeon meletakkan bawang dan menyuruh Eunseo mengirisnya.

"Ih kejam! "

"Kerjakan saja Seo, jangan sampai kamu Mama larang ketemu Bona." Ancam Jiyeon duduk di ujung meja mengawasi Eunseo. Bona hanya tersenyum lucu dengan drama keluarga itu.

 Bona hanya tersenyum lucu dengan drama keluarga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

No


 MY BABIES™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang