06. Elena Pingsan

1.8K 162 56
                                    

Yang namanya kangen itu manusiawi. Semua orang pasti pernah ngerasain kangen.

-

"ELENA?" panggil Farrel.

"Kenapa?" respon Elena.

"Kalo gue kangen sama lo, boleh?" tanya Farrel.

Elena tersenyum, "Yang namanya kangen itu manusiawi. Semua orang pasti pernah ngerasain kangen."

"Tapi, apa lo masih nyimpen rasa buat gue? maksud gue, apa lo masih sayang sama gue?" Farrel mengintimidasi.

"Gue emang sayang sama lo," Elena menghembuskan nafasnya sebelum melanjutkan bicaranya, "Tapi dulu, sebelum lo menghilang nggak ada kabar,"

"Gue nyesel banget dulu pernah ninggalin lo. Sekarang kebukti, cuma lo yang tulus sayang sama gue," Farrel menatap Elena.

"Penyesalan emang adanya dibelakang, kalo didepan namanya pendaftaran," Elena terkekeh. "Tenang aja, gue anggep lo kaya kakak gue sendiri,"

"Gue disini cuma untuk beberapa hari doang. Setelah itu, gue harus balik ke Paris. Selama gue disini, lo mau kan nemenin gue jalan-jalan?" tanyanya, "Tenang aja, gue bakalan izin sama Elvin."

Elena mengangguk, "Iyah, gue masuk dulu, ya. Makasih," Elena keluar dari mobil Farrel.

-

"Please, Sya. Jelasin semua tentang Farrel," Elang terus memohon.

"Kepoan lo kayak Budi," Rasya tidak menghiraukan perkataan Elang.

"Kalo lo nggak mau ceritain, gue pegang nih," ancam Elang.

"Iya-iya. Ya udah, duduk dulu." ajak Rasya.

Mereka duduk dikantin sekolah.

"Jadi gini," Rasya menghembuskan nafasnya. "Farrel itu mantannya Elena. Dia cinta pertama Elena. Mereka pacaran hampir setahun. Tapi gue lupa kelas berapa. Intinya waktu nyokap sama bokapnya Elena cerai, Farrel malah pergi ke Paris. Seharusnya, dia itu support Elena, tapi dia malah ninggalin Elena. Itu sebabnya Elena mutusin Farrel." jelas Rasya.

"Kira-kira Elena masih sayang nggak sama dia?" tanya Elang.

"Nggak lah, dia kan udah punya Elvin. Tapi bisa jadi, sih. Cinta pertama lebih kuat dari cinta yang lainnya."

Elang mengangguk, "Thanks," Elang pergi begitu saja.

"Sialan lo, Lang. Lo belom bayar kopinya," ucap Rasya sedikit berteriak.

"Talangin, besok gue ganti. Sumpah. Masalah ini jangan bilang ke siapa-siapa." pesan Elang.

-

"Elena, sinian dong," Elang menarik meja Elena yang menyebabkan coretan dibuku Elena.

"Elang, ih," Elena berdecak.

"Elang, Elena, kenapa kalian berdua?berisik sekali." tegur Mam Rani, guru Bahasa Inggris.

"Elang nih, Mam! Iseng." adu Elena.

"Rendi, pindah disebelah Elang. Elena pindah disebelah Rasya,"

Elena pun berpindah tempat disebelah Rasya.

"Buka halaman 97. Elena, baca reading textnya," perintah Mam Rani.

"Polar Bear," Elena mengeluarkan suaranya.

"Hahaha," Elang dan Rendi tertawa bersamaaan.

"Elang, Rendi. Ada apa kalian?" tanya Mam Rani.

"Rendi godain saya, Mam!" ujar Elang yang membuat sekelas menjadi riuh.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang