M y B a b i e s - 24

2.2K 196 22
                                    

Mobil Eunseo berhenti di depan rumah Bona. Sang pemilik turun lebih dulu membukakan pintu untuk sang kekasih tercinta.
"Kamu nggak mampir dulu sayang? Minum kopi dulu mungkin?" Tawar Bona jujur masih ingin berlama-lama mengobrol bersama Eunseo.

"Inginnya sih begitu Yank. Tapi maaf aku sudah telat ke kantor." Eunseo meraih jemari tangan Bona lalu mengecupnya sangat lama. Bona hanya mengulas senyuman dan menatap Eunseo penuh ketulusan.
"Aku mencintaimu." Eunseo menarik Bona dalam pelukan erat.
"Aku juga." Balas Bona melingkarkan tangan di leher Eunseo manja.

"Kamu jangan nakal ya. Kamu milik aku. Aku mengawasimu." Bisik Eunseo mendaratkan kecupan manis membasahi bibir Bona. Sesaat mereka saling berciuman sebelum berpisah. Hingga Eunseo melonggarkan pelukan mengecup kening Bona dan pamit untuk berangkat ke kantor.
Bona tersenyum lebar melambaikan tangan mengantar kepergian Eunseo.

"Kamu gelo! Senyum-senyum sendiri." Tebak Pinky mencolek bahu Bona dengan ujung sapu.
"Ih Mami bikin parno aja deh! Siapa yang gelo? Masa anak sendiri di katain gelo, jahanam sekali." Bona menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Terus kalau kamu nggak gelo, ngapain senyum sama tiang listrik?"

"Siapa yang senyum sama tiang listrik sih Mi, fitnah aja. Memangnya nggak boleh Bona senang sekali-kali." Bona hendak melarikan diri dari ibunya. Tapi dengan cepat Pinky menarik baju Bona menahannya.

"Sebentar, jangan bilang kamu udah nggak perawan. Ngaku ngapain kamu semalam sama Eunseo?"

"Tidur barenglah. Memangnya mau ngapain lagi."

"Naon? Jelaskan apa maksud kamu tidur bareng? Kalian buka-bukaan baju terus kuda-kudaan gitu semalam? Aduh Bona kamu itu mau jadi apa? Mami sekolahin kamu hingga lulus kuliah bukan untuk jadi lulusan jablay."

"Siapa yang jadi jablay sih Mi? Aku tidurnya bertiga kok."

"Astagfirullah. Kamu threesome. Tobat Bona." Pinky mengelus dada hampir saja jantungnya copot.
"Iya sama Mama Jiyeon. Emang threesome itu apaan Mi?" Tanya Bona kepo dan gagal paham.

Terangkanlah eta terangkanlah. Seketika Pinky ingat lagu mas Opack terharu dengan keajaiban Bona.

"Ih si Mami malah bengong!" Bona meninggalkan ibunya yang mematung mannaquinn Challenge.

_____

"Soobin, bagaimana dengan jadwal penerbangan untuk pemotretan produk kita di New Zealand? Apa sudah menemukan model yang cocok untuk brand ambassador-nya." Tanya Eunseo menghampiri meja sekretarisnya.

"Jadwal sih udah fix minggu ini kita berangkat. Yang jadi masalahnya kita belum menemukan model yang pas dengan produk bikini musim panas ini." Ujar Soobin memijat pelipis frustrasi.

"Terus menurut kamu siapa yang pas?"

"Kalau menurut saya sih, tapi maaf sebelumnya bukan mau mengungkit masa lalu. Satu-satunya orang cocok dengan produk baru kita ini, Chengxiao, Bos."

"Nggak ada yang lain lagi."

"Nggak ada Bos. Itu sih terserah, apa mau aku aja yang jadi modelnya mungkin? Aku juga nggak kalah seksi kok sama Chengxiao." Tawar Soobin percaya diri.

"Nggak usah. Yang ada orang-orang muntah lihat kamu pake bikini doang. Yaudah kamu atur aja, Chengxiao juga nggak apa-apa deh."

"Serius, Bos! Siap pokoknya beres." Soobin memberi hormat tanda setuju. Eunseo bergegas ke pantry beristirahat membasahi kerongkongannya yang kering.

"Hai, Beb! Sendirian aja. Mau aku temenin nggak? Temenin kamu bobo juga aku siap kok." Chengxiao datang dan mendaratkan bokong di kursi depan Eunseo.

"Mau ngapain kamu kesini?" Tanya Eunseo sedikit kesal ketenangannya terganggu.
"Makasih lho kamu ngajak aku jalan-jalan ke New Zealand. Aku senang banget, sayang." Chengxiao merangkul manja bahu Eunseo.

"Yang mau jalan-jalan sama kamu siapa? Kamu cuma kerja melakukan pemotretan produk disana."

"Setidaknya kita bisa berduaan kan disana tanpa si lem Aibon."

"Terserah kamu deh." Jawab Eunseo datar dan lebih memilih fokus menyesap kopi. Anggap saja Chengxiao sedang berdongeng menemaninya.

_____

"Sayang, aku punya kabar gembira buat kamu." Eunseo meraih tangan Bona begitu antusias.
"Kabar apa memangnya? Kamu semangat banget." Bona mengusap jemari Eunseo tak sabar.

"Kita akan ke New Zealand. Kebetulan aku ada perjalanan bisnis kesana. Apa salahnya kita sekalian liburan disana? Please, kamu ikut ya bunny."

"Bunny kucing kamu maksudnya?"

"Kamu juga kan kayak kucing galak tapi jinak."

"Aku bilang Mami dulu, sayang."

"Pokoknya kamu harus ikut. Aku nggak bisa sehari aja nggak ketemu kamu. Aku nggak akan kesana tanpa kamu."

"Kan yang punya hajat kamu."

"Kamu nggak takut gitu aku di ambil orang disana nanti."

"Aku percaya sama kamu. Kalau kamu serius sama aku, tak ada cinta lain di hati kamu selain aku."

"Kamu yakin. Chengxiao ikut lho ke New Zealand. Masih yakin nggak ikut?"

"Ngapain dia ikut segala kesana?"

"Dia kan yang jadi modelnya. Masa iya pemotretan produknya by online."

"Bukannya kamu senang bisa berduaan di tempat romantis sama mantan. Terlena lalu berakhir di ranjang."

"Kamu lagi cemburu? Makanya berduaan sama kamu terus kita terlena dan berakhir di ranjang."

"Dasar mesum!" Bona memukul lengan Eunseo.
"Ayolah sayangku! Kapan lagi kita bisa pacaran di negara orang coba. Ikut ya sayang, aku mohon." Rayu Eunseo merengek seperti anak kecil.

"Nanti aku usahakan ikut. Tapi izin sama Mami dulu ya."

"Siap sayang. Pokoknya aku nggak akan pulang sebelum Mami kamu kasih izin." Eunseo mengecup punggung tangan Bona. Dan pesanan mereka datang, mereka pun menikmati makan malam berdua.

 Dan pesanan mereka datang, mereka pun menikmati makan malam berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 MY BABIES™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang