12.) Rasa Bersalah dan Penyesalan

1.3K 124 23
                                    

Mungga membaringkan tubuh lelahnya di ranjang. Dia menatap langit langit kamarnya. Nk tiba tiba terlintas dipikirannya. Dia mengingat saat Nk mengungkapka tentang perasaannya. Sebuah rasa bersalah muncul di hati Mungga. Apalagi saat Nk menangis di hadapannya. Rasa bersalah itu semakin besar.

"Nk, gue gak nyangka lo bakal jatuh cinta sama gue." Gumam Mungga.

Mungga mengusap wajahnya kasar dan menghelakan nafasnya kasar juga. Rasa bersalah itu terus ada dalam diri Mungga.

"Maafin gue Nk. Gue akui gue salah. Harusnya gue gak lakuin semua itu. Gue bener bener sakit liat lo nangis terisak di hadapan gue." Mungga berbicara sendiri.

Dering ponsel Mungga pertanda ada telfon terus diabaikan oleh Mungga. Dia tak peduli siapa yang menelfonnya. Saat ini Mungga sedang menenangkan diri dan mencoba memahami perasaannya.

*****

Nk dan Namira duduk di bangku taman belakang sekolah sambil menonton sebuah video lucu. Tawa mereka selalu pecah. Minuman dingin dan cemilan menemani mereka berdua. Mereka tak langsung pulang ketika bel berbunyi setengah jam yang lalu sehingga di taman itulah mereka berada.

"Nk." Suara dari belakang mereka berdua membuat aktifitas terhenti. Nk sangat mengenali suara itu. Nk menoleh. Ekspresinya berubah menjadi jutek dan menyimpan sebuah kebencian.

"Mau apa lo cari gue? Mau bikin gue sakit lagi dengan pamer cewek baru setelah tadi pagi putus dari Ara?"

"Jangan jutek begitu dong, gue cari lo mau minta maaf."

"Gue maafin, Tuhan aja Pemaaf masa gue makhluk ciptaan-Nya gak pemaaf."

"Kalau lo maafin gue kenapa lo jutek begitu ke gue?"

"Gue gak pengin berharap lagi ke lo."

"Gue bersalah udah nyakitin lo. Gue bersalah udah gak peka sama perasaan lo. Gue nyesel, lebih milih Ara daripada lo."

"Udah?"

"Gue mau perbaiki semuanya (nam)."

"Dengan cara apa? Lo jadiin gue pacar gitu? Karena rasa bersalah lo? Lo pikir gue apa dijadiin pacar cuma karena rasa kasihan dan sebagai tebusan rasa bersalah?" Nk mulai emosi.

"Tebakan lo bener gue bakal jadiin lo pacar. Tapi, gue tulus. Gue jadiin lo pacar bukan sebagai belas kasihan atau tebusan rasa bersalah. Gue cinta sama lo."

"Apa? Cinta? Setelah lo nyakitin gue terlalu dalam? Cih, gue akuin lo pinter ngebual."

"Ini bukan bualan (nam), gue beneran cinta. Gue nyesel udah pilih Ara."

"Lo bilang begini karena kemarin gue ungkapin segalanya kan? Lo kasihan lihat gue nangis karena cinta lo? Gue bener bener salah udah jatuh cinta sama orang kayak lo."

"Nk, gue beneran tulus cinta sama lo."

"Halah, gombal receh! Setelah lo buat Nk terbang dan ngejatuhin dia, lo masih punya muka bilang cinta ke Nk?" Namira melipat tangannya di dada dan menatap Mungga penuh emosi.

Mungga menunduk dan bingung ingin bilang apa lagi. Dia mengakui bahwa dirinya salah. Bahkan sangat salah. Namun, untuk melepas Nk sungguh sulit. Mungga sudah lama menyadari bahwa dirinya sangat mencintai Nk. Entah setan mana yang membuat dirinya memilih Ara untuk menjadi pacarnya.

Complicated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang