My B a b i e s - 40

1.3K 128 12
                                    

"Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya Chengxiao panik, membolak-balikkan wajah Eunseo, babak belur di hajar Luda.

"Aku tidak apa-apa. Kamu jangan berlebihan seperti ini, aku hanya ceroboh saat latihan Kickboxing."

Eunseo terpaksa bohong, tak ingin membuat gadis itu mengkhawatirkan dirinya.

"Are you sure? Sekarang ikut aku, ayo kita ke dokter!"

"Tidak perlu. Besok juga sembuh."

"Mungkin kamu lapar, sebentar aku akan menyiapkan makan malammu."

Eunseo menahan lengan Chengxiao, menatap gadis itu cukup lama.

"Ada apa? Kenapa melihatku seperti itu? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"

Chengxiao mengerutkan kening, heran.

"Tidak. Maksudku, kamu tidak perlu repot-repot menyiapkan makan. Aku sudah kenyang. Aku minta maaf, aku tidak bisa mengantarmu pulang. Aku akan memesankan taksi untukmu."

"Aku mengerti. Baiklah, sekarang kamu istirahat. Apa perlu aku menginap malam ini?"

Chengxiao tersenyum hambar, hatinya bertanya-tanya mengkhawatirkan gadis itu. Takut ingatan Eunseo perlahan pulih dan meninggalkan dirinya.

"Aku baik-baik saja. Aku akan mengantarmu ke depan."

"Kau istirahat saja, aku bisa sendiri. Sampai ketemu besok, love you."

Chengxiao memberikan pelukan dan mengecup pipi Eunseo. Dengan berat hati, Chengxiao keluar dari rumah besar gadis itu. Eunseo mematung menatap kepergian Chengxiao.

_____

"Aku selalu bahagia, saat hujan turun
Karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri.
Aku bisa tersenyum, sepanjang hari
Karena hujan pernah menahanmu disini untukku."__Hujan - Utopia.

Bona duduk bersantai di tepi kolam, matanya terpejam sambil mendengarkan musik via ponsel. Senyuman bahagia terukir jelas di wajahnya, mengingat Eunseo dan segala kenangan bersama saat mereka berteduh di halte. Hingga makan malam di atas kapal pesiar dan berakhir percintaan mereka malam itu. Bona tak menyesalinya sedikit pun, justru gadis semakin jatuh cinta. Keyakinannya semakin kuat, perlahan ia bisa mengembalikan segala ingatan Eunseo.

"Jadi kamu sengaja, mengabaikan aku seharian ini. Mau kamu apa sih?"

Luda mencopot earphone di telinga gadis itu, menatap Bona penuh curiga.

"Kamu bisa nggak sih, sehari saja nggak ganggu kesenangan aku?"

Bona merebut earphone di tangan Luda, merasa terganggu dengan kedatangan gadis itu.

"Apa katamu, aku mengganggu? Aku hanya ingin memastikan keadaanmu. Apa aku salah, hanya sekedar tahu kabarmu?"

"Dengar ya! Sebelum ada kamu pun, hidupku baik-baik saja. Harusnya kamu sadar diri, kalau cinta itu tak bisa di paksakan seperti keinginanmu. Apa sikapku tak cukup menunjukkan, kalau aku menolak menikah denganmu?"

 MY BABIES™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang