09. Aliza Menangis

1.4K 133 46
                                    

Cinta bisa merubah semuanya. Yang kuat menjadi lemah, dan yang lemah menjadi rapuh. Lalu bagaimana dengan aku yang rapuh? Apakah aku akan lenyap? Atau aku akan berubah menjadi kuat? Entahlah.

-

KREK...

"Aww Elangggg," Elena menjerit histeris.

Elena mencoba menggerakkan kakinya.

"Enakan?" tanya Elang tersenyum penuh kemenangan.

"Enakan sih, tapi sakit." seru Elena.

"Bul, gimana malem pertama lo. Nangis kali abis dihalalin," ledek Elang.

"Eh mesum, baru juga SMA lo, udah mikir kesono aja," umpat Elena.

"Ya udah, terserah lah. Tapi gimana? kaki lo enakan 'kan?" tanya Elang.

"Enakan hehe," Elena menyengir.

"Kalo gitu bayar," Elang mengadahkan tangannya.

"Bayar apa anjir?" tanya Elena.

"Bayar. 'Kan lo udah gue sembuhin," ujar Elang.

Elena memutar bola matanya, "Perhitungan banget sama sahabat,"

"Bercanda, Bul. Baper amat sih," Elang tertawa. "Bul, tadi kita diliatin anak sekolahan tauk,"

"Biarin, mereka punya mata." ujar Elena santai.

"Nanti ada yang ngadu ke Elvin. Elvin marah, nanti lo bilang deh ke gue, 'Jauhin gue, Lang. Jauhin.' sampe nangis-nangis." cibir Elang.

"Ih, comel banget sih jadi orang." Elena memukul lengan Elang.

"Comel itu bahasa Inggrisnya unta." Elang mencoba membuat lelucon.

"Camel, tolol!" celetuk Elena.

"Ih ngomongnya,"

"Lagian krik banget," ujar Elena.

"El," panggil Elang.

"Apa?" tanya Elena.

"El," panggil Elang lagi.

"Apa?"

"Love you,"

Elena terdiam.

"Tapi bo'ong,"

"Ngeselin ngeselin," Elena memukul-mukul lengan Elang.

-

"Lo kenapa masuk uks lagi sih?" tanya Aliza cerewet.

"Tadi gue jatuh, kaki gue keseleo," ujar Elena.

"Permisi permisi, gue ada kabar terhangat nih," Navila datang.

"Lo lagi," ujar Aliza.

"Aliz yang paling cantik seNational Light. Gue punya berita baru nih tentang cowok lo si Revan. Mau tau?" ucap Navila.

"Apa?!" pekik Aliza.

Navila mengambil ponselnya lalu menunjukkan sebuah foto.

"Lihat, ini sahabat loh. Ternyata sahabat lo tukang tikung. Ups, ada orangnya," Navila menutup mulutnya.

Elena tak terima langsung mendorong Navila, "Jaga omongan lo. Kalo lo gasuka ayo ribut, lo gaada tau-taunya tentang hidup gua!" bentak Elena.

"Eh emang fakta, kok. Banyak kalo yang ngeliat lo digendong sama Revan. Abis itu digendong sama cowok gue si Elang. Mau apa? bener 'kan?!" balas Navila.

"Eh, Mak lampir. Terserah lo, ya. Gue lebih milih sahabat gue dibanding cowok gue. Ya urusan Revan mau deket sama siapa kek, itu urusan dia. Nggak ada urusannya sama..." ucap Aliza terpotong.

Snow White [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang