[6.2] Permintaan Maaf dan Soal Perasaan

933 113 9
                                    

Maaf ya yang alurnya makin membosankan. Semoga masih suka.

Happy Reading guys😘❤

⚡⚡⚡⚡⚡

Nk Pov.

Aku menikmati semilir angin di rooftop gedung.

"Maaf." Aku membalikan badan saat ada yang mengucapkan kata maaf.

Mungga berdiri di depanku dengan sebatang coklat. Di coklat tersebut terdapat tulisan 'sorry'.

"Aku minta maaf udah bentak bentak kamu kemarin lusa. Maaf karena aku udah lebih milih belain Raisha."

"Gue tanya, gimana perasaan kamu ke Raisha?"

Mungga menunduk kemudian terdiam. Aku sudah menebak kalau Mungga akan membisu ketika mendapat pertanyaan semacam ini.

"Kamu gak bisa jawab kan?"

Mungga masih berada di posisi yang sama. Untuk kesekian kalinya, hubunganku di uji. Dan, ini adalah ujian yang paling berat. Disini tentang sebuah perasaan yang tentunya tak bisa dipaksa.

"Aku udah nebak kalo kamu mendadak jadi bisu saat aku nanya tentang perasaan kamu."

Mungga masih saja pada posisi yang sama. Oke, aku harus kuat. Aku tidak boleh terlihat lemah.

"Raisha masih memiliki tempat di hati kamu Mung. Aku tahu itu."

"Maafin aku (nam), tapi emang itu kenyataannya. Sejak Raisha hadir lagi, sejak saat itu juga Raisha memiliki tempat lagi di hati aku."

"Gue udah nebak kok Mung, dan tebakan gue semuanya bener."

Rasanya sulit menghadapi kenyataan ini. Kenpa harus terjadi hal menyakitkan lagi? Apa perpisahan yang dulu belum cukup?

"Kenapa sih lo jadi begini? Lo terlalu bego buat nempatin Raisha di hati lo."

"Gue bego (nam), gue akui itu. Tapi, jangan salahin gue. Salahin rasa itu yang datang tapi nggak tepat."

"Udahlah, jangan kita lanjutin tentang perasaan lo ke Raisha. Gue sakit tau dengernya."

Suasana langsung menjadi hening. Kami sibuk saling menatap. Saling mencari tatapan kepercayaan.

"Lebih baik kita jalan sendiri sendiri dulu. Gue kasih waktu lo buat yakinin perasaan lo ke gue."

"Lo minta putus?"

"Enggak, kita masih pacaran. Cuma, kita untuk sementara jalan sendiri. Gue gak bisa jalan bareng lo kalo lo masih ada rasa sama orang lain."

Aku meninggalkan Mungga sendiri di rooftop. Keputusanku sudah bulat. Aku harus melepas Mungga sementara waktu. Aku biarkan dia memahami perasaan dia sendiri.

Mungga Pov.

Aku tak menyangka kehadiran Raisha akan membuat aku jafi begini. Bahkan, aku tak menolak permintaan Nk yang ingin berjalan sendiri sendiri terlebih dahulu. Aku terlalu bodoh.

"Gie bingung sama perasaan gue sendiri." Aku mengacak rambutku lali meninggalkan rooftop dengan menyimpan kembali coklat yang Nk tolak. Badai besar harus kembali menerjang hubunganku dengan Nk.

Aku berjalan lesu di koridor. Sejak kehadiran Raisha, aku sangat tidak mood ikut kelas. Apalagi setelah Nk mulai ragu dengan cintaku. Semua benar benar rumit.

"Lesu banget sih, gue bantu bikin seger ya."

Wanita dihadapanku ini sungguh menyebalkan. Dia masih saja muncul di hadapanku setelah mendapat hajaran dari Nk.

"Lo mending gak usah muncul di hadapan gue lagi deh. Gue muak liat muka lo. Kehadiran lo tuh bikin semua kacau tau nggak."

"Kalau lo mau gue pergi, bilang ke gue kalau lo udah gak cinta gue."

Aku merasa tertampar mendengar ucapan Raisha. Lidahku kelu untuk mengucapkan apa yang Raisha minta. Memang disini akun yang terlalu bodoh. Bodoh karena masih memiliki rasa pada Raisha.

"Lo gak bisa bilang udah gak cinta gue kan? Gue tau kok lo masih ada rasa ke gue meskipun sedikit."

Ucapan Raisha benar, aku tak menampik itu. Sudahlah, aku memang terlalu bodoh. Biarkan semua terjadi. Aku ikuti saja skenario Tuhan.

Aku meninggalkan Raisha di koridor untuk menghindari tatapannya yang bisa saja membuat rasa itu semakin besar.

*****

Aku berada di kantin kampus sendirian. Aku menikmati minumanku sendiri sambil mengingat hal yang akhir akhir ini terjadi. Seketika aku mendengar suara Nk tak jauh dariku. Langsung saja aku edarkan pandanganku. Kulihat Nk sedang bersama Rara dan Namira.

Gadis itu, gadis yang dulu sangat aku benci karena terlalu berani denganku kini sangat aku cinta. Gadis yang berhasil membuatku hancur sehancur hancurnya saat dia pergi dari hidupku dan memiliki pria lain.

Berbaga hal indan dan menyakitkan sudah aku lalui bersamanya. Aku sangat mencintainya. Aku tak ingin kehilangan dia hanya karena masih ada sisa sisa rasaku pada seorang mantan.

Aku harus membuktikan padanya bahwa aku mampu melupakan rasa sedikit pada mantanku. Aku akan membuktikan bahwa hanya Nk yang memiliki cintaku sepenuhnya.

"Kita akan tetap bersama dan bersatu apapun yang terjadi." Ucapku lalu kembali fokus pada minumanku.

Author Pov.

Nk mengedarkan pandangannya. Tatapannya terpaku pada seorang lelaki berjaket hitam yang sedang asyik menikmati minumannya.

Nk kembali mengingat di masa masa Nk selalu marah pada lelaki itu saat berhadapan. Lelaki yang dulu selalu membuatnya kesal.

Namun, lelaki itu juga mampu membuatnya merasakan cinta dan sakit. Seutas senyum terbit di bibir Nk ketika mengingat cara jadian mereka. Dimana Mungga menembaknya saat di rumah sakit. Sungguh tidak spesial memang.

"Gue harap lo bisa memahami perasaan lo sendiri dan lo bisa lupain rasa lo buat Raisha. Gue gak bisa kehilangan lo."

Tbc....

Hay Hello Guys😃
Aku kambek nih😄 Udah baikan soalnya. Maaf kalau part ini membosankan dan pendek. Mampunya segitu. Next part, aku usahakan lebih panjang. Terus saksikan kelanjutannya guys, See you next part😃

Complicated✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang