[13.2] Judul Sesuai Mau Kalian Aja

968 119 44
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar.

Happy Reading😘❤

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"Mungga."

Mungga menegang saat mendengar orang yang memanggilnya itu perempuan. Bahkan suaranya mirip dengan Nk. Mungga sedikit merasa membaik karena merasa Nk benar benar tidak meninggalkannya.

TETAPI, harapan tinggallah harapan. Suara itu bukan berasal dari Nk. Suara itu hanya berasal dari Namira yang disampingnya terdapat Bang Dika. Rasa hancur kembali dirasakan Mungga.

"Jadi lo yang namanya Mungga?" Bang Dika bertanya dan langsung dibalas anggukan oleh Mungga.

"Gue kesini mau menyampaikan amanah dari Nk."

"Amanah?"

"Iya, dia nitip sebuah rekaman buat lo sebelum dia ke bandara."

Mungga mengambil handycam dari tangan Bang Dika. Boneka teddy bear yang tadi ia pegang sudah dititipkan kepada Diva dan Ara.

"Gue sebenarnya udah melarang Nk pergi. Gue pengin dia berjuang karena dia gak salah. Tapi, rasa sakitnya yang terlalu dalam membuat dia yakin pergi."

"Kapan Nk balik?"

"Gue gak tau. Mungkin dia menetap disana. Dia beneran ingin lupain masa lalu."

Mungga semakin sakit mendengar penuturan Bang Dika. Mungga juga merasa menyesal karena tidak percaya kepada Nk.

*****

Mungga melihat rekaman dari Nk. Wajahnya bahkan masih sama, cantik dan menggemaskan. Mungga tersenyum miris ketika menyadari fakta jika Nk telah meninggalkannya.

"Maaf gue harus pergi Mung. Gue gak bisa lihat kemsraan lo sama Raisha. Hati gue selalu sakit saat mengingat kalau lo bukan milik gue lagi. Gue udah berusaha kuat, tetapi hasilnya nihil. Gue tetep rapuh dan berjalan dalam keterpurukan. Hingga sebuah keinginan pergi pun muncul.-"

Mungga mem-pause video itu karena tidak kuat. Video itu hanya akan membuatnya semakin sakit. Tetapi, rasa keingin tahuannya yang tinggi membuatnya memutar video itu lagi. Dia bertekad akan kuat dengan apapun kata yang Nk keluarkan.

"Keputusan gue bulat. Gue pengin pergi dari lo dan kenangan kita. Meski Papa dan Bang Dika menahan, tapi gue tetap kukuh dengan pendirian. Mungkin dengan pergi dan meninggalkan semua hal tentang lo gue gak terluka lagi. Gue harap lo gak menyesal udah lepas gue. Setiap saat gue akan selau berdoa yang terbaik kok. Kalau Tuhan mengizinkan kita bersama, gue yakin kita bertemu lagi. Tapi, gue yakin itu cuma harapan konyol gue. Lo udah sama Raisha. Cuma Raisha. Gak ada gue lagi."

"Gue bodoh (nam) bodoh. Gue udah biarin diri gue cinta Raisha. Padahal, lo wanita terbaik."

"Saat gue sudah yakin mau pergi dan lupain lo, sebuah firasat muncul. Gue merasa kita bakal bertemu lagi. Tapi, gue udah mutusin buat gak kenal lo saat kita bertemu lagi. Gue gak mau kembali terluka. Mencintai lo bikin gue sering sakit."

"Nggak Nk, lo nggak boleh lakuin itu."

"Semoga kepergian gue membuat hubungan lo sama Raisha tenang. Maaf ya udah ganggu waktu berharga lo cuma buat nonton gue begini. Dadah Mumung gila, jaga diri lo."

Saat itulah Mungga menyunggingkan senyum sakit. Nk-nya betul betul pergi. Semua seperti dulu lagi. Dimana Mungga harus hidup tanpa Nk.

"Gue gak yakin gue bisa hidup tanpa lo. Gue nyesel (nam)."

Mungga mengambil fotonya bersama Nk. Dia menatap lekat lekat wajah Nk. Mungga merindukan tawa dan senyum Nk. Takdir lagi lagi membuat mereka berpisah.

Mungga meraih kunci motornya berniat pergi. Dia akan meluapkan amarahnya pada orang yang membuatnya seperti ini. Bukan salah Mungga sepenuhnya. Mungga akan baik baik saja dengan Nk jika tak ada drama murahan yang orang lain ciptakan.

Melihat Rara yang masih terlihat santai seakan akan tak terjadi apa apa, Mungga langsung emosi. Mungga tak habis pikir Rara ternyata sejahat itu.

Mungga mendekati Rara lalu menyeretnya pergi ke sebuah tempat yang sepi. Mungga ingin sekali menampar Rara. Tetapi, dia masih punya otak. Dia tidak akan menyakiti perempuan karena Nk dan Mamanya adalah perempuan.

"Gara gara lo Nk pergi!"

"Bodo amat!"

"Lo harus tanggung jawab! Lo balikin Nk!"

"Ya balikin aja sendiri. Lo cowok kan? Perjuangin dia dong. Jangan cuma meratapi doang. Kejar dia kalau lo cowok!" Rara pun pergi meninggalkan Mungga.

Mungga Pov.

Meskipun Rara jahat, tetapi dia bisa menyadarkanku. Betul kata Rara, aku bisa memperjuangkan Nk. Tidak ada kata terlambat. Nk masih mencintaiku.

"Gue bakal bikin lo balik ke gue (nam). Lo cuma milik gue."

Aku melangkahkan kakiku. Aku perlu informasi dari Bang Dika. Aku harus bertanya daerah mana Nk tinggal agar aku tak terlalu susah mencarinya.

"Bang Dika!"

"Lo, ada apa lo nemuin gue?"

"Gue butuh info Bang. Daerah mana Nk tinggal?"

"Ngapain lo nanya gituan?"

"Gue mau nyusul Nk."

"Ya lo cari aja sendiri. Biar lo tau susahnya mencari cinta."

"Tapi Singapura kan luas banget Bang. Masa iya gue harus cari semua tempat."

"Kalau lo beneran cinta Nk pasti lo rela lakuin itu. Buktikan cinta lo Mung. Kalau lo jodoh sama Nk pasti ketemu kok."

Aku mengangguk semangat. Nk harus kembali padanku. Apapun pasti akan aku lakukan. Aku akan membuktikan betapa cintanya aku ke Nk. Nk, tunggu aku. Tidak akan ada kata saling melupakan lagi karena kita hanya untuk saling mencintai.

Tbc....

Maaf pendek, cuma lagi punya ide segitu. Next part diusahakan lebih panjang.

Bocoran lagi nih, part part selanjutnya isinya perjuangan Mungga guys. Tolong siapkan mental ya😂😂😂 (Bercanda kok)

So, saksikan kelanjutannya guys. See you next part😘

Complicated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang