[3.2] Siapa???

991 104 52
                                    

Warning!!! Gak usah mikirin judul. Itu judul gak niat.

Happy Reading Guys😘
🌹🌹🌹🌹🌹

Nk Pov.

"Eh, elo?"

"Elo?"

Aku mengerutkan dahi bingung. Dalam otakku bertanya tanya siapa orang yang berpapasan dengan kami sekarang.

"Udah lama kita gak ketemu."

WTF! Orang itu tiba tiba menyambar Mungga dan langsung memeluknya. Aku melongo melihat adegan itu. Ini orang sebenarnya siapa sih?

"Lepas. Ini Indonesia, bukan New York. Malu pelukan di muka umum."

Kok Mungga jadi sok bijak terus dingin begitu. Aku merasa ada yang tidak beres disini. Pasti, ini orang salah satu mantannya Mungga.

"Kok lo gitu sih Mung? I really miss you. Kita udah empat tahun gak ketemu. Emang lo gak kangen sama gue?"

Aku memutar bola mata jengah. Ini orang kok drama banget sih? Dipikir lagi main sinetron.

"Sorry, kan lo sendiri yang ninggalin gue."

Mendengar jawaban Mungga kok aku makin merasa bingung. Ada masalah apa sebenarnya mereka berdua.

"Gue pergi bukan untuk ninggalin lo. Tapi, gue pergi kan buat sekolah di luar negeri yang berkualitas. Biar gue pinter dan masa depan gue cemerlang. Buat masa depan kita juga Mung."

Aku semakin dibuat kesal. Masa depan kita? Hellow, dia gak tau aja kalau Mungga itu pacar aku dan dia masa depan aku. (Aminnn)

"Gue gak peduli sekarang. Yang jelas, gue gak mau lo masuk lagi ke kehidupan gue. Gue udah bahagia sama yang lain. Jadi, lo gak usah ngarep bisa balik lagi ke kehidupan gue. Camkan itu! Cukup lo buat gue sakit empat kali aja!"

Untung saja suasana restoran ini sedang sepi. Jika tidak, drama recehan ini akan menjadi tontonan orang orang. Kalau bagus sih gak papa ditonton. Lah ini? Alay banget.

"Lo jangan gini dong Mung. Gue jauh jauh kesini cuma buat balik lagi sama lo."

"Lo budeg ya? Makanya dibersihin tuh kuping lo yang banyak kotorannya biar gak budeg lagi. Pacar Gue itu gak mau lo balik lagi ke kehidupannya. Jadi sekarang lo minggir, enyah, pergi yang jauh." Aku ikut menimbrung dan aku sengaja menekankan kata Pacar gue.

"Oh, jadi cewek kayak gini yang bisa gantiin lo? Cih, selera lo rendah banget."

Aku semakin emosi. What?! Maksudnya kayak gini apaan? Dan seleranya Mungga rendah? Emang gue sejelek itu?

"Lo jangan sekalipun rendahin Nk! Dia jelas lebih baik dari lo Sha. Inget itu!"

Mungga menarikku pergi dari restoran. Sha, Itu panggilannya. Namanya kira kira siapa yak? Sharmi? Shanti? Shainem? Atau siapa? Kok aku jadi penasaran sih.

Mungga membawaku ke tempat favorit kami, taman itu. Mungga duduk bersamaku di kursi taman dengan wajah datar. Aku tidak menyangka, seorang Mungga bisa sakit hati sampai empat kali karena cewek itu. Ini Mungga goblok apa terlalu tulus sih?

"Tadi itu siapa?" Aku mencoba bertanya tentang masalah tadi. Tetapi, Mungga hanya terdiam. Dia tak menggubris pertanyaanku.

Aku pun mencari cara. Lampu dalam otakku langsung menyala. Sebuah ide terbesit di otakku. Langsung saja aku melancarkan ideku.

"Pak, beli es krim satu yak."

"Cuma satu?"

"Iya pak."

Complicated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang