My Babies - 07

3.7K 356 17
                                    

Mobil terhenti di depan rumah Eunseo, Jiyeon dan Myungsoo turun.

"Seo hati-hati ya sayang antar calon menantu mama, jangan ngebut. Bona sayang jangan kapok ya, sering-sering main ke rumah."

Kata Jiyeon mengecup pipi Eunseo, begitu sangat menyayangi dan memanjakan anak gadisnya itu.

Eunseo bergegas mengantar Bona pulang, walau dirinya was-was harus bertemu dengan ibunya Bona. Bagaimana pun Eunseo harus bertanggung jawab, karena telat mengantar Bona pulang tepat waktu.

"Kamu langsung pulang aja, daripada di omelin Mami aku." Usir Bona menyuruh Eunseo segera pulang.
"Kamu tenang aja, aku nggak mungkin lari dari tanggung jawab. Ini salahku juga." Eunseo turun dan menggenggam tangan Bona. Apapun yang terjadi Eunseo siap menerima resikonya.

"Mami, aku pulang."

Bona mengetuk pintu  dan tak ada jawaban, mungkin orangtuanya sudah tidur.

"Kamu pulang sana."

"Nggak mau, aku harus ketemu Mami  kamu dulu dan pamit." Dan pintu terbuka, Pinky dengan setelan daster keluar menguap lebar.

"Jam berapa sekarang? Dari mana aja kamu baru pulang?" Tanya Pinky berkacak pinggang tajam menatap Bona dan Eunseo bergantian.

"Jam 11. Udah sih Mam, cuma telat dua jam juga, nanti Mami cepat tua kalau marah-marah terus." Jawab Bona sekenanya. Pinky spontan langsung menjewer telinga Bona.

"Cuma dua jam kamu bilang, kamu itu mau bikin Mami mati jantungan nungguin kamu. Ayo masuk dan kamu juga ikut saya." Pinky marah dan menyeret Bona masuk.

"Ada apa sih sayang malam-malam gaduh banget?" Mingyu muncul keluar dari kamar membenarkan sarung.

"Pa, tolongin Bona!"

Panggil Bona minta perlindungan dan melirik Pinky.

"Hmm papih nggak ikutan kalau urusannya sama Mami kamu. Lanjutkan saja, papih mengantuk."

Ujar Mingyu repot jika Pinky sudah marah. Dia pun memilih zona aman, kembali masuk kamar.

"Sekarang kamu jelaskan dari mana saja kamu sampai telat pulang ke rumah? " Pinky melipat tangan meminta penjelasan.
"Ini semua itu salah saya Tante, Bona nggak salah. Saya yang ajak Bona keluar, maafkan saya." Kata Eunseo menunduk takut.

"Oh kamu biang keroknya, anak siapa sih kamu songong banget bawa anak perawan orang tanpa ijin saya. Kamu mau tanggung jawab kalau Bona sampai celaka atau di culik orang? Emang kamu bisa ganti nyawa anak saya."

"Kalau ganti nyawa, saya bukan tuhan tante. Tapi saya jamin Bona aman 100% sama saya."

"Berani ya kamu melawan saya." Pinky hendak menampar Eunseo namun Bona mencegahnya.

"Saya minta maaf Tante, lain kali saya akan ijin sama tante. Apapun yang Tante minta, saya turutin asal Tante jangan melarang Bona berhubungan dengan saya."

"Kamu mau sogok saya? Dasar anak kecil, minta duit sama orangtua aja sombong." Pinky menjewer telinga Eunseo.

"Mami, jangan. Dia itu Bos aku. Terus kalau Mami menampar dia, sama aja Mami suruh aku resign." Teriak Bona marah.

"Bos? Bos kamu yang mana? Yang galak dan suka marah-marah itu. Mami nggak peduli, pokoknya Mami harus kasih pelajaran. Ini akibatnya bawa kamu keluar tanpa ijin." Pinky menyeret Eunseo dan menyuruhnya push up 100 kali.

"Ya ampun Mami, udah apa. Kasihan anak orang di hukum begitu."

"Biarin, biar dia jera dan kapok main-main sama anak Mami. Yang cepat push up nya atau saya tambah hukumannya." Teriak Pinky memutari Eunseo.

 MY BABIES™Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang