27.) Inilah Akhirnya (End)

1.3K 152 59
                                    

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈
Budidayakan vote sebelum membaca. Jangan lupa baca bacotan author di bawah, lalu komentar!

Happy Reading😘

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈

Semua alat medis sudah dilepas dari tubuh Mungga. Nk tak peduli ucapan dokter yang menyuruhnya pergi agar jenazah Mungga bisa dibawa pergi. Nk terus saja memeluk Mungga erat sambil menangis meraung raung.

"Tolong Dek, tinggalkan jenazah. Kami akan membawanya."

Nk menggeleng dan semakin mempererat pelukannya pada Mungga. Dia tak akan membiarkan siapapun pergi.

"(Nam), lo jangan gini dong. Kita juga sedih kehilangan Mungga. Tapi, gak sampai segininya. Biarin Mungga segera dimakamkan. Ayo pergi (nam)." Ucap Diat yang akan menjauhkan Nk dari Mungga. Namun, tangan Diat langsung ditepis oleh Nk. Semua yang melihatnya merasa terpukul.

"(Nam), jangan egois. Mungga harus segera dibawa agar segera dimakamkan." Kini Rafly mencoba menyuruh Nk.

"Gue gak mau Mungga dibawa pergi! Dia belum meninggal. Dia masih hidup. Dia hanya tidur. Harusnya kalian yang pergi."

"Nk, lo jangan gini dong. Mungga pasti sedih liat lo begini. Ayo (nam), Mungga harus segera dimakamkan."

Nk menggeleng dan semakin mempererat pelukannya. Semua yang melihatnya semakin merasa terpukul.

"(Nam), gue tau lo terpukul. Tapi, jangan biarin Mungga tersiksa gini. Dia harus segera dimakamkan. Kalau lo gini, namanya lo jahat. Lo jahat karena udah mencegah Mungga segera menemui Pencipta-Nya."

Mendengar ucapan Diat, Nk sedikit tergerak. Dia pun perlahan mulai mengendurkan pelukannya. Kini, dia tak lagi memeluk Mungga. Nk hanya memandangi Mungga. Nk masih tak percaya Mungga pergi darinya.

"Ayo (nam), Mungga gak akan pergi dengan tenang kalau lo begini." Ucap Diat memegang pundak Nk.

Nk meraih tangan Mungga dan mencium punggung tangannya. Lalu meletakannya lagi.

"Selamat tinggal dan semoga tenang."

Nk membalikkan tubuhnya lalu mulai melangkahkan kakinya. Namun, baru satu kali langkah tangannya serasa dipegang. Jantung Nk berdetak lebih kencang dari biasanya. Dengan keraguan, dia membalikkan lagi tubuhnya.

Air mata tak lagi bisa dibendung. Tubuhnya seperti mati rasa. Jantungnya pun berdetak sangat sangat kencang.

"Mungga!"

Dia kembali memeluk Mungga dengan perasaan bahagia. Tak disangka, Mungga hidup kembali. Sebuah keajabian Tuhan.

"Om dan Tante liat kan seberapa kuat cinta mereka? Tuhan mengembalikan Mungga melalui Nk." Ucap Diat.

Papa Nk pun menatap Mama Mungga. Mereka merasa bersalah telah berusaha memisahkan sepasang kekasih itu. Mereka pun menyesal karena egois.

"Husst, jangan nangis." Mungga menenangkan Nk yang sedang menangis dipelukannya.

"Gue terharu." Ucap Diat.

Complicated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang