My B a b i e s - 34

1.4K 137 10
                                    

"Aku langsung pulang ya, Yank."

Eunseo membukakan safety-belt Bona.

"Kamu nggak mampir dulu? Masa nggak ketemu Papi dulu?"

"Salam aja buat Papi. Kamu istirahat sana, Sayang!" Eunseo mengacak rambut Bona, gemas.

"Kamu juga, jangan ngebut nyetirnya. Salam sama Mama dan Papa ya. Kabarin aku kalau udah di rumah. love you!" Bona mengecup pipi Eunseo.

"Pipi doang nih." Protes Eunseo memainkan ujung rambut kekasihnya.

"Hmm, kamu ngomong apa tadi? Aku nggak denger."

Bona sibuk dengan barang belanjaan. Eunseo menarik pinggang gadis itu dalam dekapan, lekat menatap Bona.

"Kenapa?"

"Nggak. Ini rambut kamu berantakan , Sayang."

Eunseo pura-pura mengusap rambut Bona, merapikannya.

"Oh, kirain apa. Aku duluan ya!"

Bona hendak turun, membuka pintu dan tangan Eunseo mencegahnya.

"Ada apa?" Bona menaikkan satu alisnya heran.

"Kamu kayaknya lupa sesuatu deh, Yank."

"Lupa apaan? Aku kebelet pipis nih!"

"Lupa itu, Yank. Anu?"

"Simpan aja sama kamu dulu. Bye!"

Bona keluar dari mobil, menenteng belanjaan.

"Yank!" Panggil Eunseo menurunkan kaca mobil.

"Ini darurat, Sayang. See you!"

Bona melambaikan tangan, bukan tak mengerti maksud Eunseo. Namun Bona harus segera menuntaskan panggilan alam.

"Ciumnya belum?"

"Ngutang aja dulu, Sayang." Sahut Bona menutup pintu pagar.

Setengah berlari memasuki rumah, ingin segera ke toilet. Eunseo tampak murung dan kecewa. Mendadak lemas, tak mendapatkan asupan vitamin dari Bona. Gadis itu pun meninggalkan rumah Bona dengan perasaan yang gelisah. Eunseo mungkin tidak bisa tidur semalaman.

____

"Pagi, Sayang! Sini sarapan dulu." Panggil Jiyeon menuangkan susu cokelat untuk sang anak.

"Pagi! Aku sarapan di kantor aja. Aku ada meeting pagi ini." Kata Eunseo mencium pipi sang mama, menyambar sepotong roti dan memasukkannya ke mulut.

"Ini minum dulu susunya. Kamu kan suka kebiasaan lupa sarapan."

"Aku udah terlambat."

Jiyeon menarik bahu Eunseo untuk duduk dan menyodorkan gelas susu di mulutnya.

"Minum dulu, baru boleh berangkat!"

Eunseo ingin protes dan menolak. Namun apa daya, masalahnya akan lebih repot jika ia menolak keinginan sang mama. Eunseo pun terpaksa menerima gelas dan meminumnya sedikit.

"Bagaimana liburan di New Zealand? Hubungan kamu sama Bona sudah tahap mana? Kapan kamu nikahin Bona? Mama udah nggak sabar mau gendong cucu." Tanya Jiyeon penasaran, Eunseo langsung tersedak mendengarnya.

"Aku berangkat dulu ya, Mam!"

Eunseo hendak kabur menghindari pertanyaan keramat sang mama.

"Eh, tunggu dulu! Kamu belum jawab pertanyaan Mama." Jiyeon menahan bahu Eunseo.

 MY BABIES™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang